Efektivitas eLearning untuk Disabilitas

RK_-_Efektivitas_eLearning_untuk_Disabilitas

Jika ada ungkapan  ‘Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan dan pekerjaan’, maka semua orang memiliki hak untuk meraih ilmu kapan pun dan di mana pun. Begitu pula bagi orang yang berkebutuhan khusus. Seperti dilansir dari Kementerian Sosial Indonesia, terdapat 1,3 juta jiwa penyandang disabilitas di Indonesia. Apabila dilihat secara global, menurut WHO, terdapat 1,1 miliar penyandang disabilitas di seluruh dunia. 

Dari banyaknya penyandang disabilitas di Indonesia, masih banyak fasilitas yang belum bisa dinikmati sepenuhnya oleh mereka.  Seperti misalnya fasilitas pendidikan dan pelatihan yang ideal bagi penyandang disabilitas. 

Salah satu solusi yang bisa Anda tawarkan ialah dengan menggunakan eLearning. eLearning terbukti lebih efektif bagi banyak orang, tidak terkecuali bagi penyandang disabilitas yang seringkali kesulitan dengan pembelajaran tatap muka.  Lantas, bagaimana eLearning sangat efektif dalam membantu penyandang disabilitas untuk meraih pendidikan dan pelatihan?

Baca juga: Sejarah dan Masa Depan Revolusi Industri

Tidak memakan waktu dan tenaga

elearning bagi penyandang disabilitas

 Penyandang disabilitas tidak perlu repot pergi ke luar rumah untuk mendapatkan pengetahuan (Sumber foto: Unsplash.com)

Penggunaan eLearning untuk penyandang disabilitas dinilai lebih memudahkan, karena hemat waktu dan tenaga. Bayangkan apabila penyandang disabilitas diharuskan mengikuti pembelajaran konvensional, tentunya akan membuat mereka kesulitan menuju sekolah atau pun tempat pelatihan. Terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik. 

Seperti dilansir dari elearningindustry.com, eLearning memakan waktu lebih cepat sekitar 20-60% dibandingkan pembelajaran konvensional. Maka dari itu, eLearning menjadi solusi jitu agar penyandang disabilitas tetap mendapatkan pendidikan sekaligus kenyamanan.

Media Pembelajaran yang Sesuai Kebutuhan

Pembelajaran konvensional seringkali tidak ideal bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Materi yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Melalui eLearning, penyandang disabilitas dapat memilih materi sesuai dengan kebutuhannya.

Seperti misalnya, peserta tunarungu tentu memiliki kebutuhan yang berbeda dengan peserta tunanetra. Maka dari itu, melalui eLearning, peserta  tunarungu dapat menggunakan media pembelajaran yang nyaman melalui visual atau video dengan subtitle, sedangkan untuk peserta tunanetra media pembelajarannya dapat menggunakan audio, seperti podcast, ataupun rekaman. Dengan begitu, peserta disabilitas tetap dapat menyerap materi dengan baik

Baca Juga: Strategi Ampuh untuk Pelatihan Manajemen Konflik untuk Karyawan

Sistem Pembelajaran secara Otomatis

eLearning berguna bagi penyelenggara atau guru dan juga penyandang disabilitaseLearning berguna bagi penyelenggara atau guru dan juga penyandang disabilitas (Sumber foto: Unsplash.com)

Bukan hanya memudahkan peserta disabilitas, tetapi eLearning juga akan memudahkan penyelenggara atau guru dalam melakukan pembelajaran secara online. eLearning dapat secara otomatis memberikan konten atau materi kepada setiap peserta, memantau progres peserta, dan juga mengevaluasi pembelajaran. 

Dilengkapi dengan Banyak Teknologi Pendukung

Teknologi dapat membuat orang melakukan pekerjaan menjadi lebih mudah. Begitu pula bagi penyandang disabilitas dalam melakukan pembelajaran secara online.   Seperti misalnya, ketika peserta pelatihan kesulitan mencari materi, peserta hanya perlu  mencarinya melalui text-to-speech. Perangkat tersebut juga  dapat  membacakan teks yang dicetak dengan lantang bagi mereka yang memiliki keterbatasan.

Selain itu, dengan layar sentuh dapat berguna ketika peserta kesulitan dalam menggunakan mouse. Melalui eLearning, peserta juga bisa mendapatkan keyboard alternatif yang memudahkan dalam pembelajaran. Contohnya, banyak eLearning yang sudah menanamkan keyboard little fingers, keyboard Braille, dan keyboard dengan tombol yang lebih besar.

Fleksibilitas dalam Pembelajaran 

eLearning bagi penyandang disabilitas

Pernah membayangkan pembelajaran yang sangat fleksibel dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun? Tenang saja, eLearning dapat menawarkan pembelajaran seperti itu. Pembelajaran tidak perlu lagi tatap muka dan dapat dilakukan dalam waktu sesuai keinginan peserta. Apalagi dengan sistem microlearning. Peserta dapat menyerap materi dengan lebih cepat, karena menggunakan konten dalam skala kecil. 

Baca juga: Penggunaan AI untuk Masa Depan Corporate Training

Itulah 5 efektivitas eLearning untuk penyandang disabilitas. Semakin banyak orang yang berinvestasi eLearning dalam pelatihan dan pembelajaran, itu artinya semakin banyak pula orang yang mengerti terhadap penyamarataan pendidikan dan pelatihan. 

ruangkerja sebagai platform pelatihan karyawan ikut mendukung terhadap penyamarataan pelatihan untuk penyandang disabilitas melalui berbagai keunggulannya, diantaranya sebagai berikut:

  • Technology platform

Learning Management System (LMS) berbasis web dan mobile sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja

  • Content development

Pembuatan konten pelatihan kustom dengan metode micro-learning berbasis video yang engaging

  • Program management

End-to-end project management dan operasional untuk implementasi digital training

Hanya dalam satu genggaman, ruangkerja mampu menjawab kebutuhan perusahaan Anda untuk melakukan pelatihan karyawan secara efektif dan efisien.

  ruangkerja - IKM Digital Learning

 

Fauziannisa Pradana Putri