Unik! Cara Google Merekrut Karyawan Ideal (Tanpa Gelar & Pengalaman)

RK - Cara Google Menemukan dan Merekrut Kandidat Karyawan, Tanpa Melihat Gelar dan Pengalaman

Nyatanya saat ini ada banyak profesi yang tidak memerlukan gelar dalam menjalankan tugasnya dan memenuhi posisi yang ada di setiap perusahaan. Dalam proses perekrutan, Anda bisa membuka lowongan kerja kepada karyawan untuk bekerja di perusahaan tanpa melihat gelarnya. Apa saja dan bagaimana caranya? Simak artikel berikut ini!

Selama bertahun-tahun, strategi rekruter atau pencari kerja dalam merekrut kandidat karyawan dengan tepat tentu saja dapat mempengaruhi performa dan capaian yang diharapkan oleh setiap perusahaan. Kandidat karyawan yang tepat mampu meningkatkan kedua hal tersebut karena memiliki kompetensi dan pengalaman yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam bekerja. Maka dari itu dibutuhkan strategi dalam merekrut karyawan secara jelas jika Anda ingin mendapatkan kandidat tersebut.

Bahkan, di beberapa perusahaan raksasa teknologi seperti Facebook (kini Meta), Amazon, Apple, Netflix, dan Google yang dikenal istilah FAANG mulai mengimplementasikan untuk melakukan rekrutmen karyawan tanpa memiliki gelar akademik yang mentereng. Namun, selain meniti karir dan menjadi karyawan yang tetap produktif, karyawan tersebut akan mengedepankan kompetensi praktis dalam menyelesaikan pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dan meningkatkan reputasi perusahaan. Dengan melakukan strategi ini, mereka bisa mendapatkan daftar kandidat yang memiliki tanggung jawab yang tinggi dan dibutuhkan untuk mengisi posisi yang dibuka dan membantu perusahaan ciptakan lingkungan kerja yang baik.

 

Mengenal Two-Hands Test

Jika merujuk Google sebagai entitas perusahaan, mereka kini telah menerapkan metode efektif untuk merekrut karyawan baru yang mirip dengan cara Elon Musk merekrut karyawannya, yaitu “two-hands test” namun dengan modifikasi. Dilansir dari Inc., Google  memanfaatkan program sertifikasi dalam mencari kandidat karyawan yang mereka cari. Two hands test sendiri merupakan metode rekrutmen kandidat yang memenuhi syarat melalui pengalaman kerja dan pengujian keahlian secara langsung pada saat interview. Sedangkan program sertifikasi Google merupakan kursus sertifikat profesional online dan mandiri yang tersedia secara gratis melalui platform tertentu.

 

Rekrut melalui program Google Certification

Berdasarkan syarat-syarat yang ada pada program Google Certification, setelah menyelesaikan kursus sertifikasinya, bila memungkinkan Google memberikan kesempatan kepada talenta yang tertarik untuk mencoba salah satu peran manajemen proyek. Daripada menganalisis kandidat, sumber daya manusia, atau calon karyawan di perusahaan dengan pendidikan atau pengalaman mereka, perusahaan mengukur bakat dengan kualitas kursus mereka.

Sebagai imbalannya, apa yang harus Google temukan bukan hanya manajer proyek terbaik di dunia, tetapi juga manajer proyek yang memiliki keahlian yang tepat untuk membantu membawa timnya ke tingkat berikutnya atau dalam hal ini mendapatkan karyawan berkualitas. Tentunya hal ini sangat menguntungkan Google untuk mendapatkan kandidat yang ideal dan yang terbaik untuk bangun reputasi perusahaan.

Yang jelas, cara ini mengubah pola rekrutmen ketenagakerjaan untuk mencari kandidat yang bisa mengisi posisi kerja yang dibutuhkan perusahaan dan menemukan bakat yang dimiliki yang benar-benar terbaik.

