Manajemen Perusahaan: Definisi, Fungsi, Tingkatan & Perannya
Manajemen perusahaan bukanlah divisi, melainkan aktivitas atau proses pengendalian sources dalam suatu organisasi untuk mencapai objective tertentu.
—
Sistem manajemen perusahaan adalah salah satu pilar utama yang menentukan keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi.
Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan dinamis, manajemen perusahaan berperan penting untuk merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang definisi, fungsi, tingkatan dalam struktur manajerial, serta tanggung jawab dari masing-masing tingkatan tersebut.
Apa Itu Manajemen Perusahaan?
Manajemen perusahaan adalah seni, disiplin, atau praktik untuk pengendalian sumber daya guna mencapai tujuan dan sasaran sebuah perusahaan.
Dalam hal ini, sumber daya yang diatur mencakup manusia, keuangan, material, dan teknologi, untuk mencapai hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien.
Struktur Manajemen Perusahaan
Struktur manajemen perusahaan adalah kerangka yang menentukan bagaimana kegiatan organisasi diatur dan diawasi, yang mencakup berbagai tingkatan manajerial dengan fungsi saling terkait. Berikut ini struktur tingkatan manajemen dalam sebuah perusahaan:
1. Top Level Management
Top Level Management adalah tingkatan manajemen tertinggi dalam suatu perusahaan yang bertanggung jawab atas keseluruhan pengelolaan, kebijakan, dan arah strategis organisasi.
Keputusan para manajer di level ini dapat memengaruhi seluruh operasional perusahaan dan akan jadi garda terdepan atas keberhasilan organisasi dalam jangka panjang.
Selain itu, tingkatan manajer teratas dipercaya untuk memegang kewenangan memilih, merotasi, atau bahkan memberhentikan tim di bawahnya.
Anggota Top Level Management biasanya dipilih oleh dewan direksi perusahaan atau melalui proses seleksi yang melibatkan pemegang saham.
Proses ini bisa melibatkan pencarian eksternal atau promosi dari dalam organisasi berdasarkan kualifikasi, pengalaman, dan rekam jejak mereka.
Siapa saja yang termasuk Top Level Management?
1. Chief Executive Officer (CEO)
CEO adalah eksekutif tertinggi yang bertanggung jawab atas keseluruhan operasi perusahaan. Peran utama dari CEO yakni menentukan visi misi perusahaan, mengembangkan strategi perusahaan, mengawasi kinerja keseluruhan organisasi, dan menjadi wajah perusahaan dalam interaksi maupun eksternal.
2. C-Level Executives
Posisi ini diisi oleh kelompok eksekutif yang memegang posisi dengan awalan “Chief”, tugasnya yaitu menangani fungsi-fungsi spesifik dalam organisasi. Contohnya:
- Chief Operating Officer (COO)
- Chief Financial Officer (CFO)
- Chief Information Officer (CIO)
- Chief Marketing Officer (CMO)
- Chief Human Resources Officer (CHRO)
Jobdesk utama dari C-Level Executives adalah mengelola bidang spesifik dalam perusahaan, memberikan laporan kepada CEO, dan membantu dalam perumusan strategi company.
3. Board of Directors (Dewan Direksi)
BOD atau Dewan Direksi merupakan kelompok individu yang dipilih oleh pemegang saham untuk mengawasi manajemen perusahaan dan memberikan panduan strategis tertentu.
Peran inti dari BOD adalah mengawasi kinerja CEO dan eksekutif lainnya, menyetujui dan mengawasi keputusan besar, mendisiplinkan terhadap peraturan, serta melindungi kepentingan pemegang saham.
Baca Juga: Mengenal Struktur Organisasi Perusahaan dan 9 Contohnya
2. Middle Level Management
Di antara Top Level Management dan Lower Level Management, terdapat Middle Level Management.
Middle Level Management adalah barisan manajer yang bertanggung jawab untuk menerjemahkan tujuan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Top Level Management menjadi rencana dan tindakan yang dapat direalisasikan oleh Lower Level Management.
Jadi, posisi ini akan menjembatani antara manajemen puncak dan manajemen bawah, dan memastikan bahwa strategi perusahaan bisa dijalankan dengan baik.
