Work from Home (WFH) vs Work from Office (WFO): Pro dan Kontra

WFH vs WFO

Artikel ini akan membahas tentang pro dan kontra Work Frome Home (WFH) dan Work from Office (WFO).

Dalam rangka meminimalisasi penyebaran Covid-19 di Indonesia, pada tanggal 15 Maret 2020, Presiden Jokowi menghimbau masyarakat untuk belajar dan bekerja di rumah. Pada mulanya, masyarakat melakukan WFO, dan sekarang beralih menjadi WFH.

WFO adalah work from office, sedangkan WFH adalah work from home. Berangkat dari himbauan tersebut, PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dan WFH menjadi sebuah kebijakan publik yang hukumnya wajib untuk diimplementasikan. Layaknya PJJ, WFH turut menuai pro dan kontranya tersendiri yang datang terutama dari mereka yang terdampak oleh kebijakan ini seperti para pengusaha dan karyawan.

Tentunya, suatu perubahan tidak pernah luput dari perbandingan dengan kondisi yang telah ada sebelumnya. Pada awalnya masyarakat berangkat ke kantor kemudian kerja di kantor kali ini masyarakat dan perusahaan harus melakukan penyesuaian sistem kerja. Dengan PPKM diperpanjang, alih-alih datang ke kantor untuk bekerja, kini masyarakat harus bekerja di rumah atau bekerja dengan sistem WFH.

Dalam tulisan ini, kita akan melihat bagaimana peralihan dari WFO ke WFH berujung pada perbandingan-perbandingan tertentu. Hasil dari perbandingan-perbandingan itu kemudian terefleksikan dalam pro dan kontra WFH dan WFO.

Nah, artikel ini akan mengupas tuntas perdebatan yang ada. Untuk Anda yang penasaran, simak artikel ini sampai habis, ya!

 

1. Perjalanan Pulang Pergi (Commuting)

Dalam keseharian, perjalanan ke tempat kerja bisa memakan waktu 30 menit sampai dengan 1 jam. Tetapi, kalau si komodo lagi lewat dan membuat kemacetan, perjalanan ke tempat kerja bisa memakan waktu sampai lebih dari 1 jam. Beruntungnya Anda yang tempat kerjanya tidak jauh dari rumah, Anda tidak akan merasakan menyebalkannya terjebak dalam kemacetan.

Di masa pandemi Covid-19, bekerja dari rumah terbukti menghemat banyak waktu. Hal ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa pengusaha dan karyawan tidak lagi perlu pergi ke kantor untuk melakukan pekerjaannya. Fenomena ini juga bisa dideskripsikan dengan istilah telecommuting di mana untuk menyelesaikan pekerjaan dari rumah, seseorang hanya perlu memanfaatkan internet, email, dan telepon genggam atau komputer.

Sementara itu, beberapa orang menyukai rutinitas bangun pagi untuk bersiap-bersiap dan pergi berangkat ke tempat kerja mereka. Bagi mereka, WFH bisa menjadi menyebalkan lantaran mereka tidak bisa memisahkan kantor dengan rumah. Mau tidak mau mereka harus keluar tempat kerja dan menyesuaikan aktivitas mereka dalam bekerja.

Oleh karena itu, mereka cenderung memilih untuk melakukan remote working dari kedai kopi atau coworking space. Jika Anda adalah salah satu dari mereka, pesan saya hanya satu dan itu adalah untuk tidak melupakan penerapan protokol kesehatan. Be the solution, not the problem!

Baca Juga: Mengapa Para Pekerja Pilih WFO? Ini Dia Alasan Utamanya

 

2. Biaya Keuangan (Financial Costs)

Selain dalam hal perjalanan pulang pergi, WFO dan WFH juga memberikan dampak yang berbeda terhadap keuangan karyawan. Tulisan ini tidak berbicara tentang perbedaan pendapatan yang Anda peroleh saat WFO dan WFH. Tetapi, tulisan ini lebih berbicara tentang bagaimana WFH mengubah jumlah uang yang harus Anda keluarkan dalam keseharian.

Ketika bekerja dari kantor, Anda harus mengeluarkan biaya yang berhubungan dengan perjalanan seperti biaya naik angkutan umum atau biaya bensin untuk mobil atau motor pribadi. Dalam kasus mereka yang mengemudi kendaraan pribadi, mereka berkewajiban untuk membayar biaya parkir. Ditambah lagi dengan godaan untuk jajan atau makan di luar sewaktu istirahat. Really, all these expenses can continue to add up.

