Ingin Scale Up Bisnis? Cobalah Pertimbangkan Hal Ini!
Scale up bisnis adalah langkah untuk memperluas pasar dan meningkatkan performa usaha. Simak cara scale up yang tepat dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan.
—
Scale up bisnis adalah langkah strategis yang bisa diambil ketika usaha telah menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Strategi ini membuka peluang untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat daya saing brand.
Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan scale up, ada beberapa hal penting yang perlu Anda pertimbangkan agar proses scale up berjalan efektif. Mari kita bahas apa saja yang perlu diperhatikan sebelum mengembangkan bisnis Anda ke level selanjutnya.
Apa Itu Scale Up?
Scale up adalah proses memperbesar skala bisnis secara strategis dan menyeluruh. Proses ini mencakup peningkatan kapasitas produksi, pengembangan tim, perluasan jangkauan pasar, hingga penyesuaian sistem kerja agar bisnis bisa tumbuh secara signifikan.
Scale up artinya membawa bisnis ke level berikutnya dengan cara yang terencana. Dalam praktiknya, scale up tidak berhenti pada penambahan jumlah produk atau pelanggan, tetapi juga melibatkan perbaikan proses internal dan kesiapan struktur organisasi.
Scale up bisnis dilakukan saat usaha telah memiliki pondasi yang stabil dan siap melayani pasar yang lebih luas, Misalnya, bisnis katering rumahan yang sebelumnya hanya melayani 10 pesanan per minggu, mulai mempertimbangkan untuk menambah kapasitas menjadi 100 pesanan. Tapi untuk bisa melangkah sejauh itu, mereka tidak bisa asal tambah orang atau beli alat masak baru. Diperlukan sistem yang tertata, alur produksi yang efisien, tim yang siap, serta strategi penjualan yang jelas.
Scale up bisnis adalah tahapan pertumbuhan di mana pemilik usaha meningkatkan daya tampung dan kualitas operasional secara bersamaan. Hal ini seringkali memerlukan tambahan modal, penyesuaian sistem manajemen, serta pemahaman yang lebih dalam tentang perilaku pasar.
Arti scale up dalam konteks bisnis adalah memperbesar skala operasional agar bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, meningkatkan pendapatan, dan mempertahankan kualitas layanan secara konsisten.
Tujuan Scale Up Bisnis
Salah satu tujuan utama dari scale up adalah memperluas pangsa pasar melalui pengembangan usaha yang lebih besar dan lebih efisien. Selain itu, scale up juga memiliki beberapa tujuan penting lainnya, antara lain:
- Meningkatkan pendapatan dan keuntungan bisnis secara berkelanjutan.
- Mengurangi resiko kehilangan pangsa pasar akibat meningkatnya persaingan.
- Memperluas peluang untuk menjadi pemain utama di industri.
- Memperkuat posisi brand agar tetap relevan dan dominan di pasar.
Baca Juga: Memahami Strategi Kepemimpinan dalam Bisnis di Era VUCA
Cara Scale Up Bisnis
Melakukan scale up tidak hanya memperbesar bisnis secara tiba-tiba. Namun, proses ini membutuhkan strategi yang terencana dan perhatian khusus agar berjalan optimal. Nah, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda terapkan agar proses scale up berlangsung dengan baik dan membawa hasil maksimal.
Melakukan Analisis Kompetitor
Untuk bisa bersaing di pasar yang semakin kompetitif, penting bagi bisnis untuk memahami bagaimana kompetitor mereka berkembang. Cara ini mencakup pengamatan terhadap strategi operasional, pendekatan pemasaran, dan pemanfaatan sumber daya mereka. Dari situ, Anda bisa menemukan celah yang bisa dimanfaatkan sebagai keunggulan.
Menetapkan Target
Scale up tanpa arah yang jelas bisa menyebabkan pemborosan waktu dan sumber daya. Maka dari itu, tetapkan target bisnis yang realistis dan bisa diukur. Tujuan yang konkret akan membantu tim bekerja lebih fokus dan membuat perkembangan bisnis lebih terarah dan berkelanjutan.
Membangun Kolaborasi Tim yang Solid
Pengembangan bisnis tidak bisa dilakukan seorang diri, dibutuhkan kerja sama yang baik dari seluruh tim untuk mendukung proses scale up. Penting juga bagi pemimpin bisnis untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan menyemangati tim agar tetap selaras dengan visi baru perusahaan.
Menjaga Kualitas Produk
Meski bisnis sedang berkembang, kualitas produk atau layanan tetap menjadi prioritas utama. Peningkatan kapasitas produksi harus diiringi dengan sistem kontrol kualitas yang ketat agar pelanggan tetap merasa puas dan loyal terhadap brand.
Mengkonsultasikan dengan Ahli di Bidangnya
Meminta bantuan dari pihak eksternal atau profesional yang berpengalaman di bidangnya bisa menjadi langkah strategis. Melibatkan ahli membantu bisnis mendapatkan sudut pandang baru dan mencegah kesalahan besar dalam proses pengembangan, baik dari sisi operasional maupun manajerial.
Menyiapkan Strategi untuk Menghadapi Tantangan
Setiap proses scale up pasti membawa tantangan baru, entah itu dari sisi internal maupun eksternal. Mulai dari kesalahan manusia, strategi pemasaran yang kurang efektif, hingga masalah distribusi. Maka dari itu, penting untuk memiliki rencana antisipasi agar bisa menanggulangi hambatan sebelum menjadi krisis.
Baca Juga: Bisnis Franchise: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya
Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Scale Up Bisnis
Scale up bukan soal memperbesar bisnis atau menambah tim. Namun, proses ini menuntut kesiapan dari berbagai aspek, mulai dari produk, tim, strategi penjualan, hingga pendanaan. Sebelum memutuskan untuk naik ke level berikutnya, ada sejumlah hal penting yang perlu dipertimbangkan.
