Apa Itu Mutasi Kerja? Ini Definisi, Tujuan, Jenis & Syarat
Bagi sebagian orang, mutasi kerja bisa menjadi kabar baik. Namun, bagi beberapa orang lainnya, mutasi justru mampu jadi momok yang menakutkan. Sebenarnya, apa maksud dan tujuan dari mutasi kerja? Di sini, Ruang Kerja telah merangkum penjelasannya untuk Anda.
—
Pada dasarnya, mutasi kerja merupakan suatu dinamika yang kerap terjadi di berbagai perusahaan. Langkah ini sering dilakukan oleh perusahaan untuk menyeimbangkan kebutuhan organisasi atau pengembangan karier karyawan itu sendiri.
Jika perusahaan Anda hendak melakukan mutasi, maka sebaiknya pahami terlebih dahulu definisi lengkap, alasan, tujuan, dan syarat mutasi.
Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat merealisasikan rencana mutasi sesuai dengan aturan dari pemerintah. Jadi, mari simak artikel ini dengan saksama.
Arti Mutasi Kerja
Apa itu mutasi kerja? Dilansir dari Recruiteze, mutasi kerja adalah pemindahan seorang karyawan ke posisi baru di dalam organisasi yang sama. Perpindahan ini bisa mencakup pindah departemen, lokasi, atau bahkan role yang berbeda di dalam departemen yang sama.
Mutasi ini bisa dilakukan atas permintaan perusahaan, atau bisa juga diajukan secara inisiatif oleh karyawan. Terdapat berbagai indikator mutasi kerja untuk karyawan, di antaranya adalah penyesuaian struktur organisasi, atau karena adanya masalah personal dari karyawan terkait.
Baca Juga: Beban Kerja Karyawan: Definisi, Jenis, Indikator & Contohnya
Tujuan Mutasi Karyawan
Menurut Deels, berikut ini beberapa tujuan mutasi kerja pegawai:
1. Memenuhi Kebutuhan Bisnis yang Berubah
Kebutuhan bisnis sering berubah karena faktor seperti ekspansi, restrukturisasi, atau peluncuran produk baru. Dalam kasus ini, perusahaan mungkin perlu menempatkan karyawan yang memiliki keterampilan tertentu di posisi atau lokasi yang baru.
Misalnya, sebuah perusahaan ritel baru membuka beberapa toko baru di luar kota besar dan memindahkan manajer yang berpengalaman untuk memimpin toko-toko baru tersebut.
2. Memberikan Kesempatan Pengembangan bagi Karyawan
Mutasi dapat memberikan karyawan peluang untuk belajar dan mengasah keterampilan yang berbeda dari posisi mereka sebelumnya. Tentunya, hal ini dapat mendukung pengembangan karier mereka dalam perusahaan.
Contohnya, seorang analis keuangan dipindahkan ke divisi pengembangan bisnis agar ia dapat mempelajari aspek-aspek strategis perusahaan.
Pengalaman ini bisa memperkaya keterampilannya dan mempersiapkannya untuk peran yang lebih senior di masa depan.
Baca Juga: Job Enrichment sebagai Metode Pilihan untuk Pengembangan Karyawan
3. Mengisi Kekosongan Jabatan
Ketika ada karyawan yang keluar atau pensiun, perusahaan mungkin perlu mengisi posisi tersebut dengan segera. Alih-alih merekrut dari luar, mereka dapat memindahkan karyawan yang sudah berpengalaman untuk mengisi posisi tersebut.
Contoh umumnya, seorang supervisor produksi tiba-tiba pensiun. Kemudian, perusahaan menugaskan karyawan berpengalaman untuk mengambil alih peran tersebut.
4. Menyeimbangkan Beban Kerja
Kadang-kadang, ada tim yang memiliki beban kerja lebih banyak daripada yang lain. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan dapat memindahkan karyawan dari tim yang memiliki kapasitas lebih untuk membantu tim yang defisiensi manpower.
Misalnya, tim CS menghadapi lonjakan permintaan selama musim liburan. Lalu, sang manager mengajukan perbantuan pada beberapa staf dari divisi administrasi untuk bantu meng-handle hal ini.
Baca Juga: Alasan Karyawan Resign Kerja dan Contoh Surat Resign
Manfaat Mutasi
Manfaat berbeda dengan tujuan. Tujuan mutasi karyawan merujuk pada alasan atau sasaran yang ingin dicapai ketika melakukan perpindahan karyawan dari satu posisi ke posisi lain.
Sementara itu, manfaat mutasi adalah hasil positif atau dampak yang diperoleh dari pelaksanaan mutasi tersebut. Nah, berikut beberapa manfaat dari mutasi:
- Karyawan memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan baru yang dapat bermanfaat bagi karir mereka.
