Memahami Konsep Blended Learning dan Manfaatnya

Blended Learning

Mengikuti perkembangan zaman, dunia pendidikan mengalami perubahan drastis dalam beberapa tahun terakhir, baik karena pandemi atau juga karena perkembangan teknologi. Salah satu metode pembelajaran yang berkembang adalah menggunakan metode blended learning. Apa itu blended learning dan apa saja keuntungan belajar dengan metode ini?

Saat ini, belajar dapat dilakukan di mana saja. Sejak tahun 2019 (atau ketika pandemi Covid 19 melanda dunia), dunia pendidikan mengalami perubahan yang cukup signifikan. Salah satu perubahan tersebut adalah menerapkan metode blended learning.

 

Apa yang Dimaksud Blended Learning?

Model pembelajaran blended learning memberikan metode belajar baru yang menggabungkan strategi pembelajaran tradisional atau tatap muka di ruang kelas dan pembelajaran dengan metode pembelajaran jarak jauh atau secara daring (online learning) atau dimana saja. Penerapan pembelajaran campuran merupakan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan keberhasilan peserta didik dalam pelatihan.

Sementara menurut Association for Talent Development, blended learning atau pembelajaran campuran merupakan praktik menggunakan beberapa media dalam satu kurikulum dan juga merupakan kombinasi antara pembelajaran secara formal dan informal, seperti aktivitas belajar atau kegiatan belajar tatap muka atau di kelas, online, dan pembelajaran langsung di lapangan, serta pembinaan pekerjaan.

 

Konsep Blended Learning

Konsep blended learning merupakan sebuah metode yang bisa diterapkan pula di perusahaan atau kepada orang yang sudah bekerja, yakni melalui pelatihan atau pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Perusahaan atau organisasi yang memiliki pendekatan untuk blended learning sama halnya mengidentifikasi proses mewujudkan tujuan dan sasaran perusahaan. Strategi ini harus melangkah lebih dalam dalam belajar dengan penyesuaian untuk meningkatkan kinerja tim tertentu, seperti layanan pelanggan.

blended-learning

Sumber: foto: https://tft.unctad.org/about/strategy/blended-learning/

Konsep blended learning dalam program pelatihan menerapkan learning management system (LMS). Blended learning tersebut memadukan model gaya belajar secara tatap muka dengan pelatih (Synchronous) dan pembelajaran mandiri (Asynchronous). Pelaksanaan synchoronous pun bisa dilakukan melalui webinar atau video konferensi. Sehingga pelatihan akan dapat dilakukan lebih mudah, karena waktu dan tempat proses pelatihan dapat disesuaikan.

Baca Juga: Kenali Pelatihan Online Synchronous dan Asynchronous learning, Serupa Tapi Tak Sama

Sementara itu, sistem manajemen pembelajaran (LMS) yang diharapkan akan membantu dua model pembelajaran menjadi pelatihan yang komplet. Ruangkerja menawarkan beragam fitur pelatihan untuk karyawan dalam proses yang terintegrasi dalam sistem manajemen pembelajaran.

Baca Juga: Apa itu LMS dan Manfaatnya Bagi Peningkatan Produktivitas Karyawan

 

Apa Contoh Blended Learning?

Dalam metode pembelajaran blended learning, Anda dapat menerapkan beberapa contohnya dengan melalui hal-hal berikut ini baik dalam pembelajaran ataupun pelatihan:

1. The Flipped Classroom Model

The Flipped Classroom merupakan model pembelajaran yang kegiatan dalam belajar baik secara virtual maupun tatap muka dalam waktu bersamaan. Tidak hanya itu, pelatih di dalam model pembelajaran ini akan memberikan waktu untuk belajar mandiri bagi peserta. Pembelajaran mandiri bisa dilakukan dengan beragam metode antara lain diskusi kelas maupun tugas kelompok. Dengan begitu, peserta dapat mengatur sendiri waktu proses belajarnya.

2. The Enriched Virtual Model

The Enriched Virtual Model adalah metode pembelajaran atau metode pengajaran secara online. Pengajaran model ini berbeda dengan pembelajaran model Flipped Classroom dalam waktu pengajaran tatap muka online. Dalam model pembelajaran Enriched Blended Learning, peserta tidak akan melakukan pembelajaran di kelas atau pertemuan dengan guru secara tatap muka setiap hari, tetapi dalam jadwal model flipped classroom, saat belajar peserta menyelesaikan tugas secara mandiri atau kelompok.

3. The Individual Rotation Model

Pembelajaran model The Individual Rotation ini mulai menerapkan metode belajar yang berbeda dari umumnya. Materi yang harus disampaikan menyesuaikan dengan algoritma peserta. Peserta bisa memiliki jadwal khusus yang disesuaikan dengan materi belajar pemograman.

4. The Flex Model

Merujuk pada buku Learning in the Digital Age, The Flex Model awalnya dirancang untuk membantu siswa yang kembali yang belum menyelesaikan pendidikan sekolah menengah. Dalam pelatihan, The Flex Model ini merupakan metode belajar yang mengedepankan belajar mandiri dengan modul-modul yang telah disediakan. Komponen lainnya bisa dilakukan secara langsung dengan praktik kerja kelompok, latihan, dan kolaborasi.

