Generative AI vs Traditional AI untuk Kebutuhan Bisnis

Generative AI vs Traditional AI

Kecerdasan buatan (AI) dapat membantu pekerjaan manusia. Tapi, jenis AI mana yang paling sesuai untuk bisnis Anda; generative AI atau AI tradisional? Yuk, cari tahu!

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) terus mengalami perkembangan pesat. Dua jenis AI yang kini banyak digunakan adalah Generative AI dan AI tradisional. Keduanya berperan penting dalam mendukung teknologi modern, namun memiliki perbedaan dari segi cara kerja, metode pembelajaran, serta fokus kegunaannya.

AI dikenal karena mampu membantu berbagai tugas manusia, termasuk dalam bisnis. Namun, AI seperti apa yang paling cocok untuk kebutuhan bisnis Anda? Apakah generative AI yang dapat menciptakan konten baru, atau AI tradisional yang fokus pada analisis dan pengambilan keputusan? Simak penjelasannya berikut ini!

 

Pengertian Generative AI

Generative AI adalah jenis kecerdasan buatan yang dirancang untuk menciptakan sesuatu yang baru, seperti menulis teks, membuat gambar, menyusun musik, atau kode pemrograman.

Teknologi ini menggunakan pendekatan machine learning yang bersifat unsupervised atau self-supervised, yang artinya dapat belajar dari data yang sudah ada tanpa harus diberi label terlebih dahulu.

Salah satu teknologi generative AI adalah GPT (Generative Pre-trained Transformer) yang memungkinkan AI memahami konteks dan menghasilkan respons sesuai perintah (prompt). Contohnya adalah ChatGPT untuk teks, DALL·E untuk gambar, dan Copilot untuk membantu menulis kode. Karena sifatnya yang fleksibel, generative AI banyak digunakan di industri kreatif, pemasaran digital, pendidikan, pengembangan produk, dan customer services.

Baca Juga: Penggunaan AI untuk Masa Depan Corporate Training

 

Pengertian Traditional AI

Traditional AI adalah kecerdasan buatan yang berfungsi untuk menjalankan tugas-tugas tertentu berdasarkan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Sistem ini umumnya menggunakan metode pembelajaran supervised learning, yang mana AI dilatih menggunakan data yang sudah diberi label. Artinya, setiap data masukan memiliki jawaban yang benar sebagai acuan. Ada juga AI tradisional yang berbasis aturan (rule-based), di mana AI bekerja dengan mengikuti logika “jika A maka B”.

AI tradisional sangat efektif dalam tugas-tugas yang bersifat teknis dan berulang, seperti klasifikasi, prediksi, deteksi pola, atau otomatisasi proses. Contoh penggunaannya adalah sistem rekomendasi produk di e-commerce, analisis data pelanggan, hingga chatbot sederhana yang menjawab pertanyaan umum.

Keunggulan AI tradisional terletak pada konsistensi dan transparansi dalam pengambilan keputusan, sehingga cocok digunakan dalam bidang yang membutuhkan akurasi tinggi dan tanggung jawab etis, seperti keuangan, kesehatan, logistik, dan operasional bisnis.

Baca Juga: Root Cause Analysis (RCA): Pengertian, Manfaat, dan Langkahnya

 

Perbedaan Generative dan Traditional AI

Simak perbedaan generative AI dan traditional AI dalam tabel berikut ini:

Aspek Generative AI Traditional AI
Fokus Digunakan untuk membuat sesuatu yang baru, seperti teks dan gambar. Digunakan untuk menjalankan tugas tertentu berdasarkan aturan yang sudah ada.
Cara Kerja Belajar dari data yang sangat banyak untuk memahami pola, lalu membuat konten baru. Mengikuti instruksi atau aturan yang sudah ditentukan secara jelas.
Fleksibilitas Dapat digunakan untuk berbagai tugas, tergantung perintah yang diberikan. Biasanya hanya dapat mengerjakan satu jenis tugas, harus dilatih ulang untuk tugas lainnya.
Interaksi Bisa berkomunikasi dengan cara alami dan mirip manusia. Jawaban yang diberikan cenderung kaku dan mengikuti pola tertentu.
Belajar dari data Dapat belajar dari data mentah yang belum diberi label atau keterangan. Harus dilatih dengan data yang sudah lengkap dan jelas, termasuk input dan hasil akhirnya.
Transparansi Cenderung kurang transparan karena algoritma pembelajaran yang kompleks. Lebih transparan dan mudah dipahami karena menggunakan aturan yang jelas.

Tabel Perbedaan Generative AI dan Traditional AI

 

Jadi, Mana yang Cocok untuk Bisnis Anda?

Jawabannya, tergantung pada jenis bisnis yang Anda jalankan dan kebutuhan spesifik yang Anda perlukan.

Jika bisnis bergerak di bidang industri kreatif, maka Generative AI dapat menjadi pilihan yang tepat. AI jenis ini mampu membantu Anda membuat ide, menyusun teks, menghasilkan gambar, hingga menyusun konsep campaign dengan cepat.

Namun, jika bisnis Anda fokus pada analisis data, otomatisasi proses, manajemen operasional, atau pengambilan keputusan berbasis data, maka AI tradisional dapat lebih sesuai karena kemampuannya dalam memproses dan memprediksi berdasarkan data yang terstruktur.

Apapun jenis AI yang Anda gunakan, penting untuk tetap memperhatikan etika bisnis, seperti menjaga orisinalitas karya, menghormati hak cipta, serta menggunakan AI secara bertanggung jawab.

Perlu diingat, hasil dari AI baik generatif maupun tradisional tidak selalu bisa langsung digunakan begitu saja. AI bekerja berdasarkan pola dan informasi yang sudah ada, tidak memiliki empati atau konteks sosial seperti manusia. Oleh karena itu, hasilnya tetap perlu kurasi, penyempurnaan, dan pengambilan keputusan akhir dari Anda sebagai pengguna.

Setelah mengenal perbedaan generative AI dan traditional AI, apakah Anda sudah memutuskan mana yang lebih cocok dengan bisnis Anda? Jika sudah, maka Anda bisa mulai mensosialisasikan penggunaan AI tersebut pada seluruh karyawan. Pastikan seluruh karyawan sudah teredukasi dengan baik mengenai penggunaan AI dan etika dalam pemanfaatan AI.

Jika Anda membutuhkan bantuan LMS untuk hal ini, Anda bisa menggunakan ruangkerja yang memiliki fitur-fitur kolaboratif dan modern yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Konsultasi sekarang untuk info selengkapnya!

CTA Ruangkerja Ruangguru for Business

 

Sumber:

Blueprism. 2024. Generative AI vs Traditional AI [daring]. Tautan: https://www.blueprism.com/resources/blog/generative-ai-vs-traditional-ai

Google Cloud. Kapan Harus Menggunakan AI generatif atau AI tradisional [daring]. Tautan: https://cloud.google.com/docs/ai-ml/generative-ai/generative-ai-or-traditional-ai

MIT Open Learning. Exploring the Shift from Traditional to Generative AI [daring]. Tautan: https://curve.mit.edu/exploring-shift-traditional-generative-ai (Diakses 30 Juni 2025)

Devi Lianovanda