- Pegawai menjadi lebih termotivasi ketika menghadapi tantangan baru.
- Organisasi bisa lebih adaptif dan fleksibel dalam menanggapi perubahan.
- Job satisfaction karyawan berpotensi meningkat, sebab mereka diberikan kesempatan untuk tumbuh.
- Karyawan merasa dihargai, sehingga akan tumbuh jiwa loyalitas terhadap perusahaan.
Baca Juga: Strategi Pengembangan Karir yang Efektif untuk Karyawan
Mengapa Karyawan Dimutasi?
Alasan mutasi kerja merujuk pada sebab atau motivasi di balik tindakan atau keputusan perusahaan untuk melakukan mutasi pada karyawan.
Mengutip dari People Hum, berikut beberapa alasan karyawan dimutasi:
- Karyawan memiliki kompetensi di bidang yang lain.
- Adanya bentrokan antara atasan dan bawahan atau antar pekerja dapat memicu pemindahan.
- Untuk mengatasi kebosanan kerja, karyawan dipindahkan ke posisi baru.
- Karyawan dapat meminta pemindahan karena masalah kesehatan terkait iklim.
- Karyawan wanita sering meminta pemindahan setelah menikah untuk bersama pasangan.
- Pemindahan dapat diminta oleh karyawan, atasan, atau manajer departemen lain.
Baca Juga: Pentingnya Upskill & Reskill untuk Meningkatkan Kualitas Karyawan
Jenis Mutasi Kerja
Mutasi kerja yang paling umum adalah location transfer. Namun secara keseluruhan, terdapat 9 jenis mutasi kerja, yaitu:
1. Location transfer (Pemindahan lokasi)
Ini merupakan pemindahan lokasi kerja dari satu tempat ke tempat lain tanpa mengubah jabatan atau posisi. Biasanya location transfer bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional cabang perusahaan di kota atau provinsi lain.
2. Department transfer (Pemindahan departemen)
Mutasi ke departemen lain mengacu pada perpindahan karyawan dari satu departemen ke departemen yang berbeda, misalnya dari departemen pemasaran ke departemen sumber daya manusia.
Secara umum, mutasi ini terjadi karena adanya restrukturisasi perusahaan atau kebutuhan untuk menyeimbangkan tenaga kerja antar-departemen.
Baca Juga: Faktor Penyebab Turnover Karyawan Tinggi Dan Cara Mengatasinya
3. Job transfer (Mutasi jabatan)
Mutasi jabatan adalah perpindahan karyawan dari satu peran atau posisi ke posisi lain di dalam departemen yang sama.
Fokus dari mutasi jabatan berada pada tanggung jawab atau level pekerjaan karyawan, misalnya dari supervisor menjadi manajer.
Mutasi ini sering bertujuan untuk pengembangan karier, memberikan tantangan baru, atau menyesuaikan posisi dengan keahlian karyawan.
4. Replacement transfer (Pemindahan tugas)
Transfer ini dilakukan untuk menggantikan karyawan lain yang mengundurkan diri atau dipindahkan. Sebagai catatan, perusahaan akan tetap melihat apakah karyawan yang dimutasi memiliki skill yang cocok atau tidak.
Selain itu, mutasi jenis ini bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung bagaimana kebutuhan operasional perusahaan.
5. Versatility transfer (Transfer fleksibilitas)
Jika perusahaan Anda memiliki environment yang adaptif, maka tak ada salahnya untuk coba melakukan versatility transfer.
Transfer fleksibilitas ini merupakan jenis mutasi kerja di mana seorang karyawan dipindahkan ke posisi lain. Tujuannya adalah memberi kesempatan pada karyawan untuk mempelajari berbagai keterampilan atau tanggung jawab baru.
Industri ritel merupakan salah satu contoh sektor yang kerap menerapkan mutasi ini. Karyawan diandalkan untuk mampu bekerja di berbagai posisi, misalnya dari kasir ke pelayanan pelanggan, atau dari penjualan ke logistik.
Hal ini dapat memberikan fleksibilitas saat volume kerja berubah, misalnya saat musim liburan atau campaign tertentu.
Baca Juga: Pentingnya Budaya Kerja yang Baik untuk Meningkatkan Produktivitas Karyawan
6. Shift transfer (Pemindahan shift)
Shift transfer merujuk pada proses atau tindakan pemindahan tanggung jawab atau pekerjaan dari satu individu atau tim ke individu atau tim lainnya, terutama dalam konteks jadwal kerja bergilir atau sistem pergeseran (shift work).
Biasanya, shift transfer terjadi di perusahaan atau industri yang beroperasi 24 jam sehari, seperti di rumah sakit, pabrik, atau layanan darurat.
Mutasi ini identik dengan proses penyerahan task dari pekerja yang sedang berada di shift tertentu kepada pekerja yang akan memulai shift berikutnya.
