Ampuhnya Metode Micro-Learning untuk Pembelajaran Online

RK_-_Ampuhnya_Micro-Learning_untuk_Pembelajaran_Online-01

Pelatihan karyawan merupakan kegiatan yang perlu dilakukan untuk memperbarui dan mengembangkan keterampilan serta kompetensi untuk menyelesaikan pekerjaan. Dilansir dari World Economic Forum (WEF), sebanyak 50% karyawan perlu mendapat pelatihan keterampilan baru pada tahun 2025 yang disebabkan oleh perkembangan teknologi yang sangat cepat. Perusahaan perlu memberikan pelatihan keterampilan untuk karyawan agar dapat mendukung pergerakan perusahaan.

Pelatihan karyawan biasanya dilakukan secara konvensional atau tatap muka. Seiring dengan perkembangan teknologi digital dan meluasnya jaringan internet, kini beberapa aktivitas konvensional mulai beralih ke sistem digital yang lebih efisien dan cepat. Mengacu pada hal tersebut, cara belajar juga berkembang dari konvensional menjadi online yang biasa disebut dengan e-learning.

Untuk mengoptimalkan penggunaan e-learning sebagai metode pelatihan, tercipta sebuah inovasi yaitu micro-learning. Micro-learning merupakan sebuah strategi untuk menyusun konten menjadi segmen-segmen kecil dan fokus. Konten dapat berupa video, infografis atau artikel dengan durasi singkat sekitar 5 menit.

Membagi konten menjadi segmen-segmen kecil dan fokus dapat membantu peserta pelatihan untuk lebih mudah menerima serta memahami informasi yang diberikan. Tak hanya itu, belajar dengan konten yang ringkas dan singkat juga memudahkan peserta untuk mengingat materi dan mengimplementasikannya.

Metode pencacahan materi sangat aplikatif untuk diterapkan dalam pembelajaran menggunakan ponsel karena fleksibel untuk diakses kapan saja dan tidak mengganggu produktivitas peserta pelatihan. Hal ini tentu berbeda jika dibandingkan dengan sistem belajar macro-learning.

Baca Juga: Apa itu LMS dan Manfaatnya Bagi Peningkatan Produktivitas Karyawan

pexels-vlada-karpovich-4050323Micro-learning bersifat fleksibel untuk dapat diakses melalui perangkat apa saja dan kapan saja (Sumber: pexels.com)

Dalam pelatihan menggunakan metode macro-learning, materi mengenai subjek tertentu disampaikan dalam konten yang panjang. Biasanya macro-learning memakan waktu beberapa jam hingga hari dalam bentuk kursus, kelas, Massive Open Online Courses (MOOC), dan program lainnya. Karena berbentuk kelas atau kursus, peserta hanya dapat mengikuti pelatihan sesuai jadwal yang telah diatur. Hal ini kurang sesuai untuk peserta pelatihan yang sibuk dan terikat jam kerja. Penyampaian materi tanpa pencacahan membuat peserta sulit memahami dan mengingat materi yang diterima.

Dilansir dari elearningindustry.com, pelatihan macro-learning tidak lagi relevan dan efisien karena karyawan tidak mau menghadiri sesi pelatihan dengan durasi yang lama dan membaca materi yang panjang. Karyawan dengan usia 35-44 dan 45-54 merasa bahwa micro-learning lebih efektif membantu peran pekerjaan mereka dan lebih mudah untuk diimplementasikan. Tak hanya itu, micro-learning dinilai lebih efektif karena menghemat waktu dan biaya. Sebanyak 70% perusahaan telah berinvestasi untuk online learning. Karyawan juga lebih menyukai belajar dalam waktu singkat.

ruangkerja sebagai platform pelatihan perusahaan memiliki keunggulan sebagai berikut:

  • Technology platform

Learning Management System (LMS) berbasis web dan mobile sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja

  • Content development

Pembuatan konten pelatihan kustom dengan metode micro-learning berbasis video yang engaging

  • Program management

End-to-end project management dan operasional untuk implementasi digital training

Hanya dalam satu genggaman, ruangkerja mampu menjawab kebutuhan perusahaan Anda untuk melakukan pelatihan karyawan secara efektif dan efisien.

ruangkerja - IKM Digital Learning

Devi Lianovanda