Survei Membuktikan: 94% Karyawan di Indonesia Memilih untuk Tidak Bekerja Sepenuhnya dari Kantor. Kenapa?

RK - Survey Membuktikan- 94% Karyawan di Indonesia Memilih untuk Tidak Bekerja Sepenuhnya dari Kantor-01

Artikel ini akan membahas tentang preferensi skema kerja pasca pandemi Covid-19 di Indonesia.

Tepatnya pada tanggal 15 Maret 2020, Presiden Jokowi menghimbau masyarakat untuk Bekerja dari Rumah (Work from Home). Hal tersebut dilakukan tidak lain untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di Indonesia. Sejak saat itu, sebagian besar masyarakat Indonesia yang sudah bekerja tidak lagi melakukan pekerjaannya dari kantor (Work from Office) tetapi dari rumah. Seperti transformasi lain, berubahnya mode of work juga menawarkan pengalaman yang benar-benar baru bagi setiap orang. Pengalaman yang benar-benar baru itu kemudian menimbulkan celah bagi kedua mode of work untuk dibandingkan oleh mereka yang terdampak, yaitu karyawan.

Menuai pro dan kontra dalam sejumlah aspek (contoh: fleksibilitas, komunikasi, produktivitas), pertanyaan selanjutnya menjadi: “Setelah pandemi ini berakhir, mode of work mana yang akan menjadi pilihan karyawan di Indonesia? 100% Work from Office, 100% Work from Home, atau Hybrid?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pada tanggal 10 November s.d 2 Desember 2021, kami melakukan penelitian tentang preferensi skema kerja pasca pandemi Covid-19 di Indonesia. Akhirnya, artikel ini dibuat untuk membahas temuan utama atau key findings penelitian yang telah dilakukan. 

 

Sekilas Tentang Temuan Utama Penelitian

Secara umum, penelitian kami menunjukkan bahwa mayoritas karyawan di Indonesia memilih untuk tidak kembali bekerja sepenuhnya dari kantor setelah pandemi Covid-19 berakhir. Secara spesifik, mereka memilih cara kerja hybrid untuk merasakan kelebihan dari masing-masing mode of work (Bekerja dari Rumah dan Bekerja dari Kantor) pada proporsi yang seimbang. Sebatas preferensi, hasil penelitian kami menunjukkan bahwa meninggalkan tempat kerja yang berencana untuk menerapkan 100% Work from Office bukanlah sebuah pilihan yang bijaksana untuk sebagian besar karyawan. Dalam hal ini, kami menemukan bahwa faktor-faktor seperti jabatan dan rentang gaji menentukan keputusan seperti apa yang dapat diambil oleh seorang karyawan. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang temuan utama penelitian, Anda dapat membaca pemaparan di bawah ini secara menyeluruh. 

 

Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan teknik pengumpulan data, penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian survei online dengan teknik self-administered. Survei online merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam bentuk kuesioner dimana responden yang menjadi sampel penelitian dapat menjawab pertanyaan yang diberikan secara online melalui internet. Untuk memudahkan pengumpulan dan pengolahan data, kami menggunakan alat bantu yang digunakan dalam survei online, yaitu Google Forms

Sedangkan, teknik selfadministered adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Dengan kata lain, kami memberikan atau mengirimkan survei online melalui Google Forms kepada para responden, kemudian survei tersebut diisi dan dikembalikan sendiri oleh masing-masing responden tersebut. Responden yang dimaksud adalah responden yang sesuai dengan kriteria penelitian, yaitu masyarakat Indonesia yang tergolong sebagai angkatan kerja yang selama tiga bulan terakhir Bekerja dari Rumah (Work from Home) atau Gabungan (Hybrid).

 

Alur Kerja

Untuk memproduksi artikel temuan utama penelitian, kami mengikuti alur kerja atau workflow yang spesifik. Pertama, kami menulis dan mempublikasi artikel pengantar yang berjudul Work from Home (WFH) vs Work from Office (WFO): Pro dan Kontra. Kedua, kami membuat daftar pertanyaan yang dirasa mampu menjawab pertanyaan utama penelitian, yaitu: “Setelah pandemi ini berakhir, mode of work mana yang akan menjadi pilihan karyawan di Indonesia? 100% Work from Office, 100% Work from Home, atau Hybrid?”

