Memahami Bagaimana Cara Otak Belajar dan Penerapannya dalam Pengembangan Bisnis

RK -  Memahami Bagaimana Cara Otak Belajar dan Penerapannya dalam Pengembangan Bisnis

foto: Pexels/ Olia danilevich 

Cara otak belajar mampu memukau banyak orang. Telah ada banyak penelitian mengungkap keistimewaan cara otak belajar, termasuk dalam lingkup dunia kerja dan bisnis.  

Cara otak bekerja cukup unik. Otak manusia diibaratkan seperti perpustakaan yang memiliki banyak buku. Konsep buku ini bisa diartikan dengan memori atau informasi yang diperoleh seseorang. Tingkat keakuratan pemahaman manusia cenderung bergantung pada informasi yang ada dalam otak manusia. 

Otak berusaha mengenal objek baru yang asing, otak secara otomatis mencari objek serupa yang pernah diperoleh. Alur kerja otak ini terus mengalami perubahan. Otak terdiri atas lebih dari 100 miliar sel saraf atau neuron. Bagian tersebut memiliki peran penting dalam sistem saraf pusat. Sistem tersebut mampu mengendalikan kemampuan organ dan aktivitas manusia seperti berpikir, berbicara, mendengar, bernapas, hingga menciptakan memori baru. 

Jika ditimbang, otak manusia memiliki masa sekitar 1,3 kilogram. Otak manusia sendiri memiliki tiga bagian utama, yaitu:

  1. Batang otak

Batang otak merupakan bagian yang terletak di antara cerebrum dengan saraf yang ada di tulang belakang manusia.

  1. Cerebrum

Sementara cerebrum memiliki fungsi primer dalam otak manusia. Bagian otak luar yang besar mengatur aktivitas manusia. Cerebrum memiliki peran mengendalikan kegiatan manusia seperti mengatur emosi, membaca, berpikir, hingga menggerakan otot yang direncanakan. Cerebrum terbagi dalam dua belahan, di mana bagian kiri cerebrum mengendalikan organ dan tubuh bagian kiri, sedangkan bagian kanan cerebrum mengontrol gerakan tubuh sisi kanan. 

  1. Cerebellum

Selain cerebrum, bagian otak yang turut berperan vital adalah cerebellum. Bagian otak ini berada di belakang bawah cerebrum. Peran cerebellum ini melakukan kontrol terhadap koordinasi pergerakan otot (motorik). Selain itu cerebellum juga memiliki peran mengontrol keseimbangan tubuh.

Peran dan fungsi otak mampu memukau banyak orang. Terlebih banyak penelitian yang mengambil fokus bahasan terkait cara kerja otak. Salah satunya dalam penelitian University of Pittsburgh dan Carnegie Mellon University diungkapkan bahwa pembelajaran jangka panjang yang konsisten dilakukan dapat membentuk pola aktivitas saraf baru. 

Ketika saraf baru tercipta, pada saat itu pula seorang individu dapat melakukan hal yang sebelumnya tidak dikuasainya. Hal tersebut senada dengan tulisan dari Malcolm Gladwell dalam bukunya, Outliers. Gladwell menyebut bahwa seseorang dapat menjadi master (ahli) setelah melakukan praktik selama 10 ribu jam.

 Cara kerja otak belajar hal baru ini bisa diterapkan untuk mengembangkan bisnis dalam perusahaan. Mengembangkan bisnis bukan perkara mudah, ada banyak faktor yang perlu dipelajari oleh pemilik bisnis. Salah satunya yang perlu diperhatikan adalah mengetahui dan memahami bagaimana cara otak bekerja. Pelaku bisnis dalam perusahaan pastinya ingin usaha dan karyawannya mengalami perkembangan. Langkah yang bisa dilakukan dengan mengadakan pelatihan. 

Pelatihan bagi karyawan tentu bukanlah asal diadakan, melainkan perusahaan harus mengetahui pentingnya memahami bisnis pembelajaran. Proses belajar dimulai dari otak. Memahami cara kerja otak dapat merevolusi bisnis pembelajaran. 