Berbeda dengan bekerja dari rumah, Anda bisa meminimalisir pengeluaran dalam keseharian. Jika bekerja dari rumah, Anda tidak lagi perlu mengkhawatirkan biaya perjalanan yang harus dikeluarkan. Selain itu, Anda juga tidak akan dihadapkan dengan godaan untuk makan di luar bersama rekan kerja Anda yang tentunya akan menguras lebih banyak uang.

Tetapi, jika ada satu hal yang perlu dicatat maka itu adalah bahwa bekerja dari rumah has its own costs. Selain membayar biaya internet, karyawan juga perlu membayar biaya listrik yang berperan krusial dalam mendukung aktivitas bekerja dari rumah.

Last but not least, dalam beberapa kasus, WFH berujung memaksa sejumlah karyawan untuk membeli furnitur rumah seperti meja dan kursi. I mean, who doesnt need a decent working space at home?

RK - WFH VS WFO-03

 

3. Lingkungan Kantor vs. Lingkungan Rumah (Office Environment vs. Home Environment)

Saat bekerja dari kantor, Anda tidak mempunyai pilihan perihal lingkungan kantor seperti apa yang mengelilingi Anda. Dalam hal ini, Anda mungkin perlu berhadapan dengan rekan kerja Anda yang berisik, duduk tepat di bawah AC, atau terjebak dalam kondisi lain yang bisa mempengaruhi produktivitas Anda.

Kebalikannya, bekerja dari rumah memungkinkan seseorang untuk menciptakan lingkungan kerja yang mampu mendukung produktivitasnya. Tak jarang, sejumlah orang membangun ruang kerjanya sendiri dengan mengambil inspirasi dari aplikasi bernama Pinterest, menciptakan apa yang biasa disebut sebagai “Pintereststyle working space”. Does it sounds like the beauty of working from home for you? Because it definitely does for me!

Tetapi, bekerja dari rumah pun memiliki gangguannya tersendiri. Dalam hal ini, saya berbicara tentang gangguan yang berada di luar kontrol Anda. Di antaranya adalah anak yang tidak pernah berhenti mengajak Anda bermain atau tetangga yang berisik. Tentunya, gangguan-gangguan semacam itu tidak mungkin Anda temukan saat bekerja dari kantor.

Baca juga: 4 Perubahan Metode Pelatihan Adaptif Akibat COVID-19

 

4. Fleksibilitas (Flexibility)

Saat bekerja dari kantor, kemungkinan paling besarnya Anda memiliki jadwal yang tetap. Contohnya, dalam keseharian, Anda mungkin memiliki alarm berbunyi setiap pukul 7:00 dan pada pukul 9:00 Anda sudah duduk di depan meja kerja, siap untuk bekerja. Sebaliknya, bekerja dari rumah bisa memberikan Anda fleksibilitas untuk menentukan pada pukul berapa Anda mau memulai hari, menyesuaikan dengan pekerjaan yang harus diselesaikan hari itu.

Saat WFH, beberapa perusahaan mengharapkan karyawannya untuk tetap mengikuti jam kerja tradisional, yaitu dari pukul 9:00 sampai dengan pukul 17:00. Terdapat pula perusahaan yang memberikan kebebasan bagi karyawannya untuk menentukan waktu memulai hari dan waktu meninggalkan pekerjaan atau mematikan laptop. Yes, you might be able to wake up (a little) later.

Tetapi, tantangan terbesarnya adalah menentukan waktu yang tepat untuk meninggalkan pekerjaan atau mematikan laptop. Saat WFO, Anda bisa melihat teman kerja Anda mulai merapikan tempat kerjanya untuk meninggalkan kantor. Saat WFH, cue semacam itu tidak dapat Anda temukan. Saran saya, cobalah untuk membuat to do list Anda sendiri. Setelah itu, cobalah untuk mengatur waktu dengan sebaik mungkin agar Anda bisa menyelesaikan pekerjaan secara efisien dan efektif.

Dengan begitu, Anda akan mengetahui waktu yang tepat untuk berhenti. Tanpa pengaturan waktu yang baik, Anda bisa berujung kewalahan dan bekerja hingga tengah malam. Terakhir, jangan lupa untuk mencentang hal-hal yang sudah Anda kerjakan, ya!

Baca Juga: Cara Presentasi di Google Meet Agar Bebas Gangguan Saat WFH

 

5. Komunikasi (Communication)

Menurut sebuah penelitian yang berjudul “State of Business and Communication Report (2020)”, komunikasi tatap muka merupakan metode komunikasi yang paling disukai oleh karyawan. Tentunya, komunikasi tatap muka hanya bisa dilakukan saat kita bekerja dari kantor. Nggak cuma untuk kepentingan bisnis, komunikasi tatap muka bisa mempererat hubungan kita dengan karyawan lain.