Middle Level Management umumnya diisi oleh individu yang mendapat promosi internal dari Lower Level Management, atau bisa juga melalui rekrutmen eksternal.
Kriteria pemilihan level ini meliputi pengalaman kerja, kemampuan kepemimpinan, dan kemampuan untuk mengelola tim atau proyek yang relevan dengan perusahaan.
Lebih dari itu, mereka harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik, kemampuan manajerial yang kuat, dan keahlian untuk memotivasi serta mengarahkan tim mereka agar mampu mencapai target atau goals perusahaan.
Berikut ini beberapa tim yang termasuk Middle Level Management:
1. Manajer Departemen
Manajer departemen bertanggung jawab atas seluruh aktivitas dalam divisi tertentu, seperti departemen pemasaran, keuangan, atau produksi.
2. Supervisor
Seorang supervisor bertugas untuk memantau dan mengarahkan pekerjaan sehari-hari dari tim atau kelompok kerja tertentu.
3. Manajer Proyek
Manajer proyek memiliki peran dalam pengelolaan suatu proyek dari awal hingga selesai, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kinerja proyek.
4. Manajer Divisi
Seorang manajer divisi perlu mengawasi beberapa unit kerja yang beroperasi dalam satu divisi atau departemen.
5. Manajer Regional
Manajer Regional umumnya terdapat pada suatu perusahaan retail atau perusahaan jasa yang memiliki banyak cabang. Mereka akan diberi kepercayaan penuh atas operasi perusahaan dalam wilayah geografis tertentu.
Baca Juga: Manajemen Proyek: Pengertian, Tahapan, dan Penerapannya
3. Lower Level Management
Struktur manajemen perusahaan yang tingkatannya paling rendah disebut dengan Lower Level Management. Artinya, tingkatan ini tidak membawahi manajer yang lain.
Lower Level Management dikenal juga sebagai manajemen lini pertama, yang bertanggung jawab langsung atas pengawasan dan koordinasi kegiatan karyawan di tingkat operasional.
Peran sentral dari Lower Level Management adalah mengarahkan karyawan, memberikan instruksi kerja, memastikan produktivitas, dan menjaga moral serta disiplin kerja di tingkat operasional. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk melaporkan hasil kinerja kepada manajemen menengah.
Umumnya, manajemen tingkat ini dipilih berdasarkan promosi internal dari antara karyawan yang memiliki excellent performance review. Namun, mereka juga dapat direkrut dari luar perusahaan jika memang cukup qualified.
Ketahui siapa saja yang berperan sebagai Lower Level Management:
1. Supervisor Tim
Supervisor tim berkewajiban untuk mengawasi langsung kinerja staf dan menjadi problem solver di lini produksi atau departemen tertentu.
Mereka harus memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan jadwal dan standar kualitas yang telah ditetapkan.
Selain itu, supervisor tim juga berperan dalam pelatihan dan pengembangan karyawan baru, serta memberikan feedback dan penilaian kinerja staf secara rutin.
2. Pengawas Tim (Team Leader)
Fungsi dari Team Leader adalah mengarahkan dan mengelola tim kecil dalam menjalankan tugas-tugas yang spesifik, serta memastikan bahwa setiap anggota tim memahami tugas mereka dan bekerja dengan efisien untuk mencapai target.
Pengawas tim juga berperan penting dalam memotivasi tim, menyelesaikan konflik, dan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan bagi anggota tim.
3. Mandor (Foreman)
Mandor mengawasi pekerja di lapangan atau di pabrik agar pekerjaan berjalan sesuai rencana. Posisi Mandor harus ahli dalam mengkoordinasikan kegiatan sehari-hari, cek ketersediaan bahan baku, dan menjaga keselamatan kerja.
Selain itu, mandor juga berperan dalam memecahkan masalah teknis yang muncul dan menjaga komunikasi antara pekerja dan manajemen.
4. Kepala Shift (Shift Supervisor)
Kepala shift bertanggung jawab atas efisiensi performa karyawan selama masa shift. Mereka juga mengemban tugas untuk membuat laporan akhir shift yang dilaporkan pada manajemen menengah. Laporan tersebut meliputi pencapaian, tantangan, dan masalah yang dihadapi saat jam kerja.
