Microchipping Employees Jadi Tren yang Inovatif, Ini Manfaat dan Sisi Negatif Penerapannya

RK - Microchipping Employees Jadi Tren yang Inovatif-01

Menjadi gagasan yang inovatif di bidang pengembangan karyawan, microchipping employees punya sisi positif dan negatif.

Inovasi terus diupayakan seiring kemajuan teknologi. Apalagi di bidang pembelajaran dan pengembangan (L&D), kini muncul beragam fitur yang memudahkan pelatihan. Mulai dari virtual reality (VR), augmented reality, hingga virtual assistant. Dukungan teknologi turut memberikan manfaat bagi banyak orang, kendati demikian tak sedikit pula yang menolak dan mempertanyakan dampak buruk dari inovasi. 

Salah satu contoh kasus yang sempat menuai pro kontra adalah microchipping employees pada 2017 lalu. Microchipping employees merupakan terobosan yang menggugah rasa penasaran dunia. Microchipping employees adalah memasukkan microchip ke dalam tubuh manusia. Dalam lingkup pekerjaan, microchip tersebut dimasukkan dalam kulit pegawai atau karyawan. 

 

Apa Itu Microchip?

Microchip merupakan perangkat identifikasi frekuensi radio atau dikenal dengan radio frequency identification device (RFID). Chip biasanya berukuran sangat kecil – lebih kecil dari bulir beras. 

Chip tersebut telah terintegrasi dengan sistem yang ada di lingkungan kerja. Tujuan chip dimasukkan dalam tubuh manusia antara lain untuk memudahkan kinerja karyawannya. Saat chip ditanamkan, karyawan dapat membuka kunci pintu, masuk ke komputer, dan bahkan membeli makanan ringan dari mesin penjual otomatis di ujung lorong — hanya dengan lambaian tangan.

Beberapa perusahaan di dunia telah menerapkan sistem microchipping employees ini dengan menanamkan chip dalam tubuh karyawannya. Perusahaan menawarkan kepada karyawan, siapa yang ingin dan setuju untuk melakukan microchipping. Keputusan diserahkan kepada karyawan, pihak perusahaan tidak memaksa atau mengharuskan karyawannya.

Adapun perusahaan yang menerapkan microchipping employees antara lain Perusahaan Three Square Market. Perusahaan teknologi berbasis di Wisconsin ini sempat menggemparkan dunia dengan terobosan microchipping employees. Pada tahun 2017 perusahaan tersebut menanamkan chip kepada hampir 100 karyawannya. 

Bukan hanya Three Square Market, perusahaan rintisan bernama Epicenter justru lebih dulu menanamkan chip pada karyawannya sekitar tahun 2015. Perusahaan asal Swedia ini melakukan microchipping employees pada 150 orang karyawan. Sama halnya dengan perusahaan BioTeq yang menanamkan microchip ke karyawan individu.

Kemunculan teknologi chipping employees di perusahaan bukanlah hal baru. Teknologi RFID sebenarnya telah ada sejak lama, meski begitu pada awalnya pemasangan chip dilakukan pada hewan. Para ahli menggunakan microchip untuk segala berbagai tujuan, mulai dari mengidentifikasi hewan peliharaan (pets) yang hilang hingga melacak informasi medis. 

Pada kenyataannya, inovasi microchipping employees ini menuai pro dan kontra bagi berbagai kalangan. Tak sedikit yang mendukung adanya terobosan yang berguna bagi pengembangan perusahaan dan diprediksi bakal menjadi tren baru di industri, namun banyak pula yang berpendapat bahwa penerapan microchipping employees ini memberikan dampak buruk bagi karyawan maupun perusahaan. 

Berikut beberapa pertimbangan terkait pro dan kontra dari karyawan microchipping dan bagaimana pelatihan dapat mengatasi masalah privasi untuk proses chipping yang etis.

Baca Juga: Apa itu LMS dan Manfaatnya Bagi Peningkatan Produktivitas Karyawan

Manfaat Penerapan Microchip pada Karyawan Bagi Bisnis

foto:  Unsplash/ Brian Kostiuk

  1. Microchip dalam tubuh karyawan menyatu dengan sistem melalui pemindaian.

Penerapan microchipping employees dalam perusahaan memiliki tujuan, yakni sebagai media identifikasi yang unik. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Joel Beasley, CEO dan founder dari LeaderBits.io. Kemudian microchip mampu mendeteksi siapa kami melalui pemindaian. Pemasangan chip dalam tubuh karyawan menjadi menguntungkan bagi industri yang membutuhkan otentikasi.

  1. Microchip membuat sistem lebih sulit untuk diretas 

Pemasangan microchip disebut memberikan keuntungan bagi industri, terlebih dalam proses otentikasi. Chip yang ditanam dalam tubuh menjadi lebih rumit karena telah tersistem dan terproteksi dengan penggunaan PIN atau kode sandi.

“Pendekatan otentikasi multi-faktor menggunakan kode PIN dan microchip keamanan adalah salah satu cara mencegah peretasan. Pemasangan microchip menjadi bukti bahwa perusahaan telah selangkah lebih maju dari peretas,” terang Beasley. 

  1. Mengurangi biaya perawatan kesehatan bagi karyawan 

Pemasangan microchip dalam tubuh karyawan secara langsung mampu merekam data-data kesehatan. Microchip mencatat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan karyawan. Misalnya: merekam durasi tidur, tekanan darah, dan tingkat aktivitas. 