Memang, komunikasi masih terjadi saat Anda bekerja dari rumah. Tetapi, berbeda dengan metode komunikasi tatap muka, Anda harus memiliki suatu medium untuk melakukannya. Dalam hal ini, Anda harus mengunduh sejumlah aplikasi yang memungkinkan Anda untuk berkomunikasi dengan rekan kerja Anda seperti Zoom atau Google Meet. Ya, bisa menjadi menyebalkan untuk melakukan segala sesuatu di depan layar komputer atau telepon genggam, but this pandemic left us with no choice.

Nonetheless, WFH memungkinkan Anda untuk bekerja di tempat-tempat yang mau Anda kunjungi tanpa harus mengkhawatirkan beratnya laptop. Secara, aplikasi-aplikasi yang disebutkan sebelumnya juga bisa Anda unduh di telepon genggam. That way, youll be able to communicate with your boss and coworker, anytime, anywhere!

 

6. Produktivitas (Productivity)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, berhadapan dengan rekan kerja yang berisik atau duduk tepat di bawah ac bisa mempengaruhi produktivitas Anda. Ditambah lagi, memiliki rekan kerja yang suka bergosip bisa membuat Anda merasa tergoda untuk menimbrung. Ya, hal-hal semacam itu tentunya bisa menghambat Anda untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien dan efektif.

Nah, bekerja dari rumah bisa meminimalisir pertemuan Anda dengan kondisi-kondisi di atas. Bahkan, lebih daripada itu, bekerja dari rumah terbukti meningkatkan produktivitas banyak karyawan. Hal ini salah satunya dilatarbelakangi oleh fakta bahwa saat bekerja dari rumah, seseorang bisa menciptakan lingkungan kerja yang mampu mendukung produktivitasnya. Untuk Anda yang masih belum percaya, simak infografis di bawah ini, deh!

RK - WFH VS WFO-06

 

7. Waktu untuk Diri Sendiri (Me Time) dan Waktu untuk Keluarga (Family Time)

Bekerja dari kantor membuat Anda menghabiskan 30 menit sampai dengan 1 jam lebih untuk perjalanan. Setelah itu, mengikuti jam kerja tradisional, Anda harus menghabiskan waktu kurang lebih 7 jam di kubikel kerja. Terutama bagi karyawan yang sudah berkeluarga, WFO mungkin mengambil kesempatan mereka untuk melihat anaknya berjalan untuk pertama kalinya atau untuk menikmati makan siang bersama-sama.

Tetapi, bekerja dari rumah memberikan kebebasan untuk memilih waktu istirahat yang kemudian bisa dihabiskan bersama keluarga. Nggak cuma itu, dengan manajemen waktu yang baik, Anda juga bisa menemukan waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda sukai seperti menonton film atau membaca buku. Remember, the key is to manage your time wisely so you can have that work-life balance!

Akhirnya, itulah tujuh pro dan kontra bekerja dari rumah (WFH) dan bekerja dari kantor (WFO). Sekarang, adalah tugas setiap pengusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaannya di era populer remote working ini. One way to do it is to make sure that your employee is on the right track.

Untuk melakukannya, Anda bisa mendaftarkan perusahaan Anda ke dalam ruangkerja. Di sana, karyawan Anda dapat mengikuti pelatihan berbasis mobile yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun. Fitur-fitur RuangKerja sendiri meliputi:

  1. Rewards point: Peserta dapat memperoleh poin yang bisa ditukarkan dengan hadiah yang ditetapkan perusahaan.
  2. Leaderboards: Memotivasi peserta untuk menyelesaikan pelatihan dengan skor yang tinggi.
  3. Collaboration: Ruang untuk berdiskusi dengan peserta lain.

 

[IDN] CTA Bawah Blog Ruangkerja Pelatihan Karyawan RGFB

Referensi:

Boudinet, J., 2021. Working From Home vs. Office: 7 Pros & Cons to Consider. [online] Nextiva Blog. Available at: https://www.nextiva.com/blog/working-from-home-vs-office.html [Accessed 2 November 2021].

JobStreet. 2020. Decoding the Global Talent: Indonesia Edition. [online] Available at: https://www.jobstreet.co.id/en/cms/employer/wp-content/themes/jobstreet employer/assets/pdf/gts/Global_Talent_Survey_2_ID_EN_2.pdf [Accessed 2 November 2021].

Pelta, R., 2021. FlexJobs Survey Finds Remote Work Remains in Demand. [online] FlexJobs. Available at: https://www.flexjobs.com/blog/post/flexjobs-survey-finds-employees-want-remote-work-post-pandemic/ [Accessed 2 November 2021].

Clara Pricilla Adiputra