Prinsip-prinsip menonjolkan cara otak belajar dengan pendekatan bisnis

2-Dec-20-2021-05-37-23-35-AM

foto:  Pexels/ Kindel Media 

Adapun dalam mengembangkan bisnis dengan pendekatan cara otak belajar adalah dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip berikut:

  1. Cocokkan strategi pembelajaran dengan cara kerja otak

Sebagian besar aktivitas pembelajaran dan pelatihan dilakukan tanpa menyadarinya secara penuh. Sebanyak 98% menyebut aktivitas mental berada di luar kesadaran yang artinya pelatihan tidak benar-benar mengembangkan otak bawah sadar. 

Latihan yang merangsang ingatan, reaksi otomatis, dan refleksi adalah cara yang berguna untuk merangsang ketidaksadaran. Meskipun  tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di alam bawah sadar, pembelajaran perlu menjaga alam bawah sadar sehingga strategi sadar dapat tertanam dalam otak bawah sadar yang sehat.

  1. Atasi semua fase pembelajaran

Cara otak belajar melibatkan beberapa langkah, mulai dari memperhatikan informasi baru, menyimpan informasi dalam memori jangka pendek, mentransfer informasi ke memori jangka panjang, dan kemudian mengambil informasi ketika diperlukan. Akibatnya, setiap informasi yang disampaikan harus menarik dan mudah disimpan dan diambil.

  1. Pertimbangkan teknologi saat membangun program pelatihan

Konten yang bagus tidaklah cukup dalam pelatihan, perlu adanya pemanfaatan teknologi yang modern untuk membangun pelatihan yang mumpuni. Langkah yang bisa diambil di antaranya memperhatikan apakah pelatihan bisa diakses dengan smartphone atau beragam gawai? Selanjutnya buat konten dengan menerapkan teknologi seperti augmented reality atau virtual reality untuk menarik peserta pelatihan. Terlebih, materi pelatihan dengan visual dan audio dapat memudahkan kemampuan otak dalam mengingat. 

  1. Libatkan ilmu psikologi dan ilmuwan otak untuk menggaet kebiasaan peserta pelatihan. 

Memahami cara kerja otak, sama halnya dengan mempelajari psikologis seseorang. Kedua hal tersebut tidak bisa dilepaskan karena sering kali emosi atau sisi psikologis seseorang dapat membuyarkan kerja otak. Oleh sebab itu, pihak pengembang kapasitas bisa melibatkan tim profesional atau ahli dari psikologi, ilmuwan otak, hingga psikiater untuk mencari cara terbaik dalam mengembangkan bisnis dan kapasitas karyawan. 

  1. Terus mencoba melakukan inovasi pembelajaran. 

Belajar tidak boleh stagnan, oleh sebab itu perlu adanya inovasi. Alokasikan sebagian anggaran perusahaan untuk menciptakan cara baru untuk belajar. Beberapa elemen kebaruan akan membuat otak terus berkembang. Cara melakukannya integrasikan dengan teknologi. Untuk tetap menjadi yang terdepan dan menjadi yang terdepan dalam persaingan, perlu mempraktikkan apa yang telah dilakukan dan tetap inovatif.

 

5 Fakta unik tentang cara otak belajar dalam dunia kerja

RK -  Memahami Bagaimana Cara Otak Belajar dan Penerapannya dalam Pengembangan Bisnis-01

Lebih dari 25 tahun, ilmuwan meneliti tentang kemajuan kinerja pemahaman otak manusia. Berkat teknologi, mereka mampu melihat pemikiran manusia dan melihat cara kerjanya saat seseorang berpikir dan berbicara. Hal tersebut menjadi kemajuan dan berkontribusi terhadap pembelajaran dalam pendidikan maupun dunia kerja. 

