Pentingnya Upskill & Reskill untuk Meningkatkan Kualitas Karyawan

Ruang Kerja Upskill & Reskill

Pengembangan bakat dengan upskilling dan reskilling terbukti menjadi solusi yang lebih efisien dan cukup menghemat biaya daripada merekrut karyawan baru. 

 

Perusahaan terus mencari talenta terbaik untuk menjadi bagian dari organisasinya. Butuh sosok orang yang kompeten dan memiliki kriteria selaras dengan nilai perusahaan. Namun tak sedikit perusahaan yang kesulitan mencari kandidat pas.

Bukan hal mudah mencari karyawan baru. Hal tersebut selaras dengan publikasi Training Industry Magazine pada 2020 disebutkan bahwa hanya 30 persen orang atau karyawan yang mendapatkan pelatihan.

Sementara laporan dari The World Economic Forum’s 2018 Future of Jobs menyebut para pemimpin perusahaan akan terus mencari tenaga kerja yang komprehensif untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan baru dalam dunia kerja.

Pilihan tersebut dilandasi adanya percepatan teknologi dan informasi yang mendorong tumbuhnya inovasi.

Perkara mencari talenta baru sepertinya tidak selalu menjadi solusi terbaik dalam mengembangkan perusahaan. Ada baiknya perusahaan dan pemimpin melihat ke dalam organisasi dan mengevaluasi kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki.

Ketika perusahaan mencoba mengevaluasi kinerja karyawannya, kemudian meningkatkan performa. Tentu pelatihan dan peningkatan keterampilan jadi pilihan tepat dibandingkan mencari kandidat baru.

 

Pengertian Upskill dan Reskill

Perusahaan bisa melakukan upskill maupun reskill bagi karyawannya. Upskilling adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan bisnisnya. Istilah tersebut dalam konteks mikro dalam dunia bisnis mengacu pada proses individu mempelajari keterampilan baru.

Sementara secara makro menggambarkan perubahan masif di tempat kerja karena kehadiran teknologi. Upskilling ini membantu karyawan terus meningkatkan kompetensinya.

Upskilling diperlukan untuk hal yang berkaitan dengan masuknya transformasi digital. Upskilling adalah proses membangun keterampilan dan kekuatan karyawan yang ada untuk meningkatkan keahliannya.

Dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat, peningkatan keterampilan dan pengembangan berkelanjutan diperjuangkan sebagai cara untuk tetap kompetitif dan adaptif di pasar kerja.

Sementara pelatihan ulang (reskill) berusaha untuk membangun keterampilan karyawan dalam fungsi dan peran baru, inisiatif peningkatan keterampilan terus membangun keterampilan yang diperoleh untuk meningkatkan peran dan kemampuan mereka. Salah satu cara yang bisa ditempuh, yakni melalui pelatihan.

Organisasi dapat menggunakan program pelatihan untuk menciptakan kumpulan karyawan yang dapat dipromosikan sebagai solusi strategis jangka panjang.

Sementara jangka pendek dari adanya pelatihan, yakni meningkatkan keterlibatan karyawan untuk membangun keterikatan dengan budaya kerja di perusahaan.

Pelatihan mampu mendorong karyawan untuk terus memiliki tambahan keahlian dan kemampuan yang berpengaruh bagi perusahaan.

Dengan adanya pelatihan, tentunya perusahaan sama halnya menyiapkan kenaikan jabatan atau promosi bagi karyawannya. Selain itu, pelatihan juga bisa  mengurangi ketergantungan pada konsultan untuk merekrut karyawan baru ketika jumlah karyawan yang resign meningkat.

 

Manfaat Menerapkan Upskilling dan Reskilling Bagi Perusahaan dan Karyawan

Serupa tapi tak sama, ungkapan tersebut menjelaskan pengertian upskill dan reskill. Meski begitu, keduanya memiliki manfaat yang baik bagi perusahaan maupun karyawan. Apa saja manfaatnya? Berikut beberapa manfaat dari penerapan upskilling dan reskilling bagi perusahaan:

 

1. Memunculkan peran baru

Manfaat terbesar dari peningkatan keterampilan dan keterampilan ulang adalah perusahaan bisa menemukan potensi baru dari karyawannya. Kemampuan yang sebelumnya tidak tergali, melalui upskilling dan reskilling justru makin tampak. Dengan begitu, tak perlu mencari orang dari luar. Perusahaan bisa memanfaatkan karyawan yang ada untuk menduduki peran baru.

 

2. Mengantisipasi adanya gangguan di masa mendatang

Merencanakan pelatihan untuk peningkatan keterampilan dimulai dengan mengevaluasi kesenjangan keterampilan karyawan. Evaluasi dilakukan untuk membuat rencana jangka panjang untuk membangun ketahanan perusahaan dan tentunya mengantisipasi adanya gangguan di era VUCA.

Baca juga: Memahami Strategi Kepemimpinan dalam Bisnis di Era VUCA

 

3. Meningkatkan produktivitas, kepercayaan diri, dan kepuasan kerja

Menyelenggarakan pelatihan upskilling dan reskilling ini bisa menjadi penyegaran bagi karyawan dari keseharian bekerja. Di samping itu, pelatihan bisa memunculkan inisiatif dari karyawan. Dengan begitu terjadi peningkatan keterampilan untuk membekali karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan yang mendorong produktivitas. Lebih jauh, pelatihan ini dapat meningkatkan retensi karyawan dengan meningkatkan kepercayaan diri, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan.

 

4. Meningkatkan kerjasama

Pelatihan upskilling maupun reskilling ini bermanfaat terhadap ikatan antar karyawan. Pasalnya, pelatihan seringkali melibatkan kerjasama tim, kolaborasi lintas fungsi, dan pembelajaran kolaboratif. Dengan pelatihan tersebut dapat memupuk kekuatan antar karyawan.