Selanjutnya, kami memberikan atau mengirimkan survei online melalui Google Forms kepada para responden untuk diisi dan dikembalikan secara mandiri. Media yang digunakan untuk memberikan atau mengirimkan survei online itu sendiri adalah: 1) Artikel pengantar, 2) Instagram Story, 3) Whatsapp, dan 4) LinkedIn. Terakhir, kami melakukan interpretasi terhadap data yang sudah diperoleh, menulis, dan mempublikasi artikel temuan utama penelitian yang berjudul “Survei Membuktikan: 94% Karyawan di Indonesia Memilih untuk Tidak Bekerja Sepenuhnya dari Kantor. Kenapa?”

RK - Survey Membuktikan- 94% Karyawan di Indonesia Memilih untuk Tidak Bekerja Sepenuhnya dari Kantor-02

 

Cara Kerja (Mode of Work) Masyarakat Indonesia Selama 3 Bulan Terakhir dan Unit Analisis

Unit analisis pada penelitian ini merupakan masyarakat Indonesia yang tergolong sebagai angkatan kerja (usia 15 – 64 tahun) yang selama tiga bulan terakhir Bekerja dari Rumah (Work from Home) atau Gabungan (Hybrid). Diagram lingkaran di bawah ini menunjukkan cara kerja atau mode of work karyawan di Indonesia selama tiga bulan terakhir. Berdasarkan diagram lingkaran di bawah ini, dapat dilihat bahwa dari total responden penelitian (n = 81) dapat diketahui bahwa sebagian besar responden Bekerja dari Rumah dan Bekerja dari Kantor (Hybrid) selama 3 bulan terakhir (43,2%). 

Selanjutnya diikuti dengan responden yang Bekerja dari Rumah (Work from Home) selama tiga bulan terakhir (39,5%). Sementara itu, persentase terendah diduduki oleh responden yang Bekerja dari Kantor (Work from Office) selama tiga bulan terakhir (17,3%). Mempertimbangkan kriteria responden untuk penelitian ini, mereka yang Bekerja dari Kantor (Work from Office) selama 3 bulan terakhir harus dieliminasi, membuat total responden penelitian menjadi 67 (n = 67). Terlepas dari minimnya jumlah responden penelitian yang turut dipengaruhi oleh keterbatasan waktu dan jaringan, kami berhasil menghimpun jawaban dari berbagai kategori karyawan di Indonesia yang dapat dibedakan berdasarkan jenis kelamin, rentang usia, domisili, jenis perusahaan, jabatan, dan rentang gaji

RK - Survey Membuktikan- 94% Karyawan di Indonesia Memilih untuk Tidak Bekerja Sepenuhnya dari Kantor-04

RK - Survey Membuktikan- 94% Karyawan di Indonesia Memilih untuk Tidak Bekerja Sepenuhnya dari Kantor-03

 

Sudut Pandang Karyawan di Indonesia terhadap Bekerja dari Rumah

Untuk mengetahui sudut pandang karyawan di Indonesia terhadap bekerja dari rumah, kami menjabarkan 10 pendapat umum tentang WFH dalam survei online yang telah disebarkan sebelumnya. Dengan skala 1 yang berarti sangat tidak setuju dan skala 5 yang berarti sangat setuju, kami menemukan banyaknya karyawan yang menyatakan sangat setuju dengan tiga pendapat umum tentang WFH. Pada posisi pertama, data menunjukkan bahwa bekerja dari rumah membuat mayoritas karyawan (77,6%) bisa menghemat waktu karena tidak perlu pergi ke kantor untuk melakukan pekerjaan

Baca Juga: Cara Presentasi di Google Meet Agar Bebas Gangguan Saat WFH

Pada posisi kedua, data menunjukkan bahwa bekerja dari rumah membuat karyawan (76,1%) bisa menghemat pengeluaran sehari-hari karena tidak perlu membayar biaya perjalanan ke kantor. Indeed, mode of work yang satu ini sangat menguntungkan mereka yang tempat tinggalnya jauh dari kantor. Pada posisi ketiga, data menunjukkan bahwa eksistensi aplikasi seperti Google Meet atau Zoom memungkinkan karyawan (68,7%) untuk berkomunikasi dengan atasan atau rekan kerjanya dimanapun dan kapanpun. To put it simply, working from home didnt get in the way of each worker’s communication with their boss or coworkers

