Model Pembelajaran Discovery Learning dan Contohnya di Dunia Kerja

discovery learning

Discovery Learning adalah model pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahuan baru dari informasi yang telah dimilikinya. Artikel ini akan mengupas tuntas prinsip dan sistem pembelajaran discovery learning. 

Di era digital saat ini, terdapat model-model pembelajaran yang semakin beragam. Anda dapat melihat macam-macam model pembelajaran tersebut melalui artikel  7 Model Pembelajaran Untuk Pelatihan Karyawan.

Dari tujuh model pembelajaran yang ada, salah satu yang cukup dikenal untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah discovery learning.

Maka dari itu, metode belajar yang satu ini cukup sering diadopsi oleh perusahaan dari berbagai industri untuk meningkatkan kualitas karyawan mereka.

Mari ketahui secara rinci mengenai discovery learning melalui artikel di bawah ini!

 

Apa yang Dimaksud dengan Discovery Learning?

Discovery learning adalah metode pembelajaran yang menerapkan inquiry-based instruction. Metode pembelajaran discovery learning akan mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri, membangun pengalaman dan pengetahuan masa lalu, menggunakan intuisi, imajinasi, kreativitas, mencari informasi baru untuk menemukan fakta, korelasi, juga kebenaran baru.

Dalam hal ini, belajar tidak sama dengan menyerap apa yang dikatakan atau dibaca, tetapi siswa akan belajar mencari jawaban dan solusi sendiri secara aktif. 

Sementara menurut pakar pendidikan, Rusman, discovery learning adalah dukungan seorang individu atau kelompok untuk menemukan pengetahuannya sendiri berdasarkan dengan pengalaman yang didapatkannya.

Lebih lanjut lagi, merujuk pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, pengertian discovery learning yaitu pembelajaran berbasis masalah yang bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian proyek yang layak digunakan dan sebagai salah satu inovasi pengembangan penilaian secara lebih operasional.

 

Model Discovery Learning

Discovery learning dirancang dengan kegiatan eksperiensial dan interaktif. Eksperiensial memiliki arti instruktur mampu mengaktifkan pembelajar untuk membangun pengetahuan dan keterampilan serta nilai-nilai juga sikap melalui pengalamannya secara langsung.

Instruktur harus menggunakan cerita, permainan, alat bantu visual, dan teknik yang menarik untuk memancing rasa ingin tahu peserta. Selain itu, instruktur juga mengarahkan peserta didik dalam cara berpikir, bertindak, dan refleksi yang baru.

Teknik dalam penerapan model discovery learning bisa beragam, tetapi tujuannya selalu sama bagi peserta didik, yaitu untuk bisa mencapai hasil akhirnya melalui pengalaman langsung dan proses pembelajaran mandiri.

Dengan mengeksplorasi dan memanipulasi situasi atau dengan melakukan eksperimen, peserta didik lebih mungkin untuk mengingat konsep dan pengetahuan baru pun diperoleh.

Model pembelajaran discovery learning bisa dilakukan secara mandiri maupun berkelompok. Pembelajaran berkelompok dapat memiliki berbagai bentuk, seperti diskusi kelompok, proyek kelompok, simulasi kelompok, atau eksperimen kelompok.

Sementara itu, pada pembelajaran mandiri, karyawan dapat diberikan sumber daya dan materi pembelajaran yang relevan, seperti bahan bacaan, video, atau simulasi tertentu.

 

Asal Usul Discovery Learning

Discovery learning merupakan konsep pembelajaran yang ditemukan oleh Psikolog Jerome Bruner pada tahun 1961. Temuannya menunjukkan bahwa model pembelajaran ini bertujuan agar siswa dalam proses belajar mampu mendapatkan pengetahuan baru secara mandiri.

Ingat, meski tujuan dari discovery learning adalah meningkatkan kemampuan mandiri pada peserta, tetapi situasi dan kondisi belajar para peserta didik tetap tak lepas dari bantuan instruktur.

 

Discovery Learning Sebagai Metode Pembelajaran Karyawan

Pada konteks pelatihan tim di perusahaan, melalui discovery learning, karyawan akan diberdayakan untuk menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, sementara fasilitator atau pelatih berperan sebagai pemandu atau pendukung.

Pendekatan ini mendorong karyawan untuk berpikir kreatif, menghadapi tantangan, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri, yang dapat membantu mengembangkan pemahaman lebih baik tentang pekerjaan, meningkatkan keterampilan praktis, serta menghadapi perubahan dan tantangan yang kompleks dalam lingkungan kerja.

