New Normal Era: Apa yang harus HR Siapkan dan Apa yang harus SDM Dapatkan

RK - New Normal Era_ Apa yang harus HR Siapkan dan Apa yang harus SDM Dapatkan

Saat memasuki masa transisi, apa yang harus HR lakukan agar bisnis dapat tetap berjalan dengan baik? Artikel ini akan memberikan jawabannya secara lengkap, mulai dari penjelasan kondisi hingga solusi!

Memasuki era new normal di masa pandemi membuat banyak pendekatan HR terhadap employee yang dulu dianggap efektif, saat ini tak lagi relevan atau sesuai dengan ekspektasi karyawan. Untuk menanggapi kondisi tersebut, ruangkerja mengadakan webinar yang mengangkat tema “What HR Should Prepare & Acquire in New Normal Era” pada hari Rabu, 2 Februari 2022 lalu bersama pemateri Kartika Akbaria (VP Human Capital & Corporate Affairs Ruangguru).

Pada event tersebut, Kartika membahas terkait apa tantangan yang dihadapi para HR di tengah pandemi beserta solusinya, serta bagaimana cara agar sebuah organisasi atau perusahaan dapat mengimplementasikan solusi tersebut di era new normal. Bagi praktisi HR, Anda dapat menyimak beberapa poin penting yang telah disampaikan Kartika melalui artikel ini.

Kondisi negatif yang disebabkan oleh Covid-19 yang harus diwaspadai HR

  • The Great Resignation

Kondisi ini terjadi di saat para karyawan banyak yang memutuskan untuk switch career. Beberapa faktor diantaranya adalah karyawan yang melihat bahwa perusahaan mereka tidak sustainable untuk bertahan di masa pandemi, karyawan lebih memilih untuk remote working, dan lain sebagainya.

Fakta ini didukung dengan data dari U.S bureau of labor statistics 2021, yang menunjukkan bahwa pada masa pandemi Covid-19, tepatnya di bulan Juli 2021 lalu terdapat sekitar 4 juta karyawan yang mengundurkan diri dari perusahaan dengan rate tertinggi untuk industri teknologi dan kesehatan. Secara umum, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti burnout, hiring freezes & heavy workload.

  • Motivasi dan Produktivitas Menurun

Pada era new normal, berdasarkan artikel hasil survei tim ruangkerja yang berjudul Survei Membuktikan: 94% Karyawan di Indonesia Memilih untuk Tidak Bekerja Sepenuhnya dari Kantor. Kenapa?, dapat dilihat bahwa sekitar 94% karyawan perusahaan memilih untuk tidak bekerja secara full work from office (WFO) dan hanya pergi ke kantor jika ada kepentingan mendesak atau hybrid.

Hal ini menjadi tantangan bagi HR untuk melakukan transformasi kerja yang sesuai. Pasalnya, work from home dapat menimbulkan dampak negatif seperti menurunnya motivasi kerja dan kehilangan peningkatan produktivitas sebesar 10-15%.

  • Mental Health Memburuk

Di tengah pandemi Covid-19 ini, banyak perusahaan yang menyediakan benefit asuransi untuk pendampingan psikolog bagi para karyawan sebagai respon terhadap mental health issue. Sebab menurunnya mental health karyawan adalah rasa cemas & khawatir kehilangan pekerjaan yang selalu muncul, serta social connectedness yang membuat karyawan merasa “terkurung” karena tidak dapat berjumpa dengan rekan kerja.

Perspektif pekerja dan perusahaan yang berbeda dari sebelumnya sebagai dampak dari pandemi

Saat webinar berlangsung, Kartika mengatakan bahwa pandemi menyebabkan perspektif antara pekerja dan perusahaan berbeda dari sebelumnya, karena apa yang menjadi preferensi dari talent sudah berubah, dan apa yang menjadi prioritas bagi perusahaan pun berubah. 

Pada new normal era, hal-hal yang penting menurut pekerja adalah job security, work safety, flexibility, transparency, serta facility. Sementara itu, hal yang penting di new normal era menurut perusahaan adalah keselamatan karyawan, well-being: aspek fisik, mental, dan sosial, proses dan posisi yang esensial, teknologi, serta efisiensi.

Baca juga: Work from Home (WFH) vs Work from Office (WFO): Pro dan Kontra

Kebutuhan talent di era new normal yang harus HR pahami

Menurut Kartika, jika Anda adalah seorang HR yang akan melakukan approach kepada talent, maka lakukanlah pendekatan sesuai dengan masing-masing segmen talent. Contoh, saat ini talent millenials lebih memprioritaskan benefits untuk keluarga, fasilitas kesehatan (seperti pembelian obat-obatan), dan kesempatan promosi serta rewards. Contoh lainnya adalah talent teknologi/digital yang memprioritaskan kesempatan promosi dan insentif jangka pendek. Namun, Kartika mengingatkan bahwa proses approaching yang dilakukan HR harus tetap sejalan dengan value perusahaan.

