Cara Menjadi Atasan yang Baik di Mata Karyawan dan Perusahaan

Cara Menjadi Atasan yang Baik

Artikel ini akan memberikan gambaran mengenai kriteria atasan yang baik di mata karyawan dan perusahaan serta bagaimana cara untuk mencapainya. Mari, simak dengan baik!

Menjadi leader atau pemimpin bukanlah perkara mudah. Menduduki posisi dan jabatan tersebut butuh tanggung jawab dan kompetensi yang andal. Tak sekadar kemampuan teknis dalam keseharian, tak sekadar menjalankan perannya memimpin, tapi atasan yang baik juga harus mampu merangkul dan memahami karyawan atau tim kerjanya. 

Menjadi atasan yang baik dapat mempengaruhi lingkungan kerja sekaligus performa perusahaan yang dimulai dari kerjasama tim. Oleh sebab itu, pemimpin memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan perusahaan dan organisasi. Lalu bagaimana cara menjadi atasan yang baik? Berikut beberapa kriteria atau cara menjadi atasan yang baik, simak sampai habis!

 

Cara Menjadi Atasan yang Baik

 

1. Mempekerjakan orang terbaik yang berdasarkan prestasi, bakat, dan potensi dibandingkan nepotisme atau kepentingan pribadi

Memprioritaskan kemampuan dan potensi dari karyawan dapat berpengaruh terhadap kinerja tim ke depannya. Kemampuan kandidat bisa membawa inovasi ke perusahaan dan tentunya bisa meningkatkan keberagaman dalam perusahaan.

2. Membagi peran dan pekerjaan secara rasional dengan mempertimbangkan keterampilan karyawan

Atasan atau bos yang baik paham betul bagaimana menjaga kewarasan dari karyawannya. Mereka tidak ingin membuat karyawan menjadi burn out karena beban kerja yang tidak seimbang. Dalam hal tersebut, atasan mampu memahami bahwa person-role fit bukan hanya fungsi dari hard skill, tetapi juga soft skill. Bos yang baik akan tahu bagaimana membuat karyawan fokus dan menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi organisasi.

Baca Juga: 10 Tips Membuat Karyawan Merasa Dihargai oleh Atasan

3. Memperlakukan karyawan secara adil dengan evaluasi yang terukur

Bos yang baik pastinya mampu mengevaluasi karyawan sesuai kinerjanya. Adapun cara mengukur kinerja telah memiliki indikator yang jelas sehingga valid dan adil. Keadilan tidak memperlakukan semua orang secara sama, tetapi menyesuaikan dengan tiap-tiap karyawan. Melakukan hal ini dengan benar adalah satu-satunya cara untuk dihormati dan dianggap adil oleh karyawan.

4. Membangun tim berkinerja tinggi dan menyeimbangkan keahlian, keterampilan, kepribadian, dan gaya bekerja

Adanya keselarasan dalam tim menjadi poin penting dalam sebuah kerjasama. Oleh sebab itu, bos harus bisa bertindak melakukan pembagian tim dengan baik. Bos bisa melihat kelebihan dan kekurangan personal karyawan kemudian menjadikan dalam sebuah tim dengan komposisi yang ideal. Tentunya agar mereka saling melengkapi dalam bekerja sama.

5. Membuat orang lebih baik dengan melihat potensi penuh karyawan

Bos yang baik tidak akan antikritik atau enggan untuk menerima umpan balik dari karyawannya. Bos akan membuka kesempatan kepada karyawan untuk kritik membangun. Hal senada juga dilakukan bos. Sebagai atasan, mereka tidak akan sungkan untuk memberikan kritik membangun untuk karyawannya. 

Bos tidak akan menghindar dari percakapan yang sulit atau umpan balik negatif untuk menghindari konflik. Konflik yang ada justru harus diselesaikan dan segera diperbaiki. Proses tersebut melatih tim untuk memperluas kinerja tinggi dengan baik dan membantu karyawan yang berkinerja buruk menjadi lebih berharga bagi tim dan perusahaan. Komunikasi yang efektif adalah bagian penting dari proses tersebut.

Baca Juga: Pentingnya Memahami Karakter Leadership Communication Skill bagi Pemimpin Bisnis dan Perusahaan

6. Meningkatkan pengambilan keputusan dalam tim

Sebagai bos, tentunya dari segi keahlian dan kompetensi tidak diragukan lagi. Pengalaman yang telah dilalui menjadi pelajaran berharga. Dalam proses pengambilan keputusan, bos akan memberikan saran dan masukan yang kredibel. Bos juga bisa memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki ke tim dan menciptakan keamanan psikologis yang diperlukan bagi orang-orang untuk mengekspresikan pendapat karyawan. 

