Pengertian OKR dan Perbedaannya dengan KPI

Perbedaan OKR dan KPI

OKR dan KPI sering dianggap sama karena digunakan untuk mengukur kinerja. Padahal, keduanya memiliki beberapa perbedaan mendasar. Simak penjelasannya berikut ini!

Dalam dunia kerja, OKR dan KPI sering digunakan untuk mengukur pencapaian target dan keberhasilan kinerja. Meskipun keduanya saling berkaitan, OKR dan KPI memiliki konsep, tujuan, dan cara penerapan yang berbeda. Yuk, kita ketahui perbedaan OKR dan KPI agar dapat menggunakannya secara efektif untuk mencapai target kerja dan mendukung pengembangan profesional!

 

Pengertian OKR

Objectives and Key Results atau OKR adalah kerangka kerja penetapan tujuan yang membantu individu dan tim untuk fokus pada tujuan utama, menyelaraskan upaya, dan memantau kemajuan. Dengan menggunakan OKR, perusahaan dapat menetapkan target yang jelas, terukur, dan spesifik sehingga lebih efektif dalam pencapaian tujuan.

OKR pertama kali dikembangkan oleh Andy Grove, CEO Intel, pada awal tahun 1970-an. Grove mengadaptasi ide Management by Objectives (MBO) yang sebelumnya diperkenalkan oleh Peter Drucker pada tahun 1954. Namun, Grove menyempurnakan konsep MBO dengan menambahkan elemen Key Results yang berfungsi untuk mengukur keberhasilan dengan lebih jelas.

OKR awalnya hanya di terapkan di Intel dan terbukti efektif meningkatkan produktivitas serta fokus tim. Konsep ini kemudian diperkenalkan ke Google oleh John Doerr pada tahun 1999. Sejak saat itu, OKR banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk memantau kinerja dan mencapai target yang telah ditetapkan.

Baca juga: Key Performance Indicator: Definisi, Jenis, dan Contohnya

 

Komponen OKR

Di dalam buku High Output Management, Andy Grove menjelaskan OKR terdiri atas dua komponen utama, yaitu:

  1. Objectives adalah gambaran umum mengenai hasil besar yang ingin dicapai.
  2. Key Results adalah ukuran atau indikator spesifik dan terukur untuk memantau keberhasilan mencapai tujuan.

 

Sebagai contoh, jika tujuan perusahaan adalah menjadi lembaga pelatihan ternama dan terpercaya di Indonesia, maka key results yang dapat diterapkan antara lain:

  • Meluncurkan minimal 3 fitur baru di LMS dalam 6 bulan ke depan.
  • Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan menjadi minimal 90% melalui survei pelanggan.
  • Menyediakan materi pelatihan yang dipersonalisasi untuk pengguna baru.
  • Memperoleh sertifikasi ISO 9001 untuk layanan pelatihan dalam 1 tahun.

 

Dengan demikian, OKR membantu perusahaan dan tim untuk tetap fokus, bekerja selaras, serta mengevaluasi kemajuan pencapaian tujuan secara terukur.

Baca juga: Strategi Perusahaan Menghadapi Era Revolusi “The Great Relearning”

 

Fungsi OKR

Fungsi utama OKR adalah untuk menetapkan tujuan yang jelas dan terukur, serta mengukur kemajuan dalam mencapai tujuan tersebut. Selain itu, penerapan OKR juga memberikan beberapa manfaat bagi perusahaan, antara lain:

  • Membantu perusahaan menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik serta key results yang terukur.
  • Menyelaraskan tujuan dan aktivitas tim maupun individu dengan misi strategis perusahaan.
  • Mendorong kolaborasi dan transparansi di seluruh organisasi.
  • Memotivasi perusahaan untuk menetapkan target yang menantang dan mencari inovasi untuk mencapainya.
  • Menyediakan kerangka kerja yang jelas dalam mengukur kinerja dan memastikan setiap anggota tim berkontribusi dalam pencapaian tujuan.
  • Memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan kebutuhan pengguna.
  • Memberikan dasar pengambilan keputusan yang didukung oleh data mengenai progres dan performa.

 

Baca juga: Project Based Learning, Pembelajaran yang Menghasilkan Solusi Terbaik

 

Perbedaan OKR dan KPI

Sekarang, mari kita bahas perbedaan antara OKR dan KPI!

Tujuan Penetapan

OKR berfungsi sebagai indikator penggerak (leading indicator) yang membantu menetapkan target ambisius, baik yang baru maupun yang belum tercapai, dengan fokus pada motivasi dan pengembangan.

Sementara itu, KPI berperan sebagai indikator hasil (lagging indicator) yang menilai kinerja karyawan, tim, atau bisnis secara kuantitatif, misalnya dengan mengukur penjualan atau traffic website.

