Mengenal Model Pembelajaran Kooperatif, Tingkatkan Kualitas Kerja Tim

model pembelajaran kooperatif

Tingkatkan kualitas karyawan perusahaan Anda dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Perusahaan yang maju merupakan perusahaan yang memiliki berbagai macam keunggulan. Ada banyak strategi yang pimpinan perusahaan lakukan guna mendapatkan keunggulan-keunggulan yang dibutuhkannya. Salah satunya adalah meningkatkan kualitas karyawan mereka.

Karyawan perusahaan merupakan salah satu roda penggerak utama sebuah perusahaan. Maka dari itu, penting untuk memiliki karyawan yang berkualitas agar bisnis yang dijalankan dapat berkembang dengan baik.

Banyak pimpinan perusahaan melakukan berbagai macam strategi agar karyawan bisa menggunakan potensi terbaik mereka, beberapa di antaranya adalah membangun lingkungan kerja yang baik, memberi pelatihan karyawan, mengaplikasikan strategi kerja khusus dan lain-lain.

Salah satu strategi yang dapat Anda lakukan kepada karyawan Anda agar dapat bekerja efektif dan efisien, serta memberikan kinerja mereka yang terbaik adalah dengan mempraktikkan model pembelajaran kooperatif di perusahaan Anda.

 

Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran cooperative learning adalah model pembelajaran yang mengedepankan kerja tim atau kerja kelompok. Di dalam metode cooperative learning, Anda bisa membentuk kelompok-kelompok kecil dengan karyawan untuk memaksimalkan pembelajaran mereka dan saling membantu satu sama lain.

Pada model kooperatif ini, kelompok-kelompok yang Anda buat tidak hanya bertugas dalam fungsinya masing-masing atau belajar sendiri saja. Tetapi juga menjadikan tugas-tugas kelompok serta aktivitasnya sebagai pengalaman belajar.

Selain itu, setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari informasi dan kemampuan baru serta pada waktu yang bersamaan membantu rekan tim untuk belajar.

 

Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif

Ada beberapa jenis pembelajaran dalam cooperative learning, yaitu:

1. Metode Pembelajaran Kooperatif Formal

Metode pembelajaran kooperatif formal adalah metode yang terdiri dari peserta didik yang bekerja bersama dalam waktu satu periode pembelajaran sampai dengan beberapa minggu.

Metode pembelajaran kooperatif ini bertujuan untuk mencapai tujuan dan menyelesaikan tugas bersama. Anggota tim di dalamnya memiliki struktur yang jelas mengenai hal apa yang harus dituntaskan.

Dalam metode pembelajaran kooperatif formal, pendidik memiliki peran sebagai berikut:

A. Membuat keputusan pra-instruksional

(a) Pendidik merumuskan tujuan keterampilan akademik dan sosial, (b) memutuskan seberapa besar kelompok yang akan dibuat, (c) memilih metode untuk menugaskan peserta didik ke dalam kelompok, (d) memutuskan peran apa yang akan ditugaskan kepada anggota kelompok, (e) mengatur ruangan, dan (f) mengatur materi yang dibutuhkan peserta untuk menyelesaikan tugas.

 

Agar output dan hasilnya semakin maksimal, pastikan proses pembelajaran karyawan dilaksanakan dengan metode yang efektif serta dibimbing oleh tutor ahli di bidangnya. Bingung bagaimana caranya? Tenang, ada Ruangkerja dari Ruangguru for Business!

[IDN] CTA Tengah 2 Blog Ruangkerja Pelatihan Efektif RGFB

 

B. Menjelaskan tugas instruksional dan struktur kooperatif

(a) Pendidik menjelaskan tugas akademik kepada peserta didik, (b) menjelaskan kriteria keberhasilan, (c) menyusun struktur interpendensi positif, (d) menyusun struktur akuntabilitas individu, (e) menjelaskan perilaku (yaitu, keterampilan sosial) peserta didik yang akan digunakan, dan (f) menekankan kerja sama antarkelompok.