Baca Juga: Teori Kepemimpinan, Pengertian dan Masing-masing Jenisnya!
Manajemen Perusahaan yang Baik
Berikut ini 7 cara untuk mewujudkan manajemen perusahaan yang baik:
1. Otomatisasi Pekerjaan dengan Software
Otomatisasi dengan perangkat lunak atau software merupakan kunci dalam meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
Dengan menggunakan berbagai jenis perangkat lunak seperti sistem manajemen sumber daya perusahaan (ERP) hingga aplikasi keuangan dan pemasaran, perusahaan dapat mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan mengurangi beban kerja karyawan.
2. Buat Akses Teknologi Menjadi Lebih Mudah
Memudahkan akses teknologi bagi karyawan menjadi penting dalam menghadapi era digital saat ini. Sebab, dampak positifnya adalah, perusahaan dapat meningkatkan kolaborasi antar tim, memfasilitasi komunikasi yang lebih efektif, dan mengoptimalkan proses kerja.
Sebagai contoh, perusahaan yang memberikan akses ke platform kolaborasi online seperti Microsoft Teams atau Slack memungkinkan karyawan untuk berkomunikasi secara real-time, berbagi file, dan bekerja sama dalam proyek-proyek tanpa terbatas oleh batasan geografis atau waktu.
3. Tentukan Expectation and Goals
Setiap level manajemen perlu mengkomunikasikan ekspektasi dan memberikan arahan yang jelas kepada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Hal ini akan menumbuhkan motivasi pada karyawan, sehingga mereka tidak merasa stuck dan akan berlomba-lomba untuk mendapat performance review yang baik.
4. Biasakan Organisir dan Delegasi Pekerjaan
Salah satu ciri manajemen perusahaan yang baik dapat dilihat dari delegate skill para manajernya. Pasalnya, delegate bisa jadi salah satu cara untuk menjaga efisiensi dan produktivitas di tempat kerja.
Dalam hal ini, delegasi artinya proses manajemen untuk mendistribusikan tugas, serta memastikan bahwa setiap anggota tim tahu apa saja tanggung jawab dan ekspektasi yang harus mereka penuhi.
5. Siapkan Motivasi dan Pelatihan untuk Staf
Selanjutnya, memotivasi, melatih, dan mengawasi staf merupakan tugas penting bagi manajemen dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berkinerja tinggi.
Ini merupakan cara untuk memberi dukungan, saran, dan pelatihan yang sesuai, sehingga karyawan dapat mencari dan mengembangkan potensi terbaik mereka.
6. Susun Prioritas Kerja
Prioritizing merupakan aktivitas menentukan urutan kepentingan, di mana manajemen membantu karyawan untuk fokus pada pekerjaan yang paling penting dan mendesak terlebih dahulu.
Seorang manajer yang bijak perlu menerapkan hal ini supaya karyawan terhindar dari overwhelming maupun burn out.
Baca Juga: Cara Mengatasi Work Burnout di Tempat Kerja
7. Terapkan Feedback 360
Umumnya, feedback ini meliputi evaluasi kinerja dari berbagai sumber, termasuk atasan, rekan kerja sebaya, bawahan, dan diri sendiri (self-review) untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kekuatan dan area pengembangan seseorang.
Nantinya, karyawan akan memperoleh wawasan tentang bagaimana point of view orang lain terhadap dirinya, dan mendapatkan saran konstruktif agar skill dan performance mereka bisa lebih meningkat.
Fungsi Manajemen Perusahaan
Terdapat 4 fungsi manajemen perusahaan, yaitu leading, planning, organizing, dan controlling. Simak penjelasannya berikut ini:
1. Leading (Kepemimpinan)
Kepemimpinan atau leading mencakup fungsi untuk mengarahkan, menginspirasi, dan memotivasi seluruh manajemen agar tujuan perusahaan bisa tercapai.
Sebagai contoh, seorang CEO yang bijak harus mampu menginspirasi timnya, memimpin dengan visi yang jelas, dan membimbing karyawan dalam menghadapi setiap tantangan.
2. Planning (Merencanakan)
Fungsi manajemen yang kedua adalah planning, di mana seorang manajer harus mampu membuat rencana untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.
