Cara Mengatasi Skill Gap di Perusahaan

cara-mengatasi-skill-gap-di-perusahaan

Artikel ini membahas mengenai cara mengidentifikasi dan mengatasinya skill gap di perusahaan.

Permasalahan skill gap di perusahaan merupakan hal yang cukup rumit. Hal ini terjadi karena menyangkut produktivitas karyawan dan perusahaan. Berdasarkan LinkedIn Workplace Learning Report 2019, telah terjadi peningkatan upaya dari para talent developers untuk mengidentifikasi dan mencegah skill gap sebanyak 32% dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan skill gap ini bukan hal yang bisa dikesampingkan. Jika di perusahaan Anda mengalami permasalahan yang sama, berikut adalah langkah yang bisa Anda terapkan untuk mengidentifikasi dan cara mengatasi skill gap. 

Skill gap adalah kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki seorang karyawan dan keterampilan yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan. Menurut McGuinness & Ortiz (2016), skill gap berpotensi membahayakan perusahaan karena kemungkinan besar akan mengganggu produktivitas pekerja.

Berdasarkan laporan ke-enam ATD’s Skills Gap Report, dari 304 talent developers profesional di Amerika yang disurvei, 75% mengatakan bahwa kesenjangan keterampilan berdampak kepada penyampaian layanan perusahaan, pelanggan, dan pertumbuhan di masa depan.

Kenapa skill gap bisa terjadi?

Dikutip dari talenteam.com, terjadinya skill gap ini sering kali disebabkan oleh perencanaan atau pengawasan yang buruk. Hal ini mungkin karena perusahaan terlalu fokus pada strategi dan tantangan saat ini daripada melihat perkiraan masa depan. 

Beberapa faktor seperti perubahan teknologi juga menyebabkan terjadinya skill gap di perusahaan. Berdasarkan laporan Wiley Education Services dan Future Workplace pada 2019, dari 600 pemimpin SDM yang disurvei, 37% menyatakan bahwa perubahan teknologi dan ketidaksesuaian keterampilan yang dibutuhkan adalah penyebab paling sering dari skill gap

Selain itu, skill gap pada karyawan juga bisa berasal dari ekspektasi yang tidak realistis. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang berfokus untuk menjaga biaya operasional tetap rendah. Beberapa perusahaan malah mengenyampingkan skill karyawan yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh perusahaan.

Bersumber dari survei Wiley Education Services, bahwa 31% menyatakan skill gap juga disebabkan oleh kurangnya kemampuan karyawan yang pindah ke posisi dengan lebih banyak tanggung jawab dan 30% menyatakan karena kurangnya kandidat yang memenuhi syarat.

Cara mengatasi skill gap di perusahaan

6-cara-mengatasi-skill-gap-di-perusahaan

Karena skill gap adalah masalah yang kompleks, perusahaan perlu mengatasinya agar tidak terjadi hal yang lebih buruk. Oleh sebab itu, berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda terapkan untuk mengatasi skill gap di perusahaan.

1. Identifikasi penyebab skill gap

cara-mengidentifkasi-skill-gap-di-perusahaan (2)

Langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah mengidentifikasi penyebab terjadinya skill gap di tempat kerja. Dengan melakukan identifikasi, Anda dan tim dapat mengumpulkan data, menilai karyawan, dan menentukan solusi dari masalah tersebut. Berikut adalah 5 pendekatan yang bisa Anda gunakan untuk mengidentifikasi skill gap. 