C. Memantau pembelajaran siswa dan melakukan intervensi 

(a) Pendidik menyelesaikan tugas dengan sukses atau (b) menggunakan keterampilan interpersonal dan kelompok yang ditargetkan secara efektif.

D. Menilai pembelajaran peserta didik dan membantu mereka memproses seberapa baik kerja kelompok mereka

(a) Pendidik menutup pelajaran, (b) menilai dan mengevaluasi kualitas dan kuantitas pencapaian peserta didik, (c) memastikan peserta didik dengan hati-hati mendiskusikan seberapa efektif mereka bekerja sama (yaitu, memproses keefektifan kelompok belajar mereka), (d) meminta peserta didik membuat rencana untuk evaluasi, dan (e) meminta peserta didik merayakan kerja keras anggota kelompok. 

 

2. Metode Pembelajaran Kooperatif Informal

Pembelajaran kooperatif informal terdiri dari meminta peserta didik bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama dalam kelompok improvisasi sementara yang berlangsung dari beberapa menit hingga satu periode pembelajaran.

Jenis pembelajaran ini melibatkan pembentukan tim dengan cepat dalam waktu singkat untuk menyelesaikan tugas kecil yang ada. 

Peserta didik tidak memerlukan perencanaan sebelumnya dan memiliki struktur yang sangat sedikit. Mereka dapat membantu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari atau proyek kecil.

Peran pendidik pada metode pembelajaran kooperatif informal adalah membuat peserta didik lebih aktif terlibat secara intelektual memerlukan diskusi terfokus sebelum dan sesudah pelajaran (yaitu, penutup buku) dan menyelingi diskusi berpasangan sepanjang pelajaran. 

Terdapat dua aspek penting dalam kelompok metode pembelajaran kooperatif informal, yaitu (a) membuat tugas dan instruksi menjadi jelas dan tepat dan (b) meminta kelompok untuk menghasilkan produk tertentu.

Baca Juga: Model Pembelajaran Inquiry Learning, Kenali Langkah dan Manfaatnya

 

3. Metode Pembelajaran Kooperatif Berbasis Kelompok

Metode pembelajaran kooperatif berbasis kelompok adalah metode pembelajaran kooperatif kelompok heterogen jangka panjang dengan keanggotaan yang stabil.

Tanggung jawab utama anggota kelompok adalah untuk (a) memastikan semua anggota membuat kemajuan akademik yang baik (b) meminta pertanggungjawaban satu sama lain untuk belajar, dan (c) saling memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan tugas.

Metode pembelajaran kooperatif ini adalah jenis metode pembelajaran kooperatif yang paling umum diterapkan dalam organisasi. Di dalamnya melibatkan kelompok berjangka panjang yang dapat bertahan hingga satu tahun atau lebih.

Peran pendidik dalam metode pembelajaran kooperatif berbasis kelompok adalah untuk (a) membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari empat (atau tiga), (b) menjadwalkan waktu kapan mereka akan bertemu secara teratur, (c) membuat agenda khusus dengan tugas-tugas konkrit yang memberikan rutinitas, (d) memastikan lima elemen dasar kelompok kooperatif yang efektif dilaksanakan, dan (e) meminta peserta didik memproses secara berkala efektivitas kelompok mereka.

 

Tujuan Metode Cooperative Learning

Jika metode cooperative learning diterapkan, dan banyak karyawan yang bekerja secara kooperatif, lingkungan kerja yang Anda bangun akan semakin bermanfaat dan produktif.

Selain itu, terdapat beberapa tujuan penerapan metode pembelajaran kooperatif dalam lingkungan kerja, yaitu sebagai berikut:

  1. Pengembangan dan perolehan keterampilan hidup yang diperlukan
  2. Berbagi informasi
  3. Membangun tim yang bekerja sama
  4. Meningkatkan toleransi dan penerimaan keragaman
  5. Meningkatkan output oleh karyawan
  6. Manfaat Pembelajaran Kooperatif
  7. Pembelajaran kooperatif meningkatkan produktivitas dan meningkatkan pengetahuan karyawan.