Dalam pelatihan karyawan, discovery learning dapat diterapkan melalui berbagai metode, seperti studi kasus, simulasi, proyek berbasis masalah, bermain peran, atau eksperimen.

 

Tertarik untuk mengaplikasikan model discovery learning untuk meningkatkan performa tim di perusahaan Anda, tapi bingung bagaimana cara memulainya? Tenang, ada Ruangguru for Business yang siap membantu untuk mewujudkan pelatihan yang efektif dan efisien! 

[IDN] CTA Tengah 2 Blog Ruangkerja Pelatihan Efektif RGFB

 

5 Prinsip Pembelajaran Discovery Learning

Discovery learning mengintegrasikan lima prinsip dalam penerapannya, antara lain:

1. Pemecahan masalah

Pelatih, instruktur atau guru akan membimbing dan memotivasi peserta untuk mencari solusi dengan menggabungkan informasi yang ada, kemudian informasi tersebut disederhanakan.

Langkah ini menjadi pendorong untuk membuat para peserta didik menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar dan meningkatkan pengalaman kemandirian belajar mereka. Peserta pun terlatih dengan kegiatan seperti mencari solusi atau penyelidikan.

2. Manajemen belajar mengikuti siswa

Instruktur harus mengizinkan peserta untuk bekerja sendiri atau dengan orang lain. Dalam discovery learning, peserta belajar dengan kecepatan masing-masing.

Selain itu, adanya fleksibilitas dalam pembelajaran membuat belajar jadi menyenangkan. Peserta tidak akan merasa stres atau tertekan harus mengikuti ritme orang lain.

3. Mengintegrasikan dan menghubungkan

Instruktur harus memiliki keterampilan untuk mengajar. Discovery learning sendiri adalah metode mengajar yang menekankan pada bagaimana instruktur dapat menggabungkan pengetahuan lama dan pengetahuan baru yang dimiliki peserta.

Setelah itu, instruktur dapat memberi kesempatan pada mereka untuk terhubung ke dunia nyata. Peserta terlatih untuk menghubungkan informasi yang dimilikinya dengan pengetahuan baru, atau teori belajar terhadap hasil belajar.

Hal ini dapat membuat peserta didik untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan menemukan penyelesaian masalah secara mandiri.

4. Analisis dan intrepretasi informasi

Discovery learning berorientasi pada proses dan didasarkan pada asumsi bahwa pembelajaran bukan hanya sekumpulan fakta.

Strategi yang ada dalam model pembelajaran ini menekankan bahwa peserta didik pada hakikatnya belajar untuk menganalisis dan menafsirkan informasi atau konsep yang diperoleh, alih-alih menghafal jawaban atau bahan ajar dari berbagai sumber.

5. Kegagalan dan umpan balik

Belajar tidak hanya terjadi ketika Anda menemukan jawaban yang benar. Peserta juga bisa belajar dari kegagalan. Discovery learning tidak berfokus pada menemukan hasil akhir yang tepat, tetapi hal-hal baru yang bisa ditemukan dalam prosesnya.

Selanjutnya, instruktur berkewajiban untuk memberikan umpan balik atas informasi yang diperoleh selama pembelajaran.

 

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Discovery Learning

Discovery learning memiliki keunggulan yang bisa dimaksimalkan dalam pembelajaran. Adapun kelebihan dari model discovery learning yaitu:

  1. Mendorong partisipasi aktif dan motivasi peserta
  2. Pembelajaran sesuai dengan kapasitas dan kecepatan peserta didik
  3. Mengedepankan kemandirian dan kreativitas peserta
  4. Menekankan pembelajaran pada proses, bukan hasil

Sementara kekurangan dari model discovery learning ini memerlukan beberapa perhatian agar hal tersebut bisa dicegah, di antaranya:

  1. Discovery learning membutuhkan kerangka pembelajaran yang solid. Dalam proses pembelajaran, peserta maupun instruktur akan dihadapkan pada kebingungan yang membuat semakin sulit mencari jawaban.
  2. Discovery learning membutuhkan alat praktik yang sering kali tidak tersedia. Keterbatasan alat praktik membuat pelaksanaan discovery learning terhambat.
  3. Instruktur perlu dipersiapkan dengan baik dan mengantisipasi pertanyaan yang mungkin mereka terima, dan mampu memberikan jawaban atau pedoman yang benar.
  4. Ada kritik yang menyebutkan bahwa proses dalam model discovery learning terlalu mementingkan proses pemahaman. Ada aspek lain yang kurang menjadi perhatian, yakni perkembangan sikap dan keterampilan siswa.