RK - Survey Membuktikan- 94% Karyawan di Indonesia Memilih untuk Tidak Bekerja Sepenuhnya dari Kantor-05

Baca juga: Apa Itu Design Thinking? Penerapan dan Manfaatnya Bagi Perusahaan

 

Sudut Pandang Karyawan di Indonesia terhadap Bekerja dari Kantor

Di sisi lain, kami juga mengeksplorasi sudut pandang karyawan di Indonesia terhadap bekerja dari kantor. Untuk melakukannya, kami menjabarkan 10 pendapat umum tentang WFO dalam survei online yang telah disebarkan sebelumnya. Dengan skala 1 yang berarti sangat tidak setuju dan skala 5 yang berarti sangat setuju, kami menemukan banyaknya karyawan yang menyatakan sangat setuju dengan tiga pendapat umum tentang WFO. Pada posisi pertama, data menunjukkan bahwa komunikasi tatap muka yang dilakukan saat bekerja dari kantor mempererat hubungan baik mayoritas karyawan (41,8%) dengan rekan kerja mereka.

Jika ada satu hal yang bisa dipelajari dari temuan tersebut, bekerja dari rumah tidak mempengaruhi intensitas komunikasi karyawan dengan rekan kerjanya tetapi mempengaruhi besarnya dampak dari komunikasi yang dilakukan. Dalam hal ini, mayoritas karyawan menilai bahwa komunikasi tatap muka mempermudah mereka untuk membangun dan mempererat hubungan dengan rekan kerja mereka. To put it simply, working from home has cost people the opportunity to fully connect with others. Pada posisi kedua, data menunjukkan bahwa bekerja dari kantor memudahkan karyawan (40,3%) untuk berkoordinasi dengan atasan, sesama karyawan, atau bawahannya

Pada posisi ketiga, data menunjukkan bahwa bekerja dari kantor memudahkan karyawan (38,8%) untuk memisahkan aktivitas kantor dengan aktivitas rumah. Sama sekali tidak mengejutkan, beberapa orang memang menyukai rutinitas bangun pagi untuk bersiap-bersiap dan pergi berangkat ke tempat kerja mereka. Selain itu, gangguan yang hanya ditemukan saat bekerja dari rumah (contoh: anak yang tidak pernah berhenti mengajak Anda bermain) mampu menjelaskan mengapa bekerja dari kantor mempermudah karyawan dalam memisahkan aktivitas kantor dengan aktivitas rumah. 

RK - Survey Membuktikan- 94% Karyawan di Indonesia Memilih untuk Tidak Bekerja Sepenuhnya dari Kantor-06

 

Preferensi Skema Kerja Pasca Pandemi Covid-19 di Indonesia: 100% WFO, 100% WFH, atau Hybrid?

Diagram lingkaran di bawah ini menunjukkan preferensi skema kerja pasca pandemi Covid-19 di Indonesia. Berdasarkan diagram lingkaran di bawah ini, dapat dilihat bahwa dari total responden penelitian (n = 67) sebagian besar responden memilih skema kerja gabungan atau hybrid (68,7%). Selanjutnya diikuti dengan responden yang memilih skema kerja 100% bekerja dari rumah atau 100% WFH (25,4%). Sementara itu, persentase terendah diduduki oleh responden yang memilih skema kerja 100% bekerja dari kantor atau 100% WFO (6%). Oleh karena itu, dapat diinterpretasikan bahwa berakhirnya pandemi Covid-19 berakhir tidak membuat sebagian besar karyawan di Indonesia memilih untuk kembali bekerja sepenuhnya dari kantor. Dalam hal ini, karyawan di Indonesia lebih memilih skema kerja yang mengkombinasikan WFO dan WFH atau hybrid

RK - Survey Membuktikan- 94% Karyawan di Indonesia Memilih untuk Tidak Bekerja Sepenuhnya dari Kantor-07 (1)

Jika Anda mencoba untuk memikirkannya, mengetahui temuan di atas seharusnya tidak membuat Anda begitu terkejut. Jika Anda perhatikan, karyawan di Indonesia cukup pintar untuk bisa memetakan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing mode of work. Cara kerja hybrid, dalam hal ini adalah solusi bagi karyawan yang ingin merasakan kelebihan dari masing-masing mode of work pada proporsi yang seimbang. 