Seorang bos yang mengabaikan pendapat orang, menghukum mereka karena berbicara, dan membuat keputusan sepihak, jarang menjadi bos yang baik. Bos ini jarang membuat tim lebih mudah beradaptasi dan cenderung tidak disukai anggota timnya.

7. Bertindak dengan integritas untuk menampilkan reputasi yang dapat dipercaya, etis, dan baik

Bos adalah pengendali diri yang diperlukan untuk melawan godaan keserakahan, kekuasaan, dan korupsi. Oleh sebab itu, bos harus 

menempatkan kepentingan tim dan organisasi di atas kepentingan bersama. Cara terbaik untuk mengembangkan reputasi integritas. Tidak mengherankan, karyawan dapat menilai integritas manajer mereka dengan sangat akurat.

8. Mampu menjadi coach atau mentor

Bos harus mampu adaptif serta menjadi pribadi yang lebih fleksibel. Bos sebaiknya membimbing dan membantu mengembangkan kemampuan kepemimpinannya. Bos bisa menjadi pendamping perbaikan tim dan anggota timnya sehingga bisa dijadikan mentor mumpuni.

9. Tidak ikut terjun dalam permainan politik.

Seorang bos sebaiknya menghindari permainan politik yang kotor. Gagal meningkatkan risiko menjadi korban politik kantor bisa merugikan tim dalam prosesnya. Sejalan dengan itu, bos yang baik melindungi tim dari pengaruh negatif organisasi, membangun dan memelihara hubungan interpersonal yang baik dengan rekan kerja dan pemangku kepentingan.

10. Peduli dengan pengembangan karier karyawan

Bos yang baik adalah pemimpin yang menaruh perhatian besar pada pengembangan karier dan kapasitas karyawannya. Itulah sebabnya bos tidak akan melihat karyawan sebagai mesin produktivitas, tetapi manusia. Bos mampu mengelola sumberdaya manusia dengan cara yang manusiawi. 

Pemimpin memperhatikan kesejahteraan karyawan, kesehatan psikologis, fisik, dan menunjukkan empati, serta pertimbangan ketika mereka menghadapi keadaan sulit. Namun demikian, kepedulian terhadap karyawan juga berarti memungkinkan mereka untuk bekerja dengan baik, berkembang di tempat kerja, dan mengembangkan potensi penuh.

Pengembangan karier dan kapasitas karyawan bisa diproses dengan mengadakan pelatihan. Jika ingin merencanakan bisnis dengan mumpuni, tak perlu khawatir. Kini RuangKerja telah memiliki pelatihan yang mendukung suksesnya pengembangan diri menjadi bos yang baik di perusahaan Anda. Karena RuangKerja dilengkapi dengan fitur-fitur berikut:

  1. Rewards point, peserta dapat memperoleh poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah sesuai keinginan perusahaan.
  2. Leaderboards, memicu peserta untuk menyelesaikan pelatihan dengan skor tinggi. 
  3. 3. Collaboration, setiap peserta dapat berkolaborasi dengan peserta lainnya melalui forum diskusi. 

Berbagai perusahaan telah bergabung dengan RuangKerja, kini giliran Anda! Tunggu apalagi?

 

[IDN] CTA Bawah Blog Ruangkerja Pelatihan Karyawan RGFB

 

Sumber: 

Premuzic, Tomas Chamorro. 2021. How To Be A Good Boss [online]. Link: https://www.forbes.com/sites/tomaspremuzic/2021/08/22/how-to-be-a-good-boss/?sh=6200c233df4b (Accessed: 14 February 2022). 

Kaushik, Avinash. How To: Be A Good Employee, Be A Great Boss | #winningcareers [online]. Link: https://www.kaushik.net/avinash/how-to-be-a-good-employee-be-a-great-boss-winning-careers/ (Accessed: 14 February 2022).

Lotich, Patricia. 2019. How to Be a Good Boss – 10 Qualities of a Good Boss [online]. Link: https://thethrivingsmallbusiness.com/how-to-be-a-great-boss/Accessed: 14 February 2022).

 

 

Vindiasari Yunizha