 

Sintaks Discovery Learning  (6 Langkah Discovery Learning)

Sintak discovery learning adalah pedoman dalam menentukan langkah-langkah penerapan discovery learning.

Sintaks merupakan keseluruhan alur atau urutan kegiatan pembelajaran. Sintaks berisi petunjuk umum dalam menentukan jenis-jenis tindakan guru, urutannya, dan tugas-tugas untuk peserta didik. Adapun sintak discovery learning sebagai berikut:

 

discovery learning

 

1. Stimulus

Langkah pertama dalam pelaksanaan pembelajaran discovery learning adalah stimulus. Pada tahapan ini instruktur akan memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing rasa penasaran dan ketertarikan peserta didik.

Selain itu, instruktur memberikan anjuran untuk membaca buku dan kegiatan belajar lain yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.

2. Identifikasi masalah

Tahapan kedua adalah identifikasi masalah di mana instruktur memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi masalah yang menjadi bahan pembelajaran.

Selanjutnya peserta membuat hipotesis atau pertanyaan masalah yang sifatnya sementara pada awal pembelajaran.

3. Pengumpulan data

Hipotesis telah tersusun, maka peserta bisa mulai mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan untuk menjawab hipotesis.

4. Olah data

Data dan informasi telah terkumpul, maka peserta selanjutnya peserta mulai menganalisis dan mengolah data.

5. Pembuktian

Hasil dari pengolahan data kemudian dilakukan pengecekan dan pemeriksaan secara cermat. Lalu peserta bisa menghubungkan dengan hipotesis awal. Apakah hipotesis telah sesuai dengan data temuan? Atau sebaliknya, ditemukan jawaban lain.

6. Generalisasi

Tahapan terakhir adalah generalisasi. Peserta menarik kesimpulan dan bisa dijadikan prinsip umum pada semua kejadian atau masalah yang sama.

 

Bagaimana Contoh Pembelajaran Discovery Learning?

Di sebuah perusahaan teknologi, karyawan yang baru bergabung dalam tim product development diberikan sebuah studi kasus tentang peluncuran produk baru. Mereka dibekali informasi tentang pasar, pesaing, serta kebutuhan pelanggan.

Selanjutnya, karyawan diminta untuk menganalisis data, merumuskan strategi, dan membuat rencana peluncuran produk tersebut.

Di sini, karyawan boleh bekerja secara mandiri atau dalam tim kecil untuk menggali pemahaman tentang situasi yang diberikan dan merancang solusi yang efektif, seperti rencana pemasaran, harga, strategi promosi, dan distribusi.

Setelah itu, karyawan menyampaikan hasil analisis dan rencana mereka kepada tim manajemen untuk mendapatkan feeadback

 

Demikian pembahasan mebgenai discovery learning. Setelah membaca artikel ini, apakah menurut Anda discovery learning cukup compatible digunakan sebagai model pembelajaran untuk meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan?

Jika iya, Anda dapat mengeksekusi model pelatihan tersebut bersama para instruktur atau pelatih expert dari Ruangguru for Business dari Ruang Kerja. Klik gambar di bawah untuk konsultasi, sekarang!

[IDN] CTA Tengah 2 Blog Ruangkerja Pelatihan Efektif RGFB

Referensi:

Pappas, Christoper. 2014. Instructional Design Models and Theories: The Discovery Learning Model [online]. Link: https://elearningindustry.com/discovery-learning-model (Accessed: 2 June 2022)

Pappas, Christoper. 2016. Following A Discovery Learning Approach To Instructional Design [online]. Link: https://elearningindustry.com/following-a-discovery-learning-approach-to-instructional-design (Accessed: 2 June 2022)

Pappas, Christoper. 2019. 6 Tips To Incorporate Discovery Learning Into Your eLearning Course Design [online]. Link: https://elearningindustry.com/incorporate-discovery-learning-elearning-course-design (Accessed: 2 June 2022)

Thabroni, Gamal. 2022. Model Pembelajaran Discovery Learning: Pembahasan Lengkap [online]. Link:https://serupa.id/discovery-learning/ (Accessed: 2 June 2022

Al-Amin, Muhammad Irfan. 2021. Mengenal Model Pembelajaran Aktif Discovery Learning [online]. Link: https://katadata.co.id/safrezi/berita/615ac8ecabdad/mengenal-model-pembelajaran-aktif-discovery-learning (Accessed: 2 June 2022)

Artikel ini telah diperbarui oleh Intan Aulia Husnunnisa pada tanggal 7 April 2023.

 

Vindiasari Yunizha