Di sisi lain, banyak orang berpendapat bahwa manusia sekarang mengalami proses pengembangan yang terlalu cepat. Pemahaman tentang cara otak belajar kerap dianggap benar, namun ternyata konsep atau teori yang tersebar adalah salah. Mengetahui hal tersebut, ada beberapa pelajaran penting yang bisa dipetik dari ilmuwan terkait otak manusia untuk meningkatkan pembelajaran di tempat kerja di antaranya:

  1. Otak manusia tidak bisa multitasking

Tak sedikit orang yang bisa mengerjakan banyak hal dalam waktu bersamaan. Ternyata kegiatan tersebut justru merugikan manusia. Contohnya seseorang mengemudi sambil menerima telepon. Kegiatan multitasking tersebut justru meningkatkan kecelakaan hingga 50 persen. Sama halnya dengan bekerja sambil belajar atau mengikuti pelatihan. 

Tak sedikit manajer pelatihan menilai pekerja yang bisa multitasking adalah poin plus. Tak heran mereka menyelipkan pengembangan kapasitas sembari tetap menjalankan tugas hariannya. Sayangnya, hal tersebut justru membuang-buang uang dan tidak efektif. 

Pemimpin organisasi harus memahami bahwa menawarkan pelatihan saat karyawan melakukan banyak tugas adalah membuang-buang waktu, uang, dan kekuatan otak. Dikutip dari Training Industry, perusahaan mengeluarkan uang sebanyak 1000 USD per tahun merujuk pada tahun 2014. Namun demikian, ketika perusahaan menerapkan pelatihan sembari bekerja, justru perusahaan bisa mengeluarkan uang lebih dari 10 miliar USD per tahun. 

Peneliti dari Universitas Stanford menemukan bahwa orang-orang yang secara teratur dibombardir dengan berbagai bentuk pekerjaan sebenarnya hanya memperhatikan satu hal dalam satu waktu. Bahkan orang yang mengaku melakukan banyak tugas secara teratur tidak dapat memproses berbagai bentuk informasi sekaligus. Jadi untuk otak manusia, cara terbaik untuk menerima pelatihan adalah di fasilitas di mana pelajar dapat memberikan perhatian penuh mereka.

  1. Otak bisa bekerja maksimal dengan asupan gizi dan latihan fisik

Dalam beberapa tahun terakhir, kesehatan dan kebugaran menjadi tren yang diperhatikan para pekerja. Hal tersebut dinilai positif oleh ilmuwan kognitif, namun sayangnya tren tersebut berlawanan dengan konsep pelatihan dalam pendidikan.

 Sementara sebagian besar instruktur memahami bahwa otak kita perlu istirahat, bahwa tubuh kita membutuhkan makanan dan keduanya perlu istirahat, pengetahuan ini benar-benar hanya menggores permukaan koneksi pikiran-tubuh.

Para ahli telah mengetahui selama bertahun-tahun bahwa aktivitas fisik berkorelasi positif dengan pembelajaran dan kognisi. Selain hal-hal penting yang jelas seperti tidur dan makanan, otak membutuhkan tubuh untuk menyediakan oksigen dan bahan kimia untuk membantu mereka berfungsi. Banyak dari bahan kimia penting ini disediakan dalam makanan yang kita makan. Namun berapa banyak program pelatihan yang memberikan “makanan otak” kepada pesertanya?

Para peneliti di University of Georgia menemukan bahwa orang yang berolahraga selama 40 menit tampil lebih baik pada tugas pemrosesan eksekutif. Tugas ini mengukur seberapa baik peserta mendengarkan informasi pendengaran, memproses informasi itu dan membuat perhitungan berdasarkan itu. Temuan ini mendukung efek menguntungkan dari latihan aerobik pada memori dan perhatian.

Pelatih harus memasukkan aktivitas fisik, seperti berjalan-jalan, dalam program pelatihan. Dalam pelatihan, idealnya juga menyiapkan makanan atau konsumsi yang mampu menutrisi otak, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, kacang-kacangan, telur, teh, bayam, beri, dan bahkan coklat hitam berkualitas.