 

Manfaat Model Pembelajaran Cooperative Learning

Selain dapat membuat lingkungan kerja yang produktif, terdapat juga beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning di perusahaan Anda, yaitu sebagai berikut:

1. Memperoleh keterampilan kepemimpinan dan pengambilan keputusan

Agar sebuah kelompok yang Anda buat dapat berhasil, karyawan-karyawan Anda sebagai anggota kelompok perlu menunjukkan beberapa kemampuan kepemimpinan.

Di setiap organisasi, seseorang yang dijadikan pemimpin memiliki beberapa tugas untuk dipertanggungjawabkan agar rencana dapat berjalan dengan lancar. Beberapa tugas tersebut adalah:

  • Mendelegasikan dan mengatur pekerjaan
  • Memastikan target yang ditetapkan perusahaan terpenuhi
  • Mendukung anggota tim
  • Memberikan peran kepemimpinan kepada anggota kelompok yang berbeda.

Dalam pengaturan perusahaan, ada banyak keputusan yang harus dibuat di antara karyawan sebagai anggota tim.

Proses pengambilan keputusan harus melibatkan setiap anggota untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang masalah tersebut, tetapi keputusan akhir ada di tangan pemimpin.

2. Memperoleh keterampilan manajemen konflik

Manajemen konflik bertujuan untuk fokus pada hasil positif dari setiap masalah yang dihadapi dan meminimalisasi hasil negatif. Pada proses ini persoalan harus dapat diselesaikan sehingga berdampak positif pada organisasi.

3. Meningkatkan keterikatan kerja karyawan

Karyawan dapat menjadi lebih puas karena mereka terus mendapatkan kesempatan untuk mempelajari keterampilan baru. Mereka akan menjadi bersemangat untuk terus belajar dan berkembang. Pertumbuhan dalam keterlibatan produktif terlihat jelas dalam pekerjaan mereka sehingga terjadi peningkatan kemampuan.

4. Meningkatkan keterampilan komunikasi

Anggota kelompok dalam model pembelajaran kooperatif perlu belajar bagaimana berbicara secara produktif satu sama lain.

Komunikasi yang terjalin menentukan anggotanya tetap pada jalur mereka masing-masing dan meningkatkan kerja sama tim yang efisien.

5. Tanggung jawab pribadi

Metode pembelajaran kooperatif meningkatkan tanggung jawab individu pada karyawan. Mereka memiliki tugas khusus yang harus mereka lakukan agar seluruh tim berhasil.

Mereka juga mendapatkan akuntabilitas karena mereka akan mendapatkan reaksi dari anggota tim jika mereka gagal melaksanakan tugas yang diajukan kepada mereka.

6. Mendapatkan kepercayaan diri

Tidak semua karyawan memiliki rasa aman dan nyaman jika berbicara di depan umum. Beberapa di antara mereka merasa lebih nyaman untuk berbicara dalam kelompok kecil.

Dengan demikian mereka dapat mengungkapkan ide-ide mereka dan mengajukan pertanyaan, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan kepercayaan diri.

7. Sikap positif terhadap rekan kerja

Di setiap organisasi, akan ada masalah yang membuat beberapa karyawan menjadi tidak suka terhadap satu sama lain dengan atau tanpa alasan.

Namun, dengan adanya metode pembelajaran kooperatif, diyakini dapat tercipta sikap yang lebih positif terhadap rekan kerja karena mereka terus bekerja sama dalam kelompok.

 

Demikan pembahasan mengenai cooperative learning atau model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kualitas kerja tim.

Apakah Anda tertarik untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif pada karyawan? Mari, segera  tingkatkan kompetensi karyawan bersama tim Ruangkerja dari Ruangguru for Business!

 

[IDN] CTA Tengah 2 Blog Ruangkerja Pelatihan Efektif RGFB

 

Referensi:

Valamis. 2020. Cooperative Learning. (online) https://www.valamis.com/hub/cooperative-learning [accessed on 8 March 2023]

Johnson, David W & Johnson, Roger T. ND. An Overview Of Cooperative Learning. (online) http://www.co-operation.org/what-is-cooperative-learning [accessed on 8 March 2023]

 

Muhammad Azka Rais