Dengan informasi yang diperoleh, microchip dapat membuat rekomendasi tentang bagaimana karyawan dapat meningkatkan kesehatan mereka. Dengan begitu, sistem yang terpasang dalam microchip mampu mencegah adanya perburukan kondisi kesehatan. Dampaknya tentu saja, perusahaan menjadi hemat dalam urusan kesehatan karyawan. 

Kepala petugas keamanan dan kepala strategi untuk Security Mentor, Inc., dan penulis “Virtual Integrity: Faithfully Navigating the Brave New Web, Dan Lohrmann mengungkapkan,” sementara microchip kemungkinan akan menghasilkan lebih banyak manfaat bisnis saat mereka berkembang.”

Sisi Negatif Penerapan Microchipping Employees

RK - Microchipping Employees Jadi Tren yang Inovatif-03

Di balik manfaat penerapan penanaman chip pada karyawan, ada sisi kekurangan yang menjadi sorotan. Penerapan tersebut dimungkinkan memunculkan adanya berbagai sisi negatif di antaranya: 

  1. Privasi karyawan menjadi terbuka

Privasi atau data yang dimiliki karyawan ikut terekam dalam sistem. Keberadaan microchip dalam tubuh karyawan menjadi polemik. Tak sedikit ahli yang menilai kondisi tersebut meleburkan batas privasi dan tidak. 

Pihak perusahaan akan bisa mendapatkan data karyawannya dengan mudah. Dengan begitu, bisa dimungkinkan ada kerentanan penyalahgunaan data privasi yang dilakukan perusahaan. 

  1. Rentan kebocoran data 

Penerapan penanaman chip dalam tubuh karyawan dimungkinkan rentan adanya kebocoran data. Karyawan tidak bisa mengontrol kapan terjadi pemindaian. Adanya chip tersebut bisa membuat adanya rentan kebocoran data. 

Menurut laporan yang diterbitkan I/S: A Journal of Law and Policy for Information Society, baik organisasi pemerintah maupun sektor swasta harus menyadari fakta bahwa chip RFID berpotensi membocorkan informasi pribadi, tanpa persetujuan seseorang. 

  1. Berisiko terhadap kesehatan karyawan

Pemimpin pembelajaran harus menjelaskan informasi dalam materi pelatihan untuk memastikan karyawan memahami potensi risiko microchip terkait kesehatan. 

Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat telah menyatakan bahwa beberapa risiko melakukan microchipping manusia termasuk reaksi jaringan yang merugikan. 

Kerugian bagi fisik karyawan di antaranya memungkinkan adanya transmisi listrik dan berpotensi yang paling penting adanya “ketidakcocokan” dengan peralatan medis magnet kuat seperti magnetic resonance imaging (MRI). Tak sembarangan orang bisa cocok dengan benda asing (logam) yang dimasukkan dalam tubuh.  

  1. Rentan pemaksaan karyawan dengan mewajibkan karyawan untuk memasang chip 

Perusahaan tidak boleh memaksa atau mewajibkan perusahaan untuk tidak dapat mewajibkan karyawan untuk microchipping. Perusahaan hanya boleh menawarkan, keputusan selebihnya ada pada karyawan itu sendiri.  

Penanaman karyawan sifatnya sukarela dan atas keinginan karyawan itu sendiri. Kendati demikian, banyak karyawan yang khawatir bahwa apa yang bersifat sukarela sekarang akan menjadi wajib di masa depan. Untuk meredakan kekhawatiran ini, perusahaan harus melakukan komunikasi dengan jelas dan membangun kepercayaan pada karyawannya.

[IDN] CTA Bawah Blog Ruangkerja Pelatihan Karyawan RGFB

Jika ingin merencanakan bisnis dengan mumpuni, tak perlu sampai melakukan microchipping. Kini RuangKerja telah memiliki pelatihan yang mendukung suksesnya pengembangan karyawan di perusahaan Anda. Karena RuangKerja dilengkapi dengan fitur-fitur berikut:

  1. Rewards point, peserta dapat memperoleh poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah sesuai keinginan perusahaan.
  2. Leaderboards, memicu peserta untuk menyelesaikan pelatihan dengan skor tinggi. 
  3. Collaboration, setiap peserta dapat berkolaborasi dengan peserta lainnya melalui forum diskusi. 

Berbagai perusahaan telah bergabung dengan RuangKerja, kini giliran Anda! Tunggu apalagi?

 

Sumber:

Gallo, Sarah. 2020. Microchipping Employees: A Rising Trend in the Future of Work? [online]. Link: https://trainingindustry.com/articles/learning-technologies/microchipping-employees-a-rising-trend-in-the-future-of-work/. (Accessed 2 Desember 2021).

  1. Human Microchipping: An Unbiased Look at the Pros and Cons [online]. Link: https://www.freecodecamp.org/news/human-microchipping-an-unbiased-look-at-the-pros-and-cons-ba8f979ebd96/ (Accessed: 2 Desember 2021).

Taylor, Ken. 2017. The Future of Corporate Learning: Stepping Into Another Dimension [online]. Link: https://trainingindustry.com/magazine/july-aug-2017/the-future-of-corporate-learning-stepping-into-another-dimension/ (Accessed: 2 Desember 2021).

Vindiasari Yunizha