Alasan Karyawan Resign Kerja dan Contoh Surat Resign

alasan karyawan resign

Artikel ini akan membahas berbagai alasan resign kerja dari karyawan. Selain itu juga membahas akan pentingnya memahami faktor-faktor tersebut dalam rangka pengembangan karyawan.  

Dalam dunia kerja yang kompetitif dan dinamis, menjadi karyawan yang memutuskan untuk mengundurkan diri atau resign merupakan hal yang tak terhindarkan. Setiap individu memiliki alasan yang beragam dan unik dalam membuat keputusan tersebut.

Dalam prosesnya, karyawan wajib menjelaskan alasannya memutuskan resign. Hal ini bukan hanya penting bagi perusahaan dalam rangka mempertahankan karyawan, tetapi juga memberikan wawasan mengenai bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan SDM.

Ternyata, faktor gaji atau salary yang diberikan perusahaan, tidak menjadi satu-satunya alasan mengundurkan diri dari pekerjaan. Sebelum kita mengulik apa saja contoh alasan resign, kita pelajari dulu pengertian dari resign.

 

Apa Itu Resign 

Resign adalah tindakan seseorang yang secara sukarela mengundurkan diri dari pekerjaan atau jabatannya di suatu perusahaan atau organisasi. Keputusan untuk resign dapat dipengaruhi oleh berbagai alasan, termasuk ketidakpuasan dengan lingkungan kerja, konflik dengan rekan kerja atau atasan, peluang pekerjaan yang lebih baik, perubahan dalam kehidupan pribadi, atau alasan lainnya.

Proses resign umumnya melibatkan pemberitahuan kepada atasan atau departemen sumber daya manusia (SDM) dengan memberikan surat pengunduran diri. Surat tersebut biasanya berisi pemberitahuan resmi mengenai niat untuk mengakhiri hubungan kerja dan memberikan rincian mengenai tanggal efektif pengunduran diri. Pada beberapa perusahaan, karyawan juga mungkin diharapkan memberikan pemberitahuan sebelumnya atau menjalani periode pemberitahuan sebelum benar-benar meninggalkan pekerjaan.

Resignasi merupakan bagian normal dari lingkungan kerja, dan orang bisa memilih untuk resign karena berbagai alasan. Penting untuk melaksanakan proses resign dengan etika dan profesionalisme untuk mempertahankan reputasi dan hubungan baik dengan mantan atasan dan rekan kerja.

 

Contoh Alasan Resign Kerja

1. Kurangnya kesempatan untuk berkembang dan maju dalam karier

Sebagai pekerja, setiap individu memiliki keinginan untuk terus berkembang dan mencapai tujuan karier yang telah ditetapkan. Namun, terkadang perusahaan tidak mampu menyediakan kesempatan yang cukup untuk pertumbuhan karier. Hal ini dapat membuat pekerja merasa stagnan dan kurang termotivasi, sehingga memutuskan untuk mencari peluang lain di luar perusahaan.

2. Lingkungan kerja yang kurang mendukung atau tidak sehat

Lingkungan kerja yang kurang mendukung atau tidak sehat dapat mempengaruhi kinerja, kesejahteraan, dan kebahagiaan pekerja.

Faktor-faktor seperti konflik antar rekan kerja, tekanan kerja yang berlebihan, atau fasilitas yang tidak memadai dapat menjadi alasan bagi pekerja untuk mencari lingkungan kerja yang lebih baik.

Oleh karena itu, alasan resign karena tidak nyaman merupakan salah satu yang banyak diberikan oleh karyawan yang mengundurkan diri.

3. Ketidakpuasan dengan manajemen atau kepemimpinan perusahaan

Kepemimpinan yang efektif merupakan kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis.

Ketidakpuasan dengan manajemen atau kepemimpinan perusahaan, seperti kurangnya komunikasi yang baik, ketidakadilan dalam pengambilan keputusan, atau sikap otoriter, bisa menjadi alasan pekerja untuk mengundurkan diri.