 

Bentuk dan Detail Tujuan

OKR bersifat deskriptif dan kualitatif, menetapkan daftar tujuan sederhana yang mudah dipahami dan lebih fokus pada penyelarasan tujuan, kerja sama, dan transparansi di seluruh tim.

Sementara itu, KPI disusun lebih rinci dan terukur, biasanya menggunakan prinsip SMARTER (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound, Evaluate, dan Re-adjust) untuk mencapai target yang realistis. Misalnya, meningkatkan penjualan 20% di Q2 atau mendapatkan nilai 90 pada survei kepuasan pelanggan.

 

Perbedaan Berdasarkan Jumlah Target

OKR dapat mencakup 1 hingga 5, bahkan hingga 10 capaian sekaligus, karena sifatnya yang mendorong inovasi dan perkembangan.

Sebaliknya, jumlah KPI biasanya lebih terbatas, sekitar 2-4 capaian utama, sehingga lebih fokus pada pengukuran yang realistis dan terukur. Namun, baik OKR maupun KPI harus disesuaikan dengan kapasitas tim dan kondisi perusahaan agar target tidak terlalu ambisius.

 

Jangka Waktu Pembuatan

OKR umumnya disusun secara berkala, biasanya setiap kuartal, untuk mendukung perubahan dan penyesuaian strategi secara cepat.

Sementara itu, KPI ditetapkan dengan jangka waktu yang lebih panjang, biasanya antara 6 bulan hingga 1 tahun, sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

 

Cara Penyusunan Target

OKR disusun lebih sederhana dan fleksibel, seperti daftar tugas atau rencana kerja yang dapat didiskusikan bersama tim. Penyusunannya lebih santai namun tetap terarah, guna mendukung kolaborasi dan fokus pada tujuan bersama.

Sebaliknya, KPI disusun dalam bentuk laporan terperinci dan kompleks. Terdapat 3 laporan yang bisa digunakan pada KPI, yaitu:

  • Analytical report, menilai dan menjelaskan dampak KPI terhadap hasil kerja.
  • Operational report, menjelaskan aspek operasional yang dimiliki perusahaan.
  • Strategic report, mencatat kemajuan serta evaluasi kinerja perusahaan.

 

Contoh OKR

Contoh OKR 1

Objectives: Meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 20% dalam 3 bulan.
Key Results:

  • Menyelesaikan 90% komplain pelanggan dalam waktu kurang dari 24 jam.
  • Melakukan survei kepuasan pelanggan secara online sekali tiap bulan.
  • Memberikan pelatihan layanan pelanggan untuk seluruh staff di minggu pertama.

 

Contoh OKR 2

Objectives: meningkatkan jumlah pengunjung website 50% dalam 6 bulan.
Key Results:

  • 10 target keywords ranking di top 3 hasil pencarian Google.
  • Meningkatkan quantity publish artikel dari 3 menjadi 5 per minggu.
  • Optimasi artikel 1 artikel lama yang keywordnya trending kembali atau SVnya tinggi.

 

Contoh OKR 3

Objectives: Menjadi butik slow dan sustainable fashion pilihan utama di Indonesia.
Key Results:

  • Menggunakan 100% bahan ramah lingkungan.
  • Berkolaborasi dengan 3 influencer lokal.
  • Menyelenggarakan event offline untuk memperkenalkan konsep slow fashion ke khalayak ramai.

Baik OKR maupun KPI memiliki peran penting dalam membantu perusahaan mencapai tujuan dan memantau kinerja secara efektif. Apapun OKR dan KPI yang diterapkan di perusahaan Anda, pastikan untuk memanfaatkan pelatihan yang relevan guna meningkatkan efektivitasnya.

ruangkerja siap menjadi mitra terpercaya dalam merancang materi pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan, lengkap dengan dukungan LMS yang memiliki fitur-fitur pendukung pelatihan agar semakin maksimal!

[IDN] CTA Tengah 2 Blog Ruangkerja Pelatihan Efektif RGFB

Sumber:

Arell, Ray. 2024. The Evolution of OKRs and Andy Grove’s Legacy [daring]. Tautan: https://www.nuagility.com/post/the-evolution-of-okrs-and-andy-grove-s-legacy

Training OKR Indonesia. 2024. Manfaat OKR: Mengapa Setiap Perusahaan perlu Menerapkannya [daring]. Tautan: https://trainingokr.com/2024/05/23/manfaat-okr-perusahaan/

Adinda, Kusariani. 2022. KPI dan OKR: Penegrtian, Perbedaan, dan Contohnya [daring]. Tautan: https://blog.skillacademy.com/kpi-adalah

Liveaman. 2023. OKR vs KPI: Definisi, Perbedaan, Keuntungan, dan Contohnya [daring]. Tautan: https://liveaman.com/id/blog/okr-vs-kpi (Diakses 26 Mei 2025)

Devi Lianovanda