  • Indikator kinerja karyawan
    Menggunakan Key Performance Indicators (KPI) merupakan
    salah satu cara untuk mengidentifikasi skill gap di tempat kerja. Melalui indikator kinerja (KPI), Anda dapat melihat bagaimana kinerja dan kontribusi karyawan terhadap perusahaan.
  • 360-degree feedback
    Pendekatan selanjutnya untuk mengidentifikasi skill gap adalah dengan menggunakan 360-degree feedback. Ini merupakan bentuk evaluasi dengan meminta umpan balik tentang kinerja karyawan melalui segala sisi. Seperti dari rekan kerja, manajer, dan bawahan langsung. Terkadang, mencakup pelanggan, klien, dan vendor.
  • Employee assessments
    Employee assessments adalah penilaian atau tinjauan kinerja yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja dan produktivitas karyawan melalui tes kepribadian, bakat, dan keterampilan. Melalui tes keterampilan, Anda dapat mencari tahu siapa saja dan berapa jumlah karyawan yang mengalami skill gap di tempat kerja. 
  • Observasi
    Terkadang Anda perlu turun langsung ke lapangan untuk mengamati kinerja dari para karyawan. Dikutip dari efrontlearning, melakukan pengamatan secara langsung dapat membantu Anda menemukan “bagian yang hilang” atau informasi yang biasanya tidak ditemukan di KPI dan di evaluasi umpan balik. Hal ini tentu saja dapat membantu Anda untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di perusahaan.
  • Performance benchmarks
    Pendekatan lain untuk mengidentifikasi skill gap di tempat kerja adalah dengan membuat tolok ukur kinerja para karyawan perusahaan. Ini menentukan point referensi tentang keterampilan apa yang dibutuhkan untuk sukses di tempat kerja. Point referensi tersebut dapat berdasarkan tingkat produktivitas atau kualitas dari hasil kerja karyawan.

    Dilansir dari efrontlearning, Anda juga dapat membuat keterampilan yang dimiliki karyawan terbaik Anda sebagai tolak ukur ideal bagi para karyawan lainnya. Dengan menjadikan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan terbaik tersebut dalam bentuk template atau daftar kriteria. Selanjutnya Anda tinggal mengukur keterampilan karyawan Anda berdasarkan template tersebut. 

Setelah mengidentifikasi dan mengetahui penyebab skill gap di perusahaan, langkah selanjutnya yaitu melakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Misalnya, penyebab terjadinya skill gap karena para karyawan masih banyak yang belum familiar dengan cara kerja secara virtual (pengerjaan task harian dan meeting). Maka yang harus Anda lakukan adalah memberi pelatihan terkait permasalahan tersebut. 

2. Beri pelatihan dan pembelajaran berkelanjutan

Langkah selanjutnya adalah memberi pelatihan kepada karyawan. Salah satu caranya yaitu menerapkan personalisasi pengalaman dengan membuat alur pembelajaran khusus berdasarkan kemampuan yang ingin ditingkatkan oleh karyawan. 

Untuk membuat proses pelatihan menjadi lebih menarik dan membekas, Anda bisa menggunakan berbagai jenis konten, seperti sharing session, penilaian sosial, video, dan gamifikasi

Di samping itu, karena lingkungan bisnis yang selalu berubah, pembelajaran karyawan tidak boleh dilihat sebagai aktivitas terbatas waktu berdasarkan jadwal pelatihan saja. Namun, harus dilakukan sebagai proses yang berkelanjutan. Salah satunya dengan mentoring yang diterapkan pada karyawan baru sejalan dengan proses onboarding yang mereka jalani. Semakin banyak informasi dan pelatihan yang diberikan, maka semakin baik juga kemampuan dari karyawan Anda. 

3. Ajari karyawan untuk melatih diri sendiri

Proses pembelajaran secara mandiri yang dilakukan oleh karyawan tidak bisa terjadi secara otomatis. Anda dan tim harus bisa menumbuhkan budaya belajar di perusahaan Anda, sehingga mendorong karyawan untuk berlatih sendiri dan berusaha untuk terus memperbarui keahlian mereka. Dalam menumbuhkan keinginan belajar dari karyawan, Anda dapat menerapkan pendekatan berikut,

Memberi karyawan alat, konten, dan peluang pembelajaran yang mereka butuhkan untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Menggunakan promosi, kenaikan gaji, dan penghargaan lainnya sebagai alat untuk mendorong karyawan Anda melakukan peningkatan diri.

4. Evaluasi hasil pelatihan

Selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap pelatihan yang diberikan kepada para karyawan. Anda dapat menganalisis bagian mana saja dari pelatihan yang berjalan dengan efektif dan yang tidak. Setelah menemukannya, langkah berikutnya adalah terus melakukan pembaharuan terhadap program pelatihan. Nantinya Anda akan bisa melihat apakah skill gap yang terjadi di perusahaan berhasil ditangani atau tidak.