Baca Juga: The Great Attrition, Hambatan Perusahaan dalam Mencari Talenta Terbaik

4. Kurangnya pengakuan atau apresiasi atas prestasi dan kontribusi

Pengakuan dan apresiasi atas prestasi dan kontribusi pekerja sangat penting dalam mempertahankan motivasi dan loyalitas. Jika pekerja merasa bahwa kerja keras mereka tidak dihargai, mereka mungkin akan mencari perusahaan yang lebih menghargai kontribusi dan pencapaian mereka.

Baca Juga: Leader Harus Tahu! Cara Membuat Karyawan Merasa Puas dengan Hasil Kerjanya

5. Ketidakseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi

Menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi merupakan salah satu faktor kunci dalam mencapai kebahagiaan dan keberhasilan dalam karier.

Ketika pekerja merasa bahwa pekerjaan mereka mengganggu kehidupan pribadi dan mengorbankan waktu berkualitas bersama keluarga atau diri sendiri, mereka mungkin akan mempertimbangkan untuk mengundurkan diri demi mencari pekerjaan yang lebih seimbang.

6. Stres dan beban kerja yang berlebihan

Stres dan beban kerja yang berlebihan adalah salah satu alasan resign yang tepat. Stres seringkali membuat karyawan merasa tidak nyaman dan tidak produktif dalam bekerja.

Terlalu banyak tuntutan dan target yang harus dicapai dalam waktu yang singkat dapat membuat karyawan merasa tertekan dan tidak memiliki waktu untuk beristirahat yang cukup. Hal ini bisa mengganggu kesehatan mental dan fisik karyawan dan bahkan dapat berdampak buruk pada hubungan kerja dengan rekan dan atasan.

7. Kebutuhan untuk mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan minat atau keahlian

Karyawan dapat merasa tidak cocok dengan pekerjaan atau industri tertentu setelah bekerja selama beberapa waktu. Mereka mungkin merasa bahwa keahlian atau minat mereka tidak sesuai dengan pekerjaan saat ini dan ingin mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan keahlian atau minat mereka.

Hal ini bisa membuat karyawan merasa kurang termotivasi dan tidak nyaman dalam bekerja, sehingga membuat mereka memutuskan untuk resign.

8. Pergantian prioritas dalam hidup, seperti fokus pada keluarga, pendidikan, atau kesehatan

Alasan keluar dari perusahaan berikutnya ialah menyangkut kehidupan pribadi. Seseorang dapat berubah seiring waktu, seperti fokus pada keluarga, pendidikan, atau kesehatan.

Hal ini dapat menyebabkan karyawan merasa perlu untuk memprioritaskan kehidupan pribadi mereka dan mengambil keputusan untuk resign dari pekerjaan saat ini.

9. Perubahan dalam situasi kehidupan pribadi, seperti pindah kota atau negara

Perubahan dalam situasi kehidupan pribadi, seperti pindah kota atau negara, juga dapat membuat karyawan merasa perlu untuk mencari pekerjaan baru.

Ini dapat disebabkan oleh faktor seperti kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru atau kurangnya kesempatan untuk mengembangkan karier dalam lokasi baru.

10. Kebijakan dan budaya perusahaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pribadi

Alasan mengundurkan diri berikutnya bisa jadi karena kebijakan kantor. Karyawan dapat merasa tidak cocok dengan budaya atau kebijakan perusahaan tertentu.

Ini bisa disebabkan oleh perbedaan nilai-nilai pribadi dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh perusahaan. Hal ini dapat membuat karyawan merasa tidak nyaman dan merasa perlu untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang sesuai dengan nilai-nilai mereka.

11. Masalah komunikasi atau konflik dengan atasan atau rekan kerja

Komunikasi yang buruk atau tidak efektif dengan atasan atau rekan kerja dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan konflik di tempat kerja.

Ini dapat memengaruhi suasana kerja dan kinerja karyawan. Karyawan yang mengalami masalah ini dapat merasa tidak nyaman atau tidak dihargai dalam pekerjaannya dan akhirnya memilih untuk resign.