Hampir semua bisnis dapat mengadopsi kerangka inti di balik strategi jenius perusahaan triliunan dolar ini untuk membangun tim yang lebih baik dengan sumber daya manusia yang ideal, pegawai yang memiliki bakat atau karyawan yang mampu mengerjakan bidang yang sebenarnya dikuasainya tetapi tidak memiliki gelar di bidang tersebut. Kursus sertifikasi dari Google secara efektif penting untuk membantu membuat posisi manajer proyeknya terbuka bagi siapa saja.

Tidak hanya itu, dengan proses menghapus standar seperti pendidikan tinggi dan pengalaman langsung, hal ini bisa memberikan jaringan yang baru dan jauh lebih luas pada kumpulan kandidat potensial yang berkompeten untuk perusahaannya  mendaftar ke posisi yang ditawarkan terlebih dahulu.

Kenyataannya, keadaan yang ada dalam karir saat ini adalah banyak profesi yang tidak memerlukan gelar atau melakukan cek latar belakang kandidat dalam melakukan strategi merekrut karyawan. Mengabaikan kandidat tanpa gelar di bidang tertentu atau tanpa gelar sama sekali dapat merugikan perusahaan, mempengaruhi reputasi perusahaan, bahkan dapat membuat Anda merekrut karyawan yang salah. 

Untuk itu, Anda bisa memilih dan menemukan bagaimana sebuah strategi yang paling cocok untuk merekrut kandidat yang lebih menarik untuk peran tertentu bagi perusahaan Anda. Maka dari itu, untuk memastikan tidak terjadi kesalahan dalam merekrut karyawan, Anda harus mengundang mereka yang tidak memiliki gelar untuk mencoba mendaftar ke posisi yang akan dilamar dan melakukan wawancara dang mengisi beberapa posisi di perusahaan Anda.

Ada beberapa contoh di mana menguntungkan untuk perusahaan Anda, penting dalam pemberi kerja bahwa seorang kandidat yang tidak memiliki pengalaman sebelumnya di lapangan dapat bekerja sesuai dengan jobdeksnya. Hal ini terutama dilakukan oleh kandidat Anda dalam tim atau organisasi inovatif yang tidak ingin segala sesuatunya dilakukan dengan cara yang selalu mereka lakukan. Atau ketika Anda melakukan bisnis mencoba untuk menonjol dari pesaing mereka dengan melakukan hal-hal yang berbeda. Bisa saja, pengalaman nol menghasilkan banyak sekali perspektif baru.

Riset yang dilakukan Fast Company, satu perusahaan menemukan bahwa karyawan yang tidak memiliki pengalaman dapat lebih unggul daripada mereka yang memiliki 10 hingga 15 tahun pengalaman. Oleh karena itu, banyak perusahaan besar seperti Google bisa mendapatkan karyawan yang baik atau mendapatkan kandidat terbaik yang berkompeten dengan memiliki strategi ini atau dengan melakukan hal ini.

 

Pentingnya peran portfolio

Salah satu prioritas Google dalam merekrut karyawan terbaik atau berkualitas untuk perusahaan yaitu dengan mengunggulkan portfolio. Portfolio memiliki nilai tawar lebih baik dalam rekrutmen karena mampu menunjukkan hasil prototipe pekerjaan, proses berpikir, gaya kepemimpinan, dan keterampilan komunikasi dari para kandidat. Lebih penting lagi, portfolio dapat membantu Anda menunjukkan gambaran awal bakat kandidat untuk suatu posisi dan bagaimana mereka dapat bermanfaat untuk perusahaan di bidang kerja mereka yang sama.

Sebagai gambaran, sejumlah proses setiap bisnis beroperasi secara berbeda. Hal yang perlu diperhatikan adalah perusahaan perlu berinvestasi dalam memberikan pelatihan karyawan menjadi sumber daya manusia yang ideal dan berkompetensi dalam pekerjaan mereka.