  1. Keunikan otak tidak bisa disamaratakan, masing-masing punya keunikan.

Manfaat dari adanya penelitian soal otak selama 25 tahun terakhir, yakni mampu mengetahui tentang bagaimana otak manusia berfungsi, berpikir, berbicara, mendengarkan, dan berinteraksi. Akan tetapi, penelitian tersebut membutuhkan biaya yang banyak dengan kurun waktu relatif panjang, dan cukup menantang. Apalagi sampel yang digunakan relatif sedikit.

Penelitian terkait otak ini punya perbedaan, namun ada pola kesamaan terkait hasil penelitiannya. Banyak peneliti kemudian mengabaikan, dan terkadang dengan sengaja mengisolasi, perbedaan unik yang kita semua miliki dalam fungsi pemrosesan kognitif kita. Akibatnya, ada lebih banyak informasi tentang generalisasi daripada tentang perbedaan.

Tim L&D harus terus menemukan cara yang lebih baik untuk menyesuaikan pelatihan sehingga dapat mengakomodasi keragaman peserta didik. Di sisi lain, perusahaan sering mengambil penyesuaian ini terlalu jauh dengan menggunakan model tipe kepribadian, gaya belajar, dan kepemimpinan dengan sedikit atau tanpa dukungan empiris.

Dalam pelatihan tentu saja, ada manfaat besar dalam setiap upaya yang berhasil untuk menyusun dan mengatur proses pembelajaran dan pengembangan konten. Namun ketika perusahaan dijadikan sebagai satu-satunya metode yang ideal untuk merancang kurikulum, perlu adanya kewaspadaan.

Ketika penelitian baru muncul yang menunjukkan kompleksitas otak manusia, pelatih perlu mengakomodasi berbagai gaya belajar, banyak di antaranya bahkan mungkin belum diketahui, termasuk pemahaman tentang gaya belajar yang saat ini diklasifikasikan sebagai ketidakmampuan belajar.

  1. Otak bisa maksimal diiringi dengan pemahaman emosi

Tim pengembangan kapasitas kerap menjadikan penelitian terkait otak untuk meningkatkan kemampuan karyawannya. Mereka mencari kajian terkait bagaimana cara otak memahami informasi. Pada dasarnya, otak manusia tidak membedakan antara berpikir dan bertindak terkait soft skill maupun hard skill. Bagi otak, tidak ada hierarki belajar atau gaya belajar, yang ada belajar atau tidak belajar. 

Di samping mengetahui cara otak belajar, pemateri pelatihan juga tak boleh melupakan aspek mengenai pentingnya emosi manusia untuk pembelajaran. Banyak pemateri yang menyadari pentingnya “kesadaran pikiran” dalam sesi pelatihan dan ruang kelas, tetapi tidak sering dimasukkan ke dalam desain konten dan kurikulum. Namun selama 20 tahun terakhir, penelitian substansial telah mendukung hubungan antara pembelajaran dan emosi, dan hubungan itu sekarang menjadi komponen utama pemikiran pendidikan dasar 12 tahun.

Dalam lingkungan belajar, proses yang terlibat dalam perhatian, ingatan, pengambilan keputusan, motivasi, dan fungsi sosial sangat dipengaruhi oleh emosi. Pengaruh emosi dapat menyebabkan perubahan pada tubuh dan pikiran. Perubahan tersebut mampu memberikan berdampak signifikan pada kemampuan seseorang untuk belajar. Program pelatihan yang mengharapkan peserta untuk terlibat dalam proses kognitif tidak pernah benar-benar tanpa pengaruh emosional.

Untuk mengatasi masalah ini, langkah pertama adalah mengajari peserta tentang peran yang dimainkan emosi mereka dalam proses pembelajaran. Kemudian mulai memasukkan komponen emosional dalam program pelatihan. Menggunakan media yang lucu dan kegiatan belajar menyenangkan adalah cara baik, tetapi kuncinya terletak pada kesadaran akan spektrum emosi yang luas dan hubungannya dengan pembelajaran.