7. Promotion transfer (Mutasi promosi)
Anda dapat melakukan mutasi promosi pada karyawan yang memiliki excellent performance.
Mutasi promosi adalah suatu bentuk perubahan status atau posisi seorang karyawan dalam sebuah organisasi yang tidak hanya mencakup peralihan lokasi atau tempat kerja (mutasi), tetapi juga diiringi dengan peningkatan jabatan atau tanggung jawab (promosi).
Proses ini biasanya dilakukan untuk memberikan penghargaan atas kinerja atau kontribusi karyawan yang luar biasa.
8. Demotion transfer (Mutasi demosi)
Kebalikan dari promosi, demosi merupakan kondisi di mana karyawan mengalami penurunan jabatan atau posisi karyawan dalam suatu perusahaan (ke level yang lebih rendah).
Ada beberapa indikator penyebab mutasi demosi, antara lain:
- Kinerja yang tidak memenuhi KPI
- Restrukturisasi organisasi
- Permintaan pribadi (menyangkut kesehatan atau kebutuhan keluarga)
9. Personnel or remedial transfer (Pemindahan personnel)
Karyawan yang memiliki perilaku buruk berpotensi menurunkan kinerja perusahaan. Dalam kasus seperti ini, tak jarang perusahaan melakukan pemindahan remedial.
Tujuannya adalah memberikan waktu bagi karyawan untuk merenung atau memperbaiki perilakunya.
Dalam hal ini, mutasi remedial bisa berupa pemindahan karyawan ke lokasi terpencil, atau memindahkan pegawai ke tim yang aturannya lebih ketat dan disiplin.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kerja Karyawan
Syarat Mutasi Kerja
Di Indonesia, syarat mutasi telah dicantumkan dalam Pasal 32 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan UU No. 11 Tahun 2020 atau UU Cipta Kerja.
Berdasarkan peraturan ini, ada beberapa ketentuan yang perlu dipenuhi oleh instansi atau perusahaan saat melakukan mutasi kerja pada karyawan, yaitu:
- Mutasi kerja harus dilakukan dengan prinsip transparansi, kebebasan, objektivitas, keadilan, kesetaraan, dan tanpa diskriminasi.
- Menempatkan tenaga kerja pada jabatan yang tepat sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan, dengan memperhatikan harkat, martabat, hak asasi, dan perlindungan hukum.
- Perusahaan memberi kesempatan kerja yang merata dan menyediakan tenaga kerja profesional sesuai kebutuhan program nasional dan di daerah.
- Perusahaan wajib memberikan kontrak baru yang menjelaskan jabatan, tanggung jawab, dan segala aturan yang mengikat karyawan di posisi baru.
Di sisi lain, tim HR perlu menyesuaikan kembali rencana mutasi dengan Peraturan Perusahaan serta Perjanjian Kerja (Waktu Tertentu dan Tidak Waktu Tertentu).
Baca Juga: Pentingnya Etos Kerja bagi Karyawan, Kunci Sukses Berkarier
Contoh Mutasi Kerja
Ani adalah seorang supervisor di cabang utama PT Nusantara Logistics di Jakarta.
Karena perusahaan membuka cabang baru di Medan, Ani dipindahkan ke sana untuk membantu mengelola dan membangun tim awal cabang tersebut.
Dalam hal ini, Ani tidak mengalami kenaikan jabatan, namun memiliki tanggung jawab tambahan dalam membentuk struktur tim.
—
Apapun alasan dan tujuan mutasi, penting untuk menghindari praktik mutasi sepihak pada karyawan. Sebaiknya, buat ruang diskusi terlebih dahulu agar karyawan merasa lebih siap untuk menjalankan tugas baru.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda dan perusahaan.
Jika Anda dan tim ingin meningkatkan keterampilan karyawan demi kemajuan perusahaan, para profesional di Ruang Kerja siap membantu.
Hubungi Ruang Kerja sekarang, dan dapatkan kesempatan konsultasi dengan kami secara gratis dengan klik banner di bawah ini.
Sumber:
Recruiteze. Job Transfer [online] Tersedia di https://recruiteze.com/glossary/job-transfer/. Diakses tanggal 25 Oktober 2024.
Global Work Glossary. What is an employee transfer. [online] Tersedia di https://www.deel.com/glossary/employee-transfer/. Diakses tanggal 25 Oktober 2024.
People Hum. Employee Transfer. [online] Tersedia di https://www.peoplehum.com/glossary/employee-transfer. Diakses tanggal 25 Oktober 2024.
Velocity Global. What Is an Employee Transfer?. [online] Tersedia di https://velocityglobal.com/glossary/employee-transfer/. Diakses tanggal 25 Oktober 2024.