Self Directed Learning, Kemandirian Belajar di Tempat Kerja

Self-directed learning membantu karyawan untuk terus berkembang. Bagaimana cara menerapkan metode belajar ini di perusahaan? Simak penjelasan berikut!
—
Kemajuan teknologi telah mempermudah proses pembelajaran. Kini, siapa pun dapat belajar secara mandiri melalui platform daring yang fleksibel, mudah diakses, dan menyediakan beragam materi. Salah satu metode belajar yang sejalan dengan perkembangan ini adalah self-directed learning atau pembelajaran mandiri.
Self-directed learning tidak hanya bermanfaat bagi pengembangan individu, tetapi juga dapat diterapkan di lingkungan kerja untuk mendukung peningkatan kompetensi karyawan. Melalui pendekatan ini, karyawan didorong untuk aktif mencari pengetahuan, memilih metode belajar yang paling sesuai, serta mengelola proses belajarnya secara mandiri.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan self-directed learning, dan bagaimana cara menerapkannya di tempat kerja?
Apa Itu Self Directed Learning?
Self-directed learning adalah metode belajar mandiri dimana seseorang secara aktif mengelola proses belajarnya sendiri. Ini mencakup penentuan kebutuhan belajar, penetapan tujuan, pemilihan strategi dan sumber belajar, serta evaluasi hasil belajar, baik dengan maupun tanpa bantuan orang lain. Kemandirian belajar menuntut seseorang untuk memiliki inisiatif, proaktivitas, dan semangat untuk terus berkembang.
Kemandirian belajar adalah aktivitas belajar yang didorong oleh kemauan pribadi, tanpa ketergantungan pada orang lain, dan dibarengi dengan tanggung jawab penuh atas proses dan hasil belajar tersebut.
Baca juga: Fungsi LMS untuk Pelatihan SDM yang Efektif dan Tepat Waktu
Proses Pembelajaran Model Self Directed Learning (SDL)
Model self directed learning sebagai personal attribute bertujuan untuk mengembangkan karakter, emosional, serta kemandirian intelektual. Secara umum, proses pembelajarannya terbagi menjadi tiga tahap, yaitu:
Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan (planning), proses belajar mandiri dimulai dengan menentukan topik yang ingin dipelajari, alasan mengapa topik tersebut penting, menetapkan tujuan pembelajaran, memilih sumber belajar yang relevan (seperti buku, video, atau kursus online), serta menyusun jadwal belajar agar progresnya lebih terarah.
Pengawasan (Monitoring)
Selanjutnya adalah monitoring, tahap ini fokus pada pengawasan terhadap jalannya proses belajar. Hal ini mencakup pengecekan konsistensi jadwal belajar dan pemahaman materi.
Jika menghadapi kendala selama proses belajar, strategi belajar dapat disesuaikan, seperti mengubah frekuensi belajar atau durasi per sesi. Penyesuaian ini lebih realistis dan dapat membantu membangun konsistensi dalam belajar.
Evaluasi (Evaluating)
Setelah proses belajar berlangsung, tahap selanjutnya adalah evaluasi. Tahap ini, dilakukan untuk menilai sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai. Evaluasi dapat dilakukan dengan menguji diri sendiri melalui latihan soal atau proyek sederhana.
Feedback dari orang lain, seperti guru, teman, atau orang tua, juga dapat memberikan insight mengenai aspek yang perlu diperbaiki.
Baca juga: Menggunakan LMS untuk Memfasilitasi Metode Pembelajaran Kolaboratif di Pelatihan Karyawan
Manfaat Self Directed Learning
Terdapat sejumlah manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan model Self-Directed Learning (SDL), antara lain:
Membantu Mengetahui Personal Learning Style
Setiap individu memiliki cara belajar yang berbeda. Melalui self-directed learning, setiap orang dapat mengeksplorasi berbagai metode belajar untuk menemukan pendekatan yang paling sesuai.
Beberapa orang lebih memahami belajar melalui video, membaca buku, atau belajar langsung dengan tutor. Mengetahui gaya belajar yang tepat dapat meningkatkan kenyamanan dan efektivitas proses pembelajaran.
Fleksibilitas
Self-directed learning memberikan fleksibilitas dalam menentukan jadwal, materi, dan cara belajar. Proses belajar dapat disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing.
Fleksibilitas ini membuat belajar terasa lebih ringan dan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, sesuai dengan situasi dan kondisi.
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Karena tidak bergantung pada guru atau tutor, self-directed learning mendorong individu untuk mencari tahu, menganalisis informasi, dan membuat keputusan sendiri terkait proses pembelajaran.
Hal ini memperkuat kemampuan berpikir kritis serta mengasah keterampilan lain seperti research, problem solving, manajemen waktu, dan motivasi diri.