12. Ketidakamanan pekerjaan atau kekhawatiran tentang masa depan perusahaan

Ketidakamanan pekerjaan atau kekhawatiran tentang masa depan perusahaan dapat menjadi faktor yang menentukan apakah seorang karyawan memilih untuk resign atau tidak.

Jika karyawan merasa bahwa pekerjaannya tidak aman atau bahwa perusahaan mengalami masalah keuangan, mereka mungkin memilih untuk mencari pekerjaan lain yang lebih stabil dan aman.

13. Kurangnya fleksibilitas dalam jadwal atau kondisi kerja

Beberapa karyawan mungkin merasa terikat oleh jadwal atau kondisi kerja yang kurang fleksibel. Hal ini dapat menjadi masalah terutama bagi karyawan yang memiliki tanggung jawab keluarga atau perlu menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Kurangnya fleksibilitas dapat mempengaruhi kebahagiaan dan kesejahteraan karyawan dan akhirnya memicu keputusan untuk resign.

14. Kondisi fisik atau mental yang memengaruhi kemampuan untuk bekerja

Kondisi fisik atau mental yang memengaruhi kemampuan untuk bekerja dapat menjadi alasan penting untuk resign.

Karyawan yang mengalami sakit atau cedera yang berat atau kondisi mental yang memengaruhi kesehatan mereka dapat memutuskan untuk mengundurkan diri untuk memfokuskan pada pemulihan dan perawatan diri.

15. Pensiun atau transisi ke tahap hidup berikutnya

Karyawan yang mencapai usia pensiun atau mencapai tahap hidup tertentu mungkin memilih untuk resign dari pekerjaan mereka.

Beberapa karyawan mungkin mencari waktu luang yang lebih banyak atau mungkin ingin menjelajahi hobi atau minat baru. Ini adalah alasan yang wajar dan tidak mempengaruhi kinerja mereka di tempat kerja.

Semua alasan resign kerja yang telah disebutkan di atas dapat berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi pribadi karyawan. Sebagai karyawan, penting untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan dengan matang sebelum mengambil keputusan untuk resign.

 

Contoh Surat Resign

 

Resign karena Perubahan Kehidupan Pribadi seperti Menikah

Dear [Atasan atau Nama HR],

Saya ingin memberitahukan dengan sangat menyesal bahwa saya akan mengundurkan diri dari posisi saya sebagai [Jabatan Anda] di [Nama Perusahaan]. Pengunduran diri ini akan efektif mulai [Tanggal Efektif, umumnya satu atau dua minggu dari tanggal surat].

Saya mengambil keputusan ini karena saya akan segera menikah dan akan mengalami perubahan signifikan dalam kehidupan pribadi saya. Saya percaya bahwa langkah ini adalah yang terbaik untuk mendukung perubahan tersebut dan memberi saya kesempatan untuk fokus pada peran dan tanggung jawab baru saya sebagai pasangan dan kemungkinan juga sebagai orang tua di masa depan.

Saya sangat bersyukur atas peluang yang telah diberikan oleh [Nama Perusahaan] dan saya menghargai pengalaman belajar yang berharga selama bekerja di sini. Saya ingin berterima kasih kepada seluruh tim atas dukungan dan kerja sama yang luar biasa.

Saya berharap hubungan baik ini akan tetap terjaga, dan saya berharap untuk tetap berhubungan di masa depan. Terima kasih sekali lagi atas semua kesempatan dan pengalaman berharga yang telah diberikan.

Sekali lagi, saya menyampaikan permohonan maaf saya yang mendalam dan terima kasih atas pemahaman Anda.

Hormat saya,
[Nama Anda]

 

Resign karena Kondisi Kesehatan yang Menurun

Dear [Atasan atau Nama HR],

Saya ingin memberitahukan dengan sangat menyesal bahwa saya akan mengundurkan diri dari posisi saya sebagai [Jabatan Anda] di [Nama Perusahaan]. Pengunduran diri ini akan efektif mulai [Tanggal Efektif, umumnya satu atau dua minggu dari tanggal surat].