Psikolog kognitif Jason Williams dari California Polytechnic State University telah menemukan bahwa ketika orang cemas, mereka akan menilai pembicara lebih mengancam.Di samping itu, selama 25 tahun terakhir telah terlihat kemajuan signifikan terkait pemahaman tentang otak manusia, pembelajaran di tempat kerja telah mengalami transformasi baru. 

Bagi tim pengembangan kapasitas atau learning development yang tidak mengikuti perkembangan pengetahuan inovatif akan mengalami kesulitan. Pasalnya pelatihan yang dilakukan kurang efektif. 

  1. Terus asah otak dengan beragam aktivitas penunjang. 

Otak bisa terus aktif berproses dan menjadi lebih pintar dengan membiasakan melakukan aktivitas yang bisa mengembangkan kemampuan otak. Adapun aktivitas penunjang yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan kerja otak antara lain: meditasi untuk meningkatkan konsentrasi dan menenangkan pikiran, membaca, bahkan menghitung. Cara ini mampu menstimulasi otak bekerja lebih cerdas. 

Jika ingin merencanakan bisnis dengan mumpuni, tak perlu khawatir. Kini RuangKerja telah memiliki pelatihan yang mendukung suksesnya pelatihan yang selaras dengan cara otak belajar dengan maksimal di perusahaan Anda. Karena RuangKerja dilengkapi dengan fitur-fitur berikut:

[IDN] CTA Bawah Blog Ruangkerja Pelatihan Karyawan RGFB

  1. Rewards point, peserta dapat memperoleh poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah sesuai keinginan perusahaan.
  2. Leaderboards, memicu peserta untuk menyelesaikan pelatihan dengan skor tinggi. 
  3. Collaboration, setiap peserta dapat berkolaborasi dengan peserta lainnya melalui forum diskusi. 

Berbagai perusahaan telah bergabung dengan RuangKerja, kini giliran Anda! Tunggu apalagi?

Sumber:

Ford, Ph.D., C.P.T, Donald J. 2011. How the Brain Learns [online]. Link:https://trainingindustry.com/articles/content-development/how-the-brain-learns/ (Accessed: 16 November 2021). 

Teitelbaum, Jeremy B. 2021. Train for the Brain: What 25 Years of Brain Science Can Teach Us About Workplace Learning [online]. Link:

https://trainingindustry.com/magazine/issue/train-for-the-brain-what-25-years-of-brain-science-can-teach-us-about-workplace-learning/ (Accessed: 16 November 2021).

Pillay MD, Srini. 2017. The Business of Learning: Perspectives from Brain Science [online]. Link:https://trainingindustry.com/magazine/nov-dec-2017/the-business-of-learning-perspectives-from-brain-science/ (Accessed: 16 November 2021)

Trifiana, Azelia. 2019. Mengagumkannya Cara Kerja Otak Ketika Belajar Hal Baru [online]. Link:

https://www.sehatq.com/artikel/mengagumkannya-cara-kerja-otak-ketika-belajar-hal-baru (Accessed: 16 November 2021). 

Samiadi, Lika Aprilia. 2021. Memahami Bagaimana Cara Otak Kita Bekerja [online]. Link:https://hellosehat.com/saraf/mengerti-bagaimana-otak-anda-bekerja/ (Accessed: 16 November 2021). 

CNN Indonesia. 2018. 5 Cara Sederhana Buat Otak Lebih Cerdas [online]. Link:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180411110748-282-289969/5-cara-sederhana-buat-otak-lebih-cerdas (Accessed: 16 November 2021).

Wibawa, Shierine Wangsa. 2021. Bagaimana cara otak bekerja? [online]. Link:https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/27/173000723/bagaimana-cara-otak-bekerja-?page=all (Accessed: 16 November 2021).

Vindiasari Yunizha