Baca Juga: Apa itu LMS dan Manfaatnya Bagi Peningkatan Produktivitas Karyawan

Solusi dari tantangan HR di new normal era

Sebagai praktisi HR yang sudah memiliki pengalaman selama 12 tahun, Kartika menyampaikan bahwa salah satu solusi yang dapat digunakan oleh HR di era new normal adalah penggunaan structured framework dari Bailey (1993) dengan formula A-M-O. Berikut penjelasannya:

  • Ability-competence (Kemampuan belajar hal baru dengan cepat)

Pandemi Covid-19 mengharuskan organisasi untuk membuat perubahan yang cepat, baik pada model bisnis maupun cara untuk bersaing. Sebagai contoh sederhana, HR dan people perusahaan harus memiliki kemampuan untuk cepat belajar dalam technology understanding, yang mana di era serba online ini membuat kita harus memahami tools  pendukung kerja seperti Google Suite, Google Slides, dan lain sebagainya. 

  • Motivation (Pergeseran motivasi)

Pergeseran motivasi ini terbagi menjadi dua, yaitu intrinsik yang datang dari diri sendiri dan ekstrinsik yang dipicu dari faktor luar. Untuk intrinsik contohnya adalah keinginan memiliki work life balance.. Sedangkan untuk ekstrinsik contohnya seperti benefits, compensation, dan incentives. Jika motivasi ini dapat diberikan oleh HR, maka akan lebih menarik talent, sehingga perusahaan tetap kompetitif.

  • Opportunity to contribute (Karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi)

Salah satu praktik yang paling terpengaruh oleh pandemi COVID-19 adalah job design. Artinya, HR perlu mempersiapkan transformasi job design yang sesuai dengan kondisi saat ini. Tak hanya itu, HR pun harus tetap mempertahankan aktivitas untuk membangun employee engagement, salah satunya melalui knowledge sharing sebagai evaluasi bersama.

Baca juga: Sering Dianggap Sepele, Ini Tugas dan Fungsi Penting General Affair di Perusahaan

Implementasi HRM terhadap Covid-19 di Era New Normal

Setelah memahami framework  di atas, maka tugas selanjutnya bagi para HR adalah mengimplementasikan solusi tersebut. Berikut beberapa contoh implementasinya:

RK - New Normal Era_ Apa yang harus HR Siapkan dan Apa yang harus SDM Dapatkan

Practices for human capital improvement

  • Kemampuan menggunakan teknologi untuk dapat bekerja secara remote harus menjadi keterampilan utama yang perlu ditekankan
  • Siapkan leadership untuk siap merespon krisis dan menjalankan bisnis dalam kondisi terburuk sekalipun

Practice to improve motivation

  • Memastikan job security (rasa aman tidak kehilangan pekerjaan) 
  • Jalankan career planning dan promosi sebagai bagian dari retention, terutama bagi mereka yang berada di key positions

Practice to improve the opportunity for employee contribution

  • Perusahaan dapat invest di platforms dan teknologi untuk memaksimalkan performa perusahaan di era new normal terlebih lagi jika ingin menerapkan hybrid working.
  • Memberikan pelatihan untuk SDM perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan masa kini, agar bisa berkontribusi lebih terhadap business goals.

Itulah beberapa poin yang disampaikan Kartika dalam webinar bersama ruangkerja. Apabila Anda tertarik untuk melihat pemaparan yang lebih jelas dan rinci, silakan untuk mengakses video lengkapnya melalui tautan berikut ini: Webinar: What HR Should Prepare & Acquire In New Normal Era

 

Ingat! Saat ini kita masih terjebak di keadaan yang tidak menentu. Maka dari itu, baik dari side HR ataupun talent, keduanya harus selalu beradaptasi dan update terhadap berbagai perubahan yang terjadi di dunia kerja atau di dunia bisnis. 

Jika Anda adalah seorang HR yang ingin mengimplementasikan solusi dengan memberikan pelatihan untuk SDM perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan masa kini, maka ruangkerja adalah pilihan yang tepat. Sebagai learning management system yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun, karyawan Anda dapat menikmati berbagai fitur Ruang Kerja yang inovatif, yaitu:

  1. Rewards point: Peserta dapat memperoleh poin yang bisa ditukarkan dengan hadiah yang ditetapkan perusahaan.
  2. Leaderboards: Memotivasi peserta untuk menyelesaikan pelatihan dengan skor yang tinggi.
  3. Collaboration: Ruang untuk berdiskusi dengan peserta lain.

    [IDN] CTA Bawah Blog Ruangkerja Pelatihan Karyawan RGFB

Intan Aulia Husnunnisa

Intan Aulia Husnunnisa, biasa dipanggil Intan. Menikmati dunia SEO Content Writing sejak 2020. Semoga tulisanku bermanfaat!