Menurut Forbes, ada enam faktor utama yang harus dipersiapkan oleh para founders sebelum melakukan scale up. Apa saja itu? Yuk, kita bahas satu per satu.
Membangun Product-Market Fit yang Kuat
Istilah product-market fit pertama kali dipopulerkan oleh Marc Andreessen dan merujuk pada situasi ketika sebuah produk berhasil menjawab kebutuhan pasar yang tepat. Hal ini menjadi pondasi paling penting dalam scale up. Berikut tanda-tanda Anda sudah menemukan product-market fit antara lain.
- Produk cepat dibeli oleh konsumen.
- Revenue tumbuh secara signifikan.
- Perusahaan mulai merekrut tim sales dan support karena permintaan meningkat.
Kondisi ini terjadi ketika konsumen tidak hanya ingin membeli dan menggunakan produk Anda, tapi juga secara aktif merekomendasikannya ke orang lain. Jika belum sampai titik ini, scale up bisa jadi malah membebani bisnis.
Menerapkan Repeatable Sales Model
Sebuah bisnis dikatakan siap berkembang jika ia sudah punya model penjualan yang bisa dijalankan berulang kali dan tetap efektif. Artinya, tim sales tidak perlu terus menerus mengubah strategi hanya karena jumlah pelanggan meningkat. Beberapa hal yang bisa Anda siapkan, antara lain:
- Sistem penjualan yang sudah distandarisasi.
- Proses onboarding untuk tim sales baru.
- Materi pendukung penjualan seperti sales kit dan metode closing yang terukur
Merancang Strategi Pendanaan
Scale up membutuhkan modal yang besar. Tapi, tantangannya bukan cuma soal jumlah dana, melainkan bagaimana cara memanfaatkannya secara optimal. Menurut Entrepreneur and Harvard Business Review, strategi pendanaan yang sehat biasanya melibatkan beberapa hal berikut.
- Menggabungkan berbagai sumber dana.
- Membayar kewajiban operasional tepat waktu.
- Memaksimalkan cash flow dari hasil penjualan produk.
Membagi Tanggung Jawab Kepemimpinan
Di tahap awal, mungkin founder bisa mengurus hampir semua hal. Tapi saat bisnis mulai berkembang, pendekatan ini tidak lagi efektif. Membentuk tim kecil dengan peran kepemimpinan yang tersebar sangat membantu efisiensi. Namun di tahap scale up, para founder perlu petimbangkan hal berikut.
- Mendelegasikan tugas.
- Membentuk tim yang lebih mandiri.
- Melepaskan ego dan menerima masukan dari orang lain.
Membangun Struktur Organisasi yang Jelas
Semakin besar skala bisnis, semakin penting peran struktur organisasi. Di tahap ini, perusahaan perlu memiliki sistem yang jelas untuk menunjang pertumbuhan. Beberapa hal yang perlu disiapkan antara lain:
- Menentukan jobdesk dan alur kerja.
- Mengatur gaji dan kompensasi secara adil.
- Mengembangkan tim sales, marketing, dan operasional secara paralel.
Mengelola Risiko dengan Lebih Hati-Hati
Di tahap awal membangun bisnis, pengambilan resiko besar sering menjadi bagian dari proses bertumbuh. Namun, saat memasuki fase scale up, setiap keputusan membawa konsekuensi yang lebih besar. Mengapa demikian? Karena pada fase ini, perusahaan memiliki tanggung jawab yang lebih luas, antara lain:
- Ada tim yang menggantungkan kesejahteraannya pada keberlangsungan bisnis.
- Konsumen semakin menaruh ekspektasi tinggi terhadap kualitas produk dan layanan.
- Investor berharap adanya pertumbuhan yang nyata dan pengembalian atas investasi mereka.
Karena beban tanggung jawab semakin besar, maka proses pengambilan keputusan dalam scale up tidak bisa dilakukan secara impulsif. Diperlukan analisis yang cermat, perencanaan yang strategis, dan pendekatan yang berorientasi jangka panjang.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Manajemen Risiko dalam Bisnis
—
Itulah pembahasan mengenai scale up bisnis, sebuah proses penting bagi usaha yang ingin naik level dan menjangkau pasar yang lebih luas. Bagi Anda yang sedang membangun startup dan belum tahu how to scale a startup, penting untuk memahami bahwa proses startup scale up melibatkan kesiapan sistem kerja, ketahanan tim, dan strategi jangka panjang.
Ruangkerja menyediakan pelatihan khusus untuk perusahaan yang akan melakukan scale up, mulai dari peningkatan kepemimpinan, peningkatan kompetensi karyawan, dan penguasaan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan pertumbuhan bisnis. Yuk, coba tanyakan pada konsultan Ruang Kerja sekarang!
Referensi:
Neha, S. Identifying The Path From Startup To Scale-Up April 21, 2022 [Daring] Tautan: https://www.forbes.com/councils/forbesbusinesscouncil/2021/12/16/identifying-the-path-from-startup-to-scale-up/. Diakses 23 Juli 2025.
Sahabat Pegadaian. Scale Up: Tujuan, Tahapan, dan Cara Melakukannya 4 Maret 2024 [Daring] Tautan: https://sahabat.pegadaian.co.id/artikel/wirausaha/scale-up-adalah. Diakses 23 Juli 2025.
Skystar Ventures. Tertarik Scale Up Bisnis, Apa Saja Pertimbangannya [Daring] Tautan: https://skystarventures.com/blog/business/tertarik-scale-up-bisnis-apa-saja-pertimbangannya/. Diakses 23 Juli 2025.