Keputusan ini bukanlah keputusan yang mudah bagi saya. Namun, saya merasa perlu untuk fokus pada pemulihan dan pemeliharaan kesehatan fisik saya yang menurun. Meskipun saya telah berusaha untuk tetap produktif dan berkontribusi sebisa mungkin, kondisi kesehatan saya memerlukan perhatian dan waktu yang lebih intensif.

Saya ingin menyampaikan terima kasih saya kepada [Nama Perusahaan] atas semua dukungan dan peluang yang telah diberikan selama saya bekerja di sini. Saya sangat menghargai pengalaman belajar yang berharga dan kerja sama yang baik dengan tim.

Saya berharap untuk memahami situasi saya, dan saya yakin perusahaan ini akan terus berjalan dengan sukses. Terima kasih sekali lagi atas pemahaman dan dukungan Anda.

Hormat saya,
[Nama Anda]

 

Resign karena Keinginan Mencari Pekerjaan yang Lebih Sesuai dengan Minat

Dear [Atasan atau Nama HR],

Saya ingin memberitahukan dengan sangat menyesal bahwa saya akan mengundurkan diri dari posisi saya sebagai [Jabatan Anda] di [Nama Perusahaan]. Pengunduran diri ini akan efektif mulai [Tanggal Efektif, umumnya satu atau dua minggu dari tanggal surat].

Keputusan ini bukanlah keputusan yang saya ambil dengan ringan. Saya telah merenungkan pilihan ini dengan seksama, dan saya ingin memberitahu Anda bahwa saya memiliki keinginan yang mendalam untuk mengejar peluang pekerjaan yang lebih sesuai dengan minat dan bakat saya.

Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih saya kepada [Nama Perusahaan] atas kesempatan yang luar biasa untuk berkembang dan belajar di sini. Saya sangat menghargai dukungan dan kerja sama yang saya terima dari semua rekan kerja.

Saya berharap Anda memahami keputusan saya dan saya berharap dapat menjaga hubungan baik dengan [Nama Perusahaan]. Terima kasih sekali lagi atas semua pengalaman yang berharga.

Hormat saya,
[Nama Anda]

Jadi itulah pengertian, contoh alasan, beserta contoh surat resign yang bisa Anda jadikan salah satu acuan jika anda berencana untuk mengundurkan diri dari tempat kerja baik dalam waktu dekat maupun di kemudian hari.

Jika Anda berkeinginan untuk memperluas skill di berbagai bidang, Ruangkerja merupakan platform yang tepat karena menawarkan berbagai macam pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi karyawan di semua tingkat. 

Ruangkerja juga menyediakan pelatihan khusus dalam manajemen stres, keseimbangan kerja-pribadi, dan manajemen konflik, yang dapat membantu karyawan mengatasi beberapa alasan resign kerja seperti stres dan ketidakseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.

Ruangkerja menawarkan berbagai fitur dan fasilitas yang dirancang khusus untuk mendukung retensi karyawan dan pengembangan keterampilan, seperti:

  • Akses ke ribuan kursus online dari berbagai bidang, seperti teknologi, manajemen, keuangan, dan kreativitas
  • Pelatihan keterampilan dasar seperti komunikasi, manajemen waktu, dan manajemen proyek
  • Pelatihan keterampilan teknis yang dikembangkan bersama dengan mitra terkemuka di industri
  • Fasilitas untuk membuat dan menyimpan catatan belajar dan sertifikat yang dapat diakses oleh karyawan dan manajemen perusahaan
  • Penawaran pelatihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan dan karyawan

Dengan fitur-fitur dan fasilitas ini, Ruangkerja dapat membantu perusahaan untuk mempertahankan karyawan mereka dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka secara berkelanjutan.

[IDN] CTA Tengah 2 Blog Ruangkerja Pelatihan Efektif RGFB

Leo Bisma