5. The A La Carte Model

Model pembelajaran A La Carte ini mementingkan pemilihan materi dari peserta. Mereka bebas melakukan proses belajar karena materi dapat mereka memilih sendiri di luar materi pelatihan, yang materinya dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, kemandirian hasil belajar tersebut juga begitu menonjol pada model pembelajaran The A La Carte karena tidak terbatas tempat dan waktu.

Penelitian dari Philadelphia Education Research Consortium menyebut model A La Carte ini dapat memperluas pendidikan di luar akademis.

avel-chuklanov-DUmFLtMeAbQ-unsplash

Sumber: Avel Chuklanov / Unsplash

 

Manfaat blended learning

Blended learning adalah solusi untuk melatih karyawan karena metode ini memudahkan karyawan dalam mengembangkan kapasitasnya. Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan penerapkan pembelajaran blended learning, yaitu terdiri dari:

1. Efisien secara biaya dan waktu

Sudah menjadi rahasia umum bahwa biaya pelatihan konvensional secara tatap muka membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi biaya akomodasi, biaya makan, dan lain-lain di luar pelatihan itu sendiri. Peserta belajar akan mendapat kelebihannya dengan hemat biaya dan waktu.

Jika menerapkan blended learning, tentunya pembelajaran menjadi lebih efisien dari segi biaya dan waktu karena tidak perlu keluar rumah. Selain itu, instruktur tidak akan mengeluarkan biaya sewa tempat pelatihan karena bisa dilakukan di mana saja. Hal ini dapat membuat peserta dapat merasa nyaman belajar di kamar sendiri meskipun dengan tidak harus selalu melakukan pembelajaran tatap muka.

2. Pembelajaran yang lebih fleksibel

Pembelajaran yang fleksibel dengan menggunakan model pengajaran blended learning cukup membantu para karyawan. Pasalnya dalam setiap pembelajaran, mereka bisa mengakses kapan saja dan di mana saja. Waktu dan kondisi belajar mengajar bisa disesuaikan dengan aktivitas harian para karyawan.

3. Meningkatkan partisipasi peserta pelatihan

Beragam media pembelajaran yang digunakan sama halnya mampu meningkatkan partisipasi atau keterlibatan peserta dalam pembelajaran. Media dan materi pembelajaran yang digunakan cukup variatif, mulai dari teks, video, dan grafik. Hal tersebut membuat peserta tidak merasa bosan karena bisa belajar dengan teknologi pembelajaran terkini.

Baca Juga: Cara Membangun Self-management Skill untuk Mengembangkan Karakter

4. Memberikan pembelajaran yang menyesuaikan ritme peserta

Peserta pelatihan dengan blended learning akan merasa lebih nyaman. Pasalnya, blended learning ini tidak menekankan pada cepat atau tidaknya menyelesaikan tugas. Setiap peserta mampu menyesuaikan keinginan dalam ritme belajarnya.

5. Memudahkan untuk mengukur efektivitas pelatihan 

LMS yang diterapkan mampu mengukur efektivitas pelatihan. Hal tersebut terlihat dari adanya daftar kehadiran, laporan kinerja karyawan, siapa yang terlibat aktif dalam pelatihan, bagaimana hasil tes mereka, dan lain-lain. Informasi ini akan membantu Anda menyesuaikan strategi Anda jika tidak cukup tepat sasaran.

Ruangkerja menyediakan fitur-fitur yang dapat mendukung suksesnya pengembangan blended learning untuk pelatihan di perusahaan Anda. Karena ruangkerja dilengkapi dengan fitur-fitur sebagai berikut:

  1. Rewards point, peserta dapat memperoleh poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah sesuai keinginan perusahaan.
  2. Leaderboards, memicu peserta untuk menyelesaikan pelatihan dengan skor tinggi.
  3. Collaboration, setiap peserta dapat berkolaborasi dengan peserta lainnya melalui forum diskusi.

Berbagai perusahaan telah bergabung dengan ruangkerja, kini giliran Anda!

[IDN] CTA Bawah Blog Ruangkerja Pelatihan Karyawan RGFB

Sumber:

Papaioannou, Eleni Zoe. 2021. 6 Blended Learning Activities For Employee Training [online]. Link:

https://elearningindustry.com/blended-learning-activities-for-employee-training (Accessed: 2 September 2021).

CPTM, Carrie Berg. 2021. Using Blended Learning to Improve the Training Experience [online]. Link: https://trainingindustry.com/articles/content-development/using-blended-learning-to-improve-the-training-experience-cptm/ (Accessed: 2 September 2021).

Miscellaneous. 2021. Types of Blended Learning Models [online]. Link:https://www.teachtci.com/blog/types-of-blended-learning-models/ (Accessed: 2 September 2021).

Weitzel, Alex. 2021. 7 Advantages Of Blended Learning Programs [online]. Link:

https://coursekey.com/7-advantages-of-blended-learning-programs/ (Accessed: 2 September 2021)

Vindiasari Yunizha