 

5. Menurunkan biaya perekrutan 

Saat karyawan terlibat dalam pelatihan upskilling dan reskilling, kebutuhan untuk merekrut karyawan baru atau mengisi lowongan berkurang. Menurut Gallup, biaya penggantian karyawan yang digaji dapat berkisar dari setengah hingga dua kali gaji tahunan karyawan.

 RK - Pentingnya Upskill dan Reskill Untuk Meningkatkan Kualitas Karyawan-02

 

Langkah-langkah Melakukan Upskill dan Reskill bagi Karyawan

Mengetahui ada banyak manfaat dari tindakan upskilling dan reskilling, tentu saja perusahaan atau organisasi memerlukan perencanaan dan strategi untuk mewujudkan manfaatnya. Adapun hal yang bisa dilakukan antara lain:

 

1. Menganalisis dan evaluasi kemampuan karyawan

Dalam tahapan perencanaan, menentukan anggaran, waktu, dan parameter dari evaluasi sangat penting untuk dilakukan. Mengidentifikasi peran dan tanggung jawab, kinerja, tolok ukur keterampilan bagian dari penentuan pelatihan upskilling maupun reskilling.

Setelah mengumpulkan data dari beberapa pokok penting perencanaan, kemudian lakukan analisis untuk peningkatan keterampilan. Memiliki lebih banyak informasi di awal memberikan bekal untuk merencanakan dan melaksanakan pelatihan dengan hasil yang sukses.

 

2. Menentukan tujuan pembelajaran

Seperti pada poin pertama, perencanaan yang matang akan menentukan tujuan dan output yang ingin diperoleh. Menentukan tujuan pembelajaran tentunya diselaraskan dengan tujuan bisnis perusahaan. Tujuan pembelajaran bisa berbasis kinerja yang jelas. Caranya selaraskan seluruh proses pembelajaran, mulai dari desain hingga evaluasi.

 

3. Membuat pilot project atau program percontohan

Sebelum melakukan upskilling dan reskilling pada semua karyawan, sebaiknya lakukan secara bertahap. Mulai dari beberapa kelompok karyawan kemudian lihat hasil dan dampak yang diperoleh. Selanjutnya, lakukan evaluasi apa saja yang perlu ditingkatkan.

 

4. Lakukan kolaborasi 

Saat mengembangkan, merancang, dan menerapkan program peningkatan keterampilan dan keterampilan ulang, ada baiknya untuk menjalin kemitraan lintas fungsi. Industri yang terus berkembang kerap memerlukan adanya kolaborasi dalam penentuan masalah. Solusi akan membutuhkan komunikasi dan kolaborasi yang berkelanjutan di seluruh tim.

Ketika karyawan bekerja sama untuk memecahkan masalah, hal itu mendorong keterlibatan dan kerja tim, meningkatkan solusi yang diusulkan, mendistribusikan beban kerja, dan meningkatkan komitmen untuk perbaikan berkelanjutan. Hal tersebut selaras dengan tujuan untuk meningkatkan peluang keberhasilan inisiatif.

Jika ingin merencanakan bisnis dengan mumpuni, tak perlu khawatir. Kini RuangKerja telah memiliki pelatihan yang mendukung suksesnya upskilling dan reskilling karyawan di perusahaan Anda. Karena RuangKerja dilengkapi dengan fitur-fitur berikut:

  1. Rewards point, peserta dapat memperoleh poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah sesuai keinginan perusahaan.
  2. Leaderboards, memicu peserta untuk menyelesaikan pelatihan dengan skor tinggi.
  3. Collaboration, setiap peserta dapat berkolaborasi dengan peserta lainnya melalui forum diskusi.

Berbagai perusahaan telah bergabung dengan RuangKerja, kini giliran Anda! Tunggu apalagi?

[IDN] CTA Bawah Blog Ruangkerja Pelatihan Karyawan RGFB

Referensi:

Cohen, Mark A. 2019. Upskilling: Why It Might Be The Most Important Word In The Legal Lexicon [online]. Link: https://www.forbes.com/sites/markcohen1/2019/09/03/upskilling-why-it-might-be-the-most-important-word-in-the-legal-lexicon/?sh=2892d91c36a9, Accessed: 12 January 2022).

Masino, Hollace S and Brinegar, Chapin. 2021. Adapting to the New Normal: Upskilling and Reskilling [online]. Link:https://trainingindustry.com/magazine/may-jun-2021/adapting-to-the-new-normal-upskilling-and-reskilling/ (Accessed: 12 January 2022)

Kirsch CPTM LDSS, Julie. 2020. Talent Development’s Answer to Upskilling and Reskilling for the Future [online]. Link:https://trainingindustry.com/magazine/may-jun-2020/talent-developments-answer-to-upskilling-and-reskilling-for-the-future-cptm/ (Accessed: 12 January 2022)

Gallo CPTM, Sarah. Upskill (and Retain) Your Workforce With Personalized Learning: 5 Tips to Get Started [online]. Link: https://trainingindustry.com/articles/strategy-alignment-and-planning/upskill-and-retain-your-workforce-with-personalized-learning-5-tips-to-get-started/ (Accessed: 12 January 2022).

Referensi Gambar:

Modern cheerful colleagues watching tablet [daring]. Tautan: https://www.freepik.com/free-photo/modern-cheerful-colleagues-watching-tablet_6766529.htm#fromView=search&page=1&position=38&uuid=521a8e19-725a-4a15-a0dd-4e413b2e1d36 (Diakses: 6 Maret 2024)

Vindiasari Yunizha