5 Kesalahan Fatal Generasi Milenial dalam Karier

Kesalahan Fatal Generasi Milenial dalam Karier

Generasi milenial yang lahir antara tahun 80-an sampai 1997 kini sedang memasuki usia produktif kerja dan berlomba-lomba dalam meniti karier. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, mengalami peningkatan dalam karier sangatlah sulit, bisa jadi karena generasi yang juga disebut Generasi Y ini tidak menyadari telah melakukan kesalahan fatal di lingkungan kerja. Berikut kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh generasi milenial.

1. Terlambat memulai pekerjaan

terlambat memulai pekerjaan

Terlambat mencari pekerjaan dapat membuat generasi milenial mengalami culture shock (Sumber: steemit.com)

Kapan pertama kali Anda mulai bekerja? Di usia 20? atau mungkin menjelang usia 30? Sebenarnya tidak ada patokan pasti kapan seseorang harus mulai bekerja. Namun, salah satu kesalahan milenial dalam karier adalah terlambat memulai pekerjaan. Seperti yang dilansir dari Business Insider (2018), kebanyakan milenial saat ini terlalu fokus dalam mengejar pendidikan, hingga lupa untuk membekali diri dengan pengalaman kerja.

Sebagai contoh, setelah lulus dari jenjang S1, banyak orang langsung melanjutkan S2 terus sampai S3 tanpa pernah sekalipun merasakan pengalaman bekerja. Hasilnya setelah lulus, mereka akan kebingungan bagaimana caranya bekerja untuk menyambung kehidupan.

2. Tidak berusaha menambah pengalaman kerja

tidak berusaha menambah pengalaman kerja

Mengikuti magang atau pelatihan kerja dapat membantu menunjang karier (Sumber: talentnow.com)

Setelah berkali-kali gagal dalam mencari pekerjaan, banyak generasi milenial berpikir kurangnya pendidikan menjadi alasan dirinya sulit mendapat pekerjaan. Bukannya berusaha meningkatkan soft skill atau pengalaman kerja, kebanyakan milenial akan kembali bersekolah. Padahal pemikiran tersebut nyatanya salah besar! Alih-alih menghabiskan uang orang tua Anda dengan kembali bersekolah, lebih baik coba tingkatkan kemampuan diri dengan mengikuti magang atau menambah pengetahuan melalui pelatihan kerja gratis seperti di aplikasi ruangkerja.

Baca Juga: Menggunakan Prinsip 80 20 Untuk Meningkatkan Produktivitas

3. Terlalu idealis

terlalu idealis

Alih-alih idealis, cobalah bersikap realistis di masa awal meniti karier (Sumber: entrepreneur.com)

Memiliki pekerjaan mudah dengan gaji tinggi tentu menjadi impian semua orang. Sayangnya akibat pemikiran tersebut akhirnya banyak milenial yang menolak pekerjaan karena gaji yang ditawarkan dianggap rendah atau jobdesc yang dianggap terlalu banyak. Namun cobalah bersikap realistis! Sebelum mengharapkan pekerjaan dengan gaji besar, ada baiknya Anda menengok kembali pengalaman serta kemampuan apa yang dimiliki sehingga pantas mendapat  gaji yang tinggi. Setelah itu cobalah mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan Anda sambil terus meningkatkan keterampilan diri agar karier terus berkembang.

Baca juga: Manfaat Era Industri 4.0 untuk Meningkatkan Karier di Masa Depan

4. Memiliki sikap buruk dalam bekerja

memiliki sikap buruk dalam bekerja

Etika kerja yang buruk menjadi salah satu alasan karier yang tidak berkembang (Sumber: hrinasia.com)

Merasa lelah saat kerja memang hal yang biasa. Namun jika hal itu membuat Anda terus menerus mengeluh dan akhirnya tidak memberikan performa yang baik, pihak perusahaan tentu akan merasa kesal. Sikap buruk dalam bekerja tanpa etos kerja baik sering kali ditunjukkan generasi milenial  tanpa disadari, hal itulah yang membuat karier mereka sulit berkembang.

5. Tidak tahu cara mengelola uang

tidak tahu cara mengelola uang

Banyak generasi milenial tidak belajar mengelola uang sehingga kesulitan di masa depan (Sumber: citizenlawgroup.com)

Masalah lain yang sering menghambat milenial dalam karier adalah belum mengerti cara mengelola uang yang benar. Setelah mendapatkan gaji, kebanyakan milenial akan langsung menghabiskannya tanpa menyisakan sedikit pun untuk ditabung atau investasi. Alhasil ketika berada dalam keadaan terdesak, tidak ada uang yang tersisa sehingga terpaksa harus meminta pada orang tua atau berhutang. Padahal dengan rajin menabung, Anda akan memiliki simpanan untuk masa depan yang bahkan dapat digunakan untuk membuka usaha sendiri. 

 

Rekan Kerja, sejatinya mengejar pendidikan tinggi tidaklah salah. Namun sebaiknya imbangi dengan pengalaman kerja agar Anda dapat membangun karier sejak dini. Jangan menyerah dan terus berusaha untuk menggapai karier yang Anda inginkan.

Sambil terus berusaha, jangan lupa perkaya diri Anda dengan berbagai artikel menarik yang dapat menunjang karier di blog atau aplikasi ruangkerja yang dapat diunduh secara gratis dengan mengklik gambar di bawah ini.

ruangkerja Gitasav

Oktaviani Satyaningtyas