Dengan skala 1 yang berarti sangat tidak setuju dan skala 5 yang berarti sangat setuju, kami menemukan banyaknya karyawan yang menyatakan sangat setuju dengan 3 alasan umum memilih skema kerja hybrid. Pada posisi pertama, data menunjukkan bahwa bekerja dari rumah 2-3 kali dalam seminggu dirasa optimal bagi mayoritas karyawan (63,2%). Dalam hal ini, bekerja sepenuhnya dari kantor tidak lagi menjadi kebutuhan.

Pada posisi kedua, data menunjukkan bahwa skema kerja hybrid memberikan kesempatan bagi karyawan (57,9%) untuk berinteraksi secara langsung dengan rekan kerja mereka. Jika ada satu hal yang bisa dipelajari dari temuan ini, karyawan nyatanya tidak pernah berhenti mendambakan kesempatan untuk melakukan komunikasi tatap muka. The type of communication that can bring one individual closer to another. Pada posisi ketiga, data menunjukkan bahwa skema kerja hybrid dianggap mampu mengurangi stress karyawan (52,6%) dari perjalanan pulang pergi. Dalam hal ini, karyawan tetap bisa melakukan rutinitas pergi berangkat ke tempat kerja tanpa merasakan stress yang berlebihan.

RK - Survey Membuktikan- 94% Karyawan di Indonesia Memilih untuk Tidak Bekerja Sepenuhnya dari Kantor-08

 

Going Hybrid: Apa yang Harus Dilakukan oleh Perusahaan?

Tak berhenti pada mencari tahu preferensi skema kerja pasca pandemi Covid-19 di Indonesia, kami juga berusaha untuk mengumpulkan pendapat karyawan mengenai hal-hal yang harus dilakukan oleh perusahaan yang akan menerapkan cara kerja hybrid. Dengan fitur checkboxes, kami meminta setiap responden untuk memilih jawaban yang paling sesuai dengan harapan mereka. Berdasarkan grafik batang di bawah ini, dapat diketahui bahwa mendorong karyawan untuk mengkomunikasikan kebutuhannya adalah hal terpenting yang harus dilakukan oleh para pemimpin perusahaan yang akan menerapkan cara kerja hybrid

Selanjutnya, pengawasan ketat terhadap penerapan protokol kesehatan dalam lingkungan kantor adalah hal terpenting kedua yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang akan menerapkan cara kerja hybrid. Tertular virus Covid-19 merupakan kekhawatiran terbesar sebagian karyawan yang akan kembali bekerja dari kantor. Oleh karena itu, pengawasan ketat terhadap penerapan protokol kesehatan dalam lingkungan kantor adalah sebuah keharusan. 

Sementara itu, memimpin dengan empati adalah hal terpenting ketiga yang harus dilakukan oleh para pemimpin perusahaan yang akan menerapkan cara kerja hybrid. Hal ini sejalan dengan studi yang dilakukan oleh Gartner yang menunjukkan bahwa 85% HR leaders menyetujui semakin pentingnya bagi manajer untuk menunjukkan empati kepada bawahannya sekarang daripada sebelum pandemi. Lebih lanjut, studi yang sama menunjukkan bahwa pemimpin dengan empati yang tinggi memberikan dampak yang tiga kali lipat lebih kuat pada kinerja karyawannya dibandingkan dengan pemimpin yang memiliki tingkat empati rendah. 

Dalam upaya meningkatkan empati, Anda bisa mencoba untuk bersikap terbuka (open), transparan (transparent), dan menjadi pendengar yang baik (good listener) untuk bawahan Anda. Its just like what they said: “Be kind, everybody is fighting a hard battle.” Selain ketiganya, inilah beberapa hal yang harus dilakukan oleh perusahaan yang akan menerapkan cara kerja hybrid:

  1. Membuat rencana kembali kerja dari kantor yang mendetail (52,2%).
  2. Menciptakan kebiasaan yang sehat pada kalangan pekerja (50,7%).
  3. Mengadakan pelatihan untuk SDM perusahaan yang sesuai kebutuhan (44,8%).