5. Periksa kembali prosedur perekrutan

Coba periksa kembali prosedur perekrutan yang Anda terapkan pada perusahaan Anda. Tak jarang penyebab terjadinya skill gap di tempat kerja adalah karena prosedur perekrutan yang berjalan tidak sesuai rencana. Anda bisa menekankan kembali beberapa pertanyaan berikut untuk digunakan sebagai dasar dari prosedur perekrutan. 

  • Keterampilan apa yang yang dibutuhkan oleh perusahaan?
  • Keterampilan apa yang tidak relevan bagi perusahaan?

Selain itu, pastikan juga bahwa kandidat pekerjaan yang memenuhi syarat diberikan kesempatan untuk menjelaskan mengapa mereka paling cocok untuk lowongan pekerjaan Anda. Memahami sejarah pelamar dan motivasi dapat menjadi point utama ketika melakukan tahapan interview. Misalnya, tanyakan “Keterampilan apa yang Anda miliki yang menjadikan Anda kandidat terbaik untuk posisi ini?

6. Masukkan bakat baru ke perusahaan anda

Salah satu keterampilan yang paling sulit untuk diikuti oleh karyawan senior adalah tentang penggunaan teknologi. Cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan merekrut karyawan baru yang memiliki kemampuan teknologi yang baik. 

Merekrut karyawan yang lebih muda akan segera meningkatkan kumpulan keterampilan perusahaan Anda dengan semua teknologi dan teknik terbaru yang telah ditemui oleh karyawan baru ini dalam program magang mereka.

Mengombinasikan kemampuan dari karyawan yang lebih muda dengan pengalaman karyawan senior akan memberikan keseimbangan sempurna untuk memajukan perusahaan Anda.

 

Itulah penjelasan mengenai cara mengatasi skill gap di perusahaan. Pemberian pelatihan yang efektif dapat menjadi salah satu cara mengatasi permasalahan tersebut. Bagi Anda yang sedang mencari platform untuk membantu mengadakan pelatihan karyawan, ruangkerja siap membantu Anda.  Karena ruangkerja dapat melaksanakan pelatihan yang ramah untuk multigenerasi, yang mana juga dilengkapi dengan beberapa fitur seperti:

  1. Collaboration, memungkinkan setiap peserta untuk dapat berkolaborasi dengan peserta lainnya atau dengan ahli melalui forum diskusi. 
  2. Mobile learning, belajar jadi lebih fleksibel. Peserta dapat menyelesaikan pelatihan kapan saja di mana saja tanpa mengganggu jam kerja.
  3. Learning journey, dengan pendekatan belajar yang terstruktur dan sistematis cocok untuk karyawan atau profesional yang sibuk.

Nikmati pelatihan online untuk karyawan dengan berbagai fitur dan kemudahan hanya dalam satu genggaman bersama ruangkerja.

[IDN] CTA Bawah Blog Ruangkerja Pelatihan Karyawan RGFB

 

Referensi

Andriotis, Nikos (2017). How to Identify and Address Skill Gaps at Work. https://www.efrontlearning.com/blog/2017/10/identify-skill-gaps-workplace.html [Daring] (Diakses 5 Mei 2021)

Andriotis, Nikos (2018). 5 Steps To Preventing Skill Gaps In The Workplace. https://elearningindustry.com/steps-prevent-workforce-skill-gaps [Daring] (Diakses 5 Mei 2021)

Edservices.wiley.com (2019). Closing the Skills Gap 2019 Research Report. https://edservices.wiley.com/closing-the-skills-gap-report-19/ [Daring] (Diakses 6 Mei 2021)

McGuinness, S., & Ortiz, L. (2016). Skill gaps in the workplace: measurement, determinants and impacts. Industrial Relations Journal, 47(3), 253–278. doi:10.1111/irj.1213 [Daring] (Diakses 6 Mei 2021)

Talenteam.com (2019). How to Identify and Close the Skill Gaps in the Workplace? https://talenteam.com/blog/skill-gaps-in-the-workplace/ [Daring] (Diakses 6 Mei 2021)

Gulman Azkiya