Baca juga: Cara Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis dan Manfaatnya Bagi Perusahaan
Membangun Kebiasaan Belajar
Self-directed learning membantu mengembangkan diri secara berkelanjutan. Belajar tidak lagi terbatas pada ruang kelas, melainkan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Metode ini membentuk kebiasaan untuk terus belajar dan membuat seseorang menjadi lifelong learners. Ini menjadi dasar penting untuk personal and professional growth.
Meningkatkan Motivasi Belajar
Adanya kendali atas apa, bagaimana, dan waktu belajar, membuat rasa memiliki terhadap proses belajar meningkat. Setiap orang dapat menyesuaikan materi dan metode belajar dengan preferensi pribadi. Hal ini dapat meningkatkan semangat untuk terus belajar.
Tips Menerapkan Self Directed Learning di Perusahaan
Self directed learning memberikan beragam manfaat bagi karyawan. Lalu, bagaimana cara menerapkannya di lingkungan kerja?
Bangun Budaya Belajar di Perusahaan
Agar karyawan semangat untuk belajar secara mandiri, perusahaan perlu menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran terus menerus. Misalnya, menyediakan program pelatihan, sharing pengetahuan, atau mentoring.
Para leader juga bisa membantu karyawan menetapkan tujuan belajar, memberikan feedback, dan merekomendasikan pelatihan yang sesuai.
Bantu Karyawan Menetapkan Tujuan Belajar
Agar proses belajar lebih terarah, penting bagi perusahaan untuk membantu karyawan menetapkan tujuan belajar yang spesifik, terukur, dan sesuai dengan pekerjaan mereka.
Misalnya, staff administrasi yang ingin meningkatkan efisiensi kerja, dapat menetapkan tujuan untuk menguasai Microsoft Excel tingkat lanjut dalam 3 bulan. Dengan tujuan yang jelas, karyawan mengetahui apa yang harus dipelajari, waktu yang dibutuhkan, dan bagaimana hasilnya dapat diimplementasikan dalam pekerjaan sehari-hari.
Sediakan Resources dan Kesempatan
Agar proses belajar mandiri lebih efektif, perusahaan dapat menyediakan berbagai sumber daya yang mendukung. Misalnya, Learning Management System (LMS) yang mudah diakses, materi pembelajaran yang dikustomisasi, serta akses ke pelatihan atau webinar.
Selain itu, perusahaan juga bisa memberikan kesempatan kepada karyawan untuk terlibat dalam proyek yang sejalan dengan keterampilan yang ingin mereka kembangkan. Dengan dukungan yang tepat, kesempatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan tapi juga memberi pengalaman belajar yang berharga,
Bantu Mereka Mengenal Gaya Belajarnya
Perusahaan dapat membantu karyawan mengeksplorasi gaya belajar mereka dengan memberikan akses ke berbagai format pembelajaran, seperti video, atau artikel. Dengan mengenali gaya belajar yang tepat, proses belajar mandiri akan menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
Berikan Feedback yang Membangun
Feedback yang tepat sangat penting dalam proses self-directed learning, tidak hanya pada hasil akhir tetapi juga pada proses belajar.
Misalnya, menunjukkan apa yang sudah dikuasai dan apa yang masih perlu diperbaiki. Karyawan dapat fokus untuk mengembangkan keterampilan tertentu. Feedback juga bisa disertai rekomendasi pelatihan yang sesuai untuk mendukung perbaikan tersebut.
Baca Juga: Manajemen Perusahaan: Definisi, Fungsi, Tingkatan & Perannya
—
Itulah pembahasan tentang self-directed learning atau kemandirian belajar. Metode ini memiliki banyak manfaat, baik bagi karyawan maupun perusahaan. Namun, penerapannya tidak selalu mudah. Tantangan seperti rasa malas, semangat yang naik turun, dan inkonsistensi bisa saja muncul. Meski begitu, kebiasaan belajar dapat dibentuk secara bertahap, terutama jika sudah menemukan metode dan topik yang sesuai minat.
Jika Anda ingin mendukung self-directed learning di lingkungan kerja, ruangkerja hadir sebagai solusi. Dengan LMS yang intuitif, fitur lengkap, dan materi yang bisa dikustomisasi, kami akan mendukung proses belajar yang lebih relevan dan efektif.
Sumber:
Sengupta, Debadrita. 2021. How Can Corporate Organizations Turn Their Employees Into Self-Directed Learners [daring]. Tautan: https://elearningindustry.com/self-directed-learning-corporate-organizations-implement
Repository UMY [daring]. Tautan: https://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/25168/6.%20BAB%20II.pdf
Caroline. 2024. Self-directed learning: methods, examples and tips [daring]. Tautan: https://www.easy-lms.com/knowledge-center/learning-training/self-directed-learning/item13035 (Diakses 25 April 2025)
![[IDN] CTA Tengah 1 Blog Ruangkerja Pelatihan Efektif RGFB](https://cdn-web.ruangguru.com/landing-pages/assets/cta/42133210-c3d9-45b8-b7c6-2fe7faaf7756.jpeg)