RK - Survey Membuktikan- 94% Karyawan di Indonesia Memilih untuk Tidak Bekerja Sepenuhnya dari Kantor-09

 

Kembali Bekerja Sepenuhnya dari Kantor: Antara Bertahan dan Mencari Pekerjaan Lain

Di akhir survei, kami memutuskan untuk menanyakan sebuah pertanyaan hipotesis yang bisa menjadi sangat sulit untuk dijawab oleh sebagian besar responden. Secara spesifik, kami menanyakan kesediaan mereka untuk bertahan di perusahaan tempat mereka bekerja yang akan menerapkan cara kerja 100% WFO. Cukup berbeda dengan dugaan kami, mayoritas karyawan (58,2%) menyatakan bersedia untuk bertahan di perusahaan tempat mereka bekerja, meskipun itu berarti kembali bekerja sepenuhnya dari kantor

Tetapi, menengok kembali data yang kami peroleh, temuan tersebut tidak lagi terasa begitu mengejutkan. Dalam hal ini, sebagian besar responden penelitian kami adalah seorang team member dengan rentang gaji sebesar 3.500.000 sampai dengan 6.999.000 rupiah. Sehingga menghabiskan waktu untuk mencari pekerjaan baru bukanlah sebuah pilihan yang dirasa bijaksana lantaran mereka harus menunggu dalam ketidakpastian yang dapat mempengaruhi stabilitas keuangan mereka.

Selanjutnya diikuti dengan karyawan yang menyatakan ragu-ragu untuk bertahan di perusahaan tempat mereka bekerja yang akan menerapkan 100% WFO (35,8%). Sementara itu, persentase terendah diduduki oleh karyawan yang menyatakan tidak bersedia untuk bertahan di perusahaan tempat mereka bekerja yang akan menerapkan 100% WFO (6%)

Lantas langkah apa yang akan diambil oleh mereka yang menolak untuk bertahan di perusahaan yang akan menerapkan 100% WFO? Jawaban untuk pertanyaan ini sangatlah jelas, mereka memilih untuk melakukan apa yang sebagian besar karyawan di Indonesia tidak akan lakukan, yaitu mencari pekerjaan lain.

RK - Survey Membuktikan- 94% Karyawan di Indonesia Memilih untuk Tidak Bekerja Sepenuhnya dari Kantor-10 (1)

Akhirnya, itulah temuan utama dari penelitian yang dilakukan oleh ruangkerja terkait preferensi skema kerja pasca pandemi Covid-19 di Indonesia. Dari pemaparan di atas, kita dapat melihat bahwa sebagian besar karyawan di Indonesia memilih skema kerja hybrid dan bukan sepenuhnya bekerja dari rumah atau sepenuhnya bekerja dari kantor. Namun, mengutip perkataan Vice President (VP) dari Gartner alias George Penn: “Success in a hybrid work environment requires employers to move beyond viewing remote or hybrid environments as a temporary or short term strategy and to treat it as an opportunity.”

Artinya, adalah tugas para pemimpin untuk memaksimalkan performa perusahaan di era populer hybrid working dengan memberikan pelatihan untuk SDM perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk melakukannya, Anda bisa mendaftarkan perusahaan Anda ke dalam ruangkerja. Di sana, karyawan Anda dapat mengikuti pelatihan berbasis mobile yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun. Fitur-fitur RuangKerja sendiri meliputi:

  1. Rewards point: Peserta dapat memperoleh poin yang bisa ditukarkan dengan hadiah yang ditetapkan perusahaan.
  2. Leaderboards: Memotivasi peserta untuk menyelesaikan pelatihan dengan skor yang tinggi.
  3. Collaboration: Ruang untuk berdiskusi dengan peserta lain.

Referensi:

Goff, A., 2021. 11 Remote Work Quotes From Top Business Leaders. [online] Hive. Available at: https://hive.com/blog/remote-work-quotes/ [Accessed 6 December 2021].

ACUMEN DEVELOPMENT CONSULTANTS. 2021. Leading with empathy in a hybrid workplace. [online] Available at: https://www.askacumen.co.uk/single-post/leading-with-empathy-in-a-hybrid-workplace [Accessed 6 December 2021].

Malkani, D., 2021. Going Hybrid: The Future Of Work Is Here. [online] Forbes. Available at: https://www.forbes.com/sites/forbestechcouncil/2021/06/04/going-hybrid-the-future-of-work-is-here/?sh=43d11d102cb9 [Accessed 6 December 2021].

[IDN] CTA Bawah Blog Ruangkerja Pelatihan Karyawan RGFB

Clara Pricilla Adiputra