Setelah Top Level Management menentukan goals, seorang manajer dituntut untuk merencanakan langkah-langkah apa yang perlu diambil, bagaimana cara melakukannya, kapan tenggat waktunya, berapa budget-nya, dan siapa saja yang bertanggung jawab di dalamnya.
Selain itu, seorang manajer perlu menciptakan sebuah sistem, teknis, atau SOP yang bisa dijadikan panduan karyawan ketika nanti hendak merealisasikan rencana yang telah dibuat sebelumnya.
3. Organizing (Mengorganisir)
Selanjutnya, manajer diharapkan untuk pandai dalam melakukan fungsi manajemen organizing supaya pekerjaan karyawan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Contoh dari organizing yaitu penentuan struktur organisasi, alokasi sumber daya, dan pembagian tugas (job desk), serta pengelompokkan tanggung jawab kepada individu atau tim.
4. Controlling (Mengendalikan)
Controlling merupakan fungsi manajemen perusahaan yang terakhir. Pada fungsi ini, seorang manajer bertanggung jawab untuk memantau bagaimana progress kinerja tim dan mengevaluasi hasilnya.
Selain itu, manajer perlu menyiapkan dan mengambil respon yang cepat apabila ada hambatan atau ada sesuatu yang harus diperbaiki dari pekerjaan tersebut.
Contoh Manajemen Perusahaan
Berikut adalah 8 contoh manajemen perusahaan yang dapat menunjang keberhasilan sebuah organisasi bisnis:
1. Penerapan standar kebijakan yang konsisten dalam setiap aspek bisnis.
2. Penetapan gaji sesuai kebijakan yang berlaku dan pemberian penghargaan tambahan untuk meningkatkan motivasi karyawan.
3. Pengembangan sumber daya manusia melalui perekrutan individu yang berkualitas sesuai dengan keahlian yang diperlukan.
4. Pendirian unit khusus untuk mengelola keselamatan kerja guna melindungi kesejahteraan tenaga kerja.
5. Penunjukan seorang pemimpin di setiap sektor untuk memelihara motivasi dan produktivitas.
6. Penetapan tugas dan fungsi yang jelas di setiap sektor guna menghindari perubahan wewenang yang tidak sesuai.
7. Pembentukan struktur organisasi yang terorganisir dengan baik untuk memastikan kolaborasi dan komunikasi yang efektif di semua tingkatan.
8. Melakukan analisis pasar secara teratur untuk memastikan produksi sesuai dengan permintaan dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul.
Baca Juga: Performance Management: Pengertian dan Strategi Penerapannya dalam Perusahaan
—
Manajemen perusahaan yang baik akan membantu company Anda semakin berkembang dan mampu mencapai setiap goals yang diinginkan.
Maka dari itu, pastikan agar 4 fungsi manajemen yang sudah kita bahas sebelumnya dapat dijalankan oleh setiap tingkatan manajer di perusahaan Anda.
Agar hasilnya lebih optimal, Anda bisa memberi kesempatan pada para manajer untuk belajar lebih jauh tentang manajemen perusahaan bersama para expert di ruangkerja. Mari, konsultasi terlebih dahulu, gratis!
Sumber:
Ardtech. ‘Fungsi Penerapan Contoh Manajemen Perusahaan’, Universitas Ciputra, 02 February 2023 [online] Available at https://www.ciputra.ac.id/mem/fungsi-penerapan-contoh-manajemen-perusahaan/ (Accessed: 24 May 2024)
Pandey, Nikhil. ‘What is Business Management? How to be a Good Business Manager’, Emeritus, 24 April 2024 [online] Available at https://emeritus.org/in/learn/what-is-business-management/ (Accessed: 24 May 2024)
Northup, Genevieve. ‘16 Business Management Tips for Success: A Guide’, Indeed, 05 July 2023 [online] Available at https://www.indeed.com/career-advice/career-development/tips-on-business-management (Accessed: 24 May 2024)
Ilgaz, Zeynep. ‘9 Business Management Tips Every Entrepreneur Should Know’, LinkedIn, 25 August 2022 [online] Available at https://www.linkedin.com/pulse/9-business-management-tips-every-entrepreneur-should-know-ilgaz/ (Accessed: 24 May 2024)