Walaupun tidak harus meniru yang dilakukan Google, namun ada cara untuk mengoptimalkan proses perekrutan dari perusahaan untuk memprioritaskan talenta daripada pendidikan atau pengalaman. Salah satunya yang bisa Anda lakukan untuk strategi perekrutan ini adalah lebih menekankan pada pelatihan bagi mereka yaitu karyawan baru seperti yang perusahaan Anda inginkan agar mereka memiliki kompetensi yang dibutuhkan perusahaan, daripada menerima karyawan baru dan meminta mereka bekerja seperti yang dilatih oleh tempat mereka bekerja sebelumnya.

Jika sudah merekrut karyawan, Anda sebaiknya memberikan mereka pelatihan berbasis LMS ruangkerja agar mereka semakin berkembang. Klik gambar di bawah ini!

[IDN] CTA Tengah 2 Blog Ruangkerja Pelatihan Efektif RGFB

Jika perusahaan Anda bergerak dalam bidang IT dan memiliki karyawan yang banyak berkaitan dengan keterampilan coding, Google juga memiliki katalog Tech Dev Guide. Di sini dapat diakses bagi siapapun yang tertarik untuk mengulik lebih dalam bidang IT. Anda perlu melakukan sesuatu mulai dari dasar pengenalan mengenai pemrogramman, struktur data berserta algoritma, hingga machine learning.

Jika Anda ingin melakukan perekrutan karyawan tanpa melihat latar belakangnya, Anda bisa melakukan strategi ini agar bisa berjalan secara efisien. Hal ini mungkin bisa berfungsi secara baik sehingga membuat kandidat diterima di perusahaan, dan ini akan sangat membantu mereka yang memiliki kemampuan di bidang pekerjaan yang mereka mumpuni, tanpa harus memiliki gelar tertentu. Inilah salah satu cara terbaik untuk perusahaan untuk memperoleh kandidat yang ideal dan lebih menarik dalam perekrutan posisi yang dilamar. Maka dari itu dibutuhkan strategi merekrut karyawan dengan baik dalam perusahaan Anda.

Jika Anda ingin merencanakan bisnis dengan mumpuni, Anda tentu tak perlu khawatir. Kini RuangKerja telah memiliki pelatihan yang mendukung suksesnya pengembangan merekrut kandidat karyawan ala Google di perusahaan Anda. Karena RuangKerja dilengkapi dengan fitur-fitur berikut:

  1. Rewards point, peserta dapat memperoleh poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah sesuai keinginan perusahaan.
  2. Leaderboards, memicu peserta untuk menyelesaikan pelatihan dengan skor tinggi.
  3. Collaboration, setiap peserta dapat berkolaborasi dengan peserta lainnya melalui forum diskusi.

Berbagai perusahaan telah bergabung dengan RuangKerja, kini giliran Anda! Tunggu apalagi? Daftar untuk tahu informasi lebih banyak!

[IDN] CTA Tengah 2 Blog Ruangkerja Pelatihan Efektif RGFB

Referensi:

Vozza, Stephanie. 2017. Why This Tech Company Hires People With No Experience [Online]. Link: https://www.fastcompany.com/3068451/why-this-tech-company-hires-people-with-no-experience. (Accessed: 24 August 2022)

Google Tech Dev Guide. Link: https://techdevguide.withgoogle.com. (Accessed: 24 August 2022)

Main, Kelly. 2022. Google Has a Genius Method for Discovering Top Talent — No Degree or Experience Required [online]. Link: https://www.inc.com/kelly-main/hiring-google-experience-aptitude.html (Accessed: 24 August 2022)

Main, Kelly. 2022. Elon Musk’s Brilliant Hiring Strategy Uses the 2-Hands Test–Instead of Degrees [online]. Link: https://www.inc.com/kelly-main/elon-musks-brilliant-hiring-strategy-uses-2-hands-test-instead-of-degrees.html (Accessed: 24 August 